16. Hari Yang Telah Ditunggu Telah Tiba

536 41 4
                                    

Aku Update yah

Bonus untuk kalian semua
Jangan lupa vote dan komennya
Happy reading
Typo bertebaran

Warning!
Cerita ini cerita kolaborasi ku bersama adetiwi6690

By: Ade Tiwi dan Aku

Bagi Zeline hari ini adalah hari yang sangat bersajarah, karena menurutnya pernikahan adalah hal yang sangat sakral dan pesta pernikahan hal yang ditunggu-tunggu setiap wanita.

Tunggu dulu!

Zeline baru sadar pesta pernikahan yang meriah ini di dekorasi dengan sangat wow. Tamu-tamu yang datang begitu banyak, Apa Aaron mengenali mereka?

Entahlah, Zeline juga tidak tahu. Meski, diantara banyakntamubada seberapa yang Zeline kenal. Termasuk teman-teman tempat dia berkerja.

Diwajah Aaron terpancar raut yang sangat bahagia. Senyum manis tidak pudar dari wajahnya. Ini hari yang ditunggu-tunggunya, terlepas dari masa pingit yang menurutnya tidak masuk akal sama sekali. Sekarang Aaron merasa bebas.

"Kamu capek?" tanya Aaron kepada Zeline. Zeline hanya menganggukan kepalanya, karena kakinya sudah mulai sakit seharian menggunakan sepatu hak tinggi.

Aaron menuntun Zeline, ke kamar yang telah disewa. Karena kaki Zeline sudah terlalu kram, membuat susah berjalan. Melihat cara berjalan Zeline seperti itu, Aaron langsung mengangkat tubuh Zeline dan membawanya ke kamar.

Aaron meletakkan tubuh Zeline di atas ranjang lalu mencium kening Zeline singkat.

"Kamu ganti baju dulu dan istirahat," titah Aaron dengan suara yang sangat lembut.

"Kamu mau ke mana?"

"Aku keluar dulu ada yang harus ku urus sebentar," mendengar penjelasan Aaron, Zeline hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Aaron meninggalkan Zeline di dalam kamar sendiri.

Sepeninggalan Aaron, Zeline mencari baju gantinya di dalam lemari yang ada di sana. Zeline telah menemukan baju ganti dan langsung menggantinya.

Kerena rasa lelah dan kantuk yang teramat sangat membuat Zeline tak sanggup lagi untuk melangkah ke kamar mandi. Padahal tubuhnya terasa lengket akibat keringat yang menempel satu harian ini.

Tak repot-repot mau memikirkan hal itu, Zeline langsung naik kembali ke ranjang. Menyelimuti seluruh tubuhnya dari kaki sampai sebatas lehernya. Memejamkan mata yang tak lama langsung menyeretnya membawa ke alam mimpi.
Hampir dua jam dari kepergian Aaron setelah meninggalkan Zeline sendirian di kamar. Kini malam semakin larut dan para tamu sedikit demi sedikit sudah pergi.

Aaron merasa lega dan langsung melangkahkan kakinya yang lebar untuk masuk ke dalam kamar. Menemui istrinya yang pastinya sudah tertidur cantik di ranjang, Aaron tak sabar untuk segera ikut bergabung tidur bersama Zeline. Satu kamar, satu ranjang, berbagi selimut dan tak lupa pula saling memeluk mesra.

Ah, Zeline! gumam Aaron sambil tetap melangkah di iringi sesekali suara siulan dari mulutnya.

Aaron membuka pintu kamarnya yang gelap, pastilah Zeline yang mematikan lampu kamar saat akan tidur. Tangan Aaron mencari-cari dimana letak saklar dan langsung menghidupkan lampu kamar yang kini tampak terang kembali, menampakkan tubuh Zeline yang tampak indah tertidur di ranjang dengan selimut yang membungkus sekujur tubuhnya.

Senyuman lebar terukir diwajah Aaron, perlahan dia mendekati ranjang dengan langkah pelan. Mungkin takut jika langkahnya akan membuat Zeline bangun dan terjaga sepanjang malam. Nyatanya, Zeline adalah tipe wanita yang sangat susah bangun jika sudah tertidur lelap. Mau itu ada kebakaran, badai maupun gempa bumi sekalipun. Zeline akan terbangun sendirinya atau tidak harus di bangun paksa.

A Man Mumy | End | Sebagian Bab Sudah Di Hapus |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang