20. Membuat Kejutan

445 34 4
                                    

Ada yang nungguin???

Warning!!
Kali ini ada adegan yang bikin orang Geregetan
Bagi Yang Tidak Sanggup Membaca boleh dilewatkan saja.
18+++
****

Aku Update yah

Bonus untuk kalian semua
Jangan lupa vote dan komennya
Happy reading
Typo bertebaran

By : Yossie Mariani

Aaron menelfon seseorang, nampaknya Aaron bicara sangat serius. Setelah mendapatkan konfirmasi kembali, Aaron menitipkan Razack ke Bi Nani dan pergi membawa sebuah tas rensel.
Saat ini Aaron berada di pesawat menuju Mesir. Entah apa yang difikirkan Aaron untuk pergi ke Mesir secara mendadak.

Zeline pulang dari tempat kerja melihat Razack bersama Bi Nani di ruang keluarga sedang bermain. Zeline melihat ke sekeliling tidak melihat sosok yang dicarinya.

"Nona, cari Tuan? Tuan tadi pergi tergesa- gesa, tapi Bibi tidak tahu Tuan pergi ke mana," terang Bi Nani ke pada Zeline. Zeline yang menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan Bi Nani.

"Aku ke kamar dulu yah, Bi. Sudah keringatan, Razack, Mama mandi dulu ya," Zeline melihat ke arah Razack yang sedang asik main.

Zeline meninggalkan Razack bersama Bi Nani, sedangkan dia menuju ke kamarnya. Zeline mengambil ponselnya dan mencari nama Aaron di sana. Zeline terkejut ketika menemukan nama Aaron telah berubah dengan Aaron my husband. Zeline hanya tersenyum saja melihat nama tersebut dan dia juga tahu tangan nakal siapa yang mengganti nama didalam ponselnya.

Zeline segera menekan nama tersebut dan menunggu panggilan tersambung. Panggilan pertama tidak dijawab Aaron. Zeline kembali menghubungi Aaron sekali lagi. Berapa dekik kemudian barulah panggilan tersebut tersambung.

"Hallo! Aaron kamu di mana?"

"Zeline, maaf aku enggak anggkat panggilan pertama."

"Memang kamu lagi di mana?"

"Ooo, tadi aku lagi mandi," jawab Aaron to the pont.

"Mandi? Kamu mandi di mana?"

"Aku mandi di hotel."

"Hotel?

"Iya, aku sekarang lagi di hotel. Aku harus pergi ke Mesir secara mendadak. Jadi, aku tidak sempat mengabari kamu," Aaron menjawab dengan santai.

"Kamu ke Mesir?"

"Iya. Maafkan aku. Mungkin, aku lama di sini."

Dengan perasaan yang kecewa Zeline hanya mengiyakan perkataan Aaron dan menutup sambungan telfonnya. Padahal dia yang berencana mau mengajak Aaron pergi ke Mesir. Sekarang malah dia yang pergi ke Mesir sendiri tanpa mengajaknya. Jangankan mengajak ijin saja tidak.

*****

Sejak kepergian Aaron tanpa pamit kepada waktu itu. Zeline tidak pernah menelfon Aaron lagi. Aaronpun juga tidak ada memulai untuk menghubungi Zeline. Mood Zeline benar-benar merasa buruk sejak itu.

Hari ini Zeline sedang makan siang di kantin. Zeline kali ini memang sangat mengutu Aaron.

"Katanya sayang, tapi malah ditinggal tanpa kabar," ungkap Zeline dalam hatinya sambil mengaduk makannya di atas piring.

"Apa maksudnya? Katanya enggak mau ninggalin? Ini apa namanya kalau bukan ninggalin?"

"Awas kalau pulang nanti akau bakalan cuekin juga," janji Zeline dalam hati. Zeline mengambil ponselnya dalam saku celananya dan melihat apa ada notif atau nggak dari Aaron. Karena untuk membatalkan janji belum terlambat. Zeline kecewa melihat ponselnya sendiri. Ternyata, tidak menemukan notif dari Aaron.

"Pria memang tidak bisa dipercaya," rutuk Zeline dalam hati dan memasukan kembali ponselnya dalam saku celananya. Makanan yang di aduk-aduknya dari ditinggalkan begitu saja.

*****

Zeline sedang menunggu Tadi di depan gerbang rumah sakit. Dia sedang malas untuk memesan go card.

"Kenapa lama sekali! Apa gak tahu aku lagi panas! Panas badan, panas hati, dan panas otak. Aku ingin berendam," Zeline sibuk dengan pikirannya sendiri. Tanpa dia sadari dari tadi ada mobil yang memperhatikan gerak-geriknya.

Zeline menyetop Taxi yang akan lewat di depannya. Zeline masuk kedalam Taxi dan memberi tahukan alamatnya. Taxi berjalan menuju alamat yang diberikan Zeline. Tiga puluh menit dalam perjalanan akhirnya Zeline sampai di rumahnya. Eits, bukan rumahnya tapi rumah Aaron. Penulisnya menyampaikan apa yang di rasakan Zeline saja. Oke! Kembali ke topik kita. Zeline memberika uang seratus ribuan untuk supir Taxi dan langsung turun.

"Neng, kembaliannya!" teriak sopir Taxi, ketika melihat Zeline sudah turun dari mobilnya.

"Ambil saja, Pak! Seratus ribu gak bakal menghabiskan kekayaan Aaron kok," sambung Zeline dalam hati.

Mobil Taxi jauh meninggalkan Zeline, Zeline memutar tubuhnya untuk masuk rumah, tapi Zeline tiba-tiba ada yang menyekap mulutnya dengan sapu tangan. Zeline mencoba memberota, tapi pandanganya tiba-tiba kabur dan akhirnya kehilangan kesadaran.

*****

Zeline membuka matanya, saat ini dia sedang tertidur di atas tempat tidur yang sangat empuk. Zeline tidak tahu berapa lama dia tidak sadarkan diri dan sekarang jam berapa, Zeline benar tidak tahu.

Tiba-tiba Zeline disadarkan dengan suara anak kecil tertawa di arah balkon. Zeline sangat mengenal suara itu, sehingga kakinya dilangkahkan ke arah suara tersebut. Zeline sudah berfikir buruk sekarang, ternyata tidak dirinya saja yang diculik. Razack juga diculik sama penjahat.

"Bagai mana ini? Apa Aaron akan datang menyelamatkan kami? Tuhan tolong aku sekarang, buat Aaron bisa mendengar kata hatiku. Biar dia bisa selamatkan kami," Zeline terus berandai-andai dalam hatinya.
Tapi, ketika kaki Zeline sampai didekat pintu menuju balkon. Zeline sangat terkejut dengan apa yang dia lihatnya.

"Ini tidak mungkin! Ini tidak mungkin!" teriak Zeline tidak percaya.

*****

"Apa-apaan Ini?
Kenapa Dia sudah di sana."
-Zeline-

See you next time
Kunjungi juga yah author Kece kita dengan tema cerita yang sama

#SahabatDilla

ajaitiara dilla909 Musafir_Cinta1209 EchaFajri Bipbip86 adetiwi6690 niqiaaa
Itsitafianda Evelyne_Alleta26

A Man Mumy | End | Sebagian Bab Sudah Di Hapus |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang