*~BAB10 ~ *

36 3 0
                                    

Typo bertebaran mba bro!!!

Happy reading💕

_Hilang tanpa jejak lebih baik, dari pada hadir menyayat luka._

________


"Maksud IBU APAA?!" Ucap bu Resi nada suara sedikit meninggi, "Asal memindahkan Larin ke-kelas unggulan! SALAH BESAR, MANA MUNGKIN SISWA SEMACAM DIA BERADA DI KELAS ITU! DIA ITU MURID BODOH, DAN KELAS ITU KHUSUS UNTUK ANAK BERPRESTASI...."

Ungkapnya keras sambil mengatur nafas yang bergerak naik turun, sedikit kesal atas keputusan yang diajukan oleh Bu devi Kepada Kepala sekolah.

"BU Tenang dulu jangan emosi, kita tunggu alasan dari bu devi,"tutur Pak Reno tenang saling menatap satu sama lain"Jadi alasan anda apa tentang hal ini? Apakah tidak akan ada masalah dalam hal ini?"

"Saya sendiri pun tidak setuju, atas keputusan Bu devi! Bagaimana pun siswa yang ingin masuk kekelas itu haruslah memiliki kecerdasan Intelektual tinggi, setidaknya dia telah mencapai prestasi yang tinggi." sambung bu Rena

Bu Devi tersenyum dan mengangguk-anggukan kepala menyetujui atas pendapat beberapa guru disini, memanglah Larin tidak sepintar yang
dibayangkan, tetapi hatinya yakin bahwasanya Larin pasti mampu mengungguli.Dalam rapat kantor kali ini sebagian banyak guru tidak setuju.

"Iya, memang benar. Bahwa Larin murid yang tidak berprestasi, tetapi kita belum tahu bagaimana dia kedepannya?"kata Bu devi berusaha sedikit menjawab"Tidak ada salahnya kita mencoba terlebih dahulu, dengan cara ini saya yakin prestasi Larin akan meningkat. Karena dia pasti akan belajar banyak hal didalam kelas ini, bukankah kita telah mengerti didunia ini tidak ada orang bodoh. Kecuali hanyalah orang yang malas,"

Bu devi berusaha menyakinkan kepala sekolah dan guru lainnya. Dia tetap tenang. walaupun cara ini mengundang banyak resiko.

"Apa Ibu yakin? Yang ada akan memperburuk citra kelas unggulan! Belum lagi dia yang sering melanggar aturan sekolah ini. Dan sepertinya ibu salah besar mengambil tindakan, dia tetap pemalas. Mau kita ubah sikapnya? Haha... tidak semudah itu bu, yang ada kebodohan akan semakin melekat!" sangga Bu Resa sedikit tegas intonasi bicaranya.


****




"Larin..."

Sapa seorang melambaikan tangan bahagia " Larin? Apa kabar?"

Larin tersenyum tipis sambil mengangkat alisnya sebelah, mendapati perempuan berambut panjang memakai hoodie. seorang perempuan bernama Jeska yang merupakan sahabatnya dulu ketika Sd. Tak sengaja akhirnya mereka bertemu, cukup lama Jeska tinggal disebuah desa tepatnya tinggal dirumah neneknya.

Dan saat itu mereka berpisah posisinya mereka telah lulus Sd, sementara itu jeska memutuskan tinggal di desa. Cewek berambut panjang penyuka tanaman termasuk bunga, awalnya Larin ingin mengajak jeska untuk sekolah ditempat yang sama. Namun si jeska ingin merasakan keindahan alam di desa, akhirnya mereka terpisah oleh waktu.

" Baik," ucap Larin membawa kopi hangat dan berjalan melewati Jeska begitu saja menuju salah satu kursi kosong yang berada diujung dekat pintu.

Jeska sedikit terkejut atas jawaban larin, ia tidak mengerti mengapa larin sedikit berubah. Biasanya dia akan senang jika bertemu.

"Baik?" tanyanya pada diri sendiri menatap Larin dari arah jauh.

Jeska tersenyum melipat kedua tangan didada "Ouh oke itu jawaban yang tidak terlalu buruk? Came on lah! Mungkin dia lelah"

STUPID GIRL(update Nyelow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang