Jebakan mengalahkan ego adalah hal terumit.~Renzy Vlarenzo
___________
Happy Reading ;)
Lagi dan lagi kuupdate lagi.
Awas Typo Bertabrakan.
________________
____________
"Gue Renzy!"Larin terlonjak sedikit kaget saat pertama kali gendang telinganya menangkap ungkapan berat dari seorang cowok yang begitu spontan mengunjuk diri. Larin yang semula duduk, beralih berdiri. Menatap tajam jalanan lewat dari balkonnya"Lo tahu nomer gue darimana hah!?"
Renzy mendecak sebal atas tanggapan sarkasme dari gadis itu, kini Renzy tengah duduk di sofa dalam kamarnya. "Nggak penting, gue dapet nomer ponsel lo darimana! Yang jelas Gue cuma mau nagih sebuah jawaban kepastian dari lo, soal tadi. Lo mau nolak atau nerima?!"
Perlahan Renzy meneguk ludahnya,berharap menerima pernyataan yang manis.
Larin mendecih pelan, jantungnya semakin meletup-letup begitu cepat. Wajah Larin tampak cemas, sesaat teringat ajakan itu kembali melengos rapi di telinganya. Ini tidak sejalur dengan keinginan Larin. Takut nantinya akan terjadi sesuatu.
Renzy menajamkan pendengarannya, tersisa jelas deru napas cewek itu berangsur begitu cepat. Apa ada masalah tentang sebuah ajakan? Renzy sesikit kesal, sudah empat menit diabaikan jawabannya.
Larin terdiam sejenak sembari memikirkan jawaban untuk seorang Renzy. Bukan soal penolakan atau penerimaan, melainkan kecemasan yang bertambah berkali lipat.
"Rin, gue harap lo nggak nolak permintaan gue!" Kata Renzy tidak sabar, bila seperti ini waktunya akan terbuang sia-sia. Hanya menunggu jawaban 'Iya atau nggak?' Cewek memang terlalu ribet.
" Gue tahu lo memang bodoh, tapi asal lo tahu juga di dunia ini nggak ada yang namanya orang bodoh. Dan gue yakin lo bisa, Rin. Tenang aja soal itu Gue bakal bantu lo untuk memperbaiki semua nilai lo itu." Renzy mengatakan asal, memang tak berniat mengatakan sebuah kalimat yang seringkali di dengar dimana pun. Renzy mendengus gemas sebab masih belum juga mendapatkan tanggapan respon.
Ciuh! Sok care banget gue!
Larin mendecak sebal, sepertinya Renzy merasa tidak sabar menunggu sebuah jawaban. Larin berupaya tenang untuk tidak melanjutkan kecemasannya, lalu berdeham pelan. Karena seutuhnya Renzy berkata kebodohan. Dan tetap saja Renzy akan terus berulah mengganggu hidupnya. Bila jawaban iya diberikan,pasti pemuda itu berhasil membusungkan kesombongan di dadanya.
"Nggak. Gue nggak mau!" Larin menjawabnya singkat, dan jemarinya langsung mematikannya cepat. Tepat itu juga, Larin melangkah masuk menuju kamar ketika menatap baterai yang tinggal 35 %. Dengan sigap Larin segera mencharger ponselnya, kemudiaan merebahkan tubuhnya sembari menunggu sang sahabat menelponnya.
***
Titt!!
"Ahhh, gila tuh anak. Main asal nolak gitu aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STUPID GIRL(update Nyelow)
Novela JuvenilBukankah orang pintar seharusnya tidak menyombongkan diri sendiri ataupun merendahkan orang bodoh disekitarnya. Bukankah seharusnya orang yang berilmu mengamalkannya kepada orang lain yang membutuhkan. Bukankah orang pintar berperan untuk memajukan...