Chapter 1

823 55 9
                                    

Fight to love
.
.
.
Happy Reading
.
.

Pagi yang cerah di musim panas, matahari pagi bersinar dengan eloknya membagikan kehangatan di setiap sudut kota. Suasana inilah yang membuat orang-orang bersemangat memulai harinya.

Demikian pula suasana yang terjadi di ruangan makan keluarga park, tenang namun bisa semangat tampak pada masing-masing wajah penghuni ruangan, sampai..

"Selamat pagi semua."

Pekikan ceria itu membuahkan senyum dari ketiga manusia yang sudah menempati kursi di ruangan makan. Sedikit ketenangan yang tercipta sendari tadi.

"Selamat pagi sayang/ Baby/hoonie."

Jawaban serentak itu dibalas dengan senyum manis khas park jihoon. Ia lalu mendudukan dirinya disamping adiknya setelah sebelumnya merebut makanan di piring sang adik.

"Jii! Ishh.. ibu~."

Terkikik ketika rengekan sang adik muncul karena tingkah usilnya.

"Jangan gangu adikmu. Makanlah makananmu kau tidak mau terlambat kuliah kan"

"Iya, terima kasih bu."

Mengambil piring berisi makanan yang di ambilkan ibunya dan memakannya dengan lahap. Beginilah keadaan pagi hari di rumah keluarga park.

Sarapan bersama seluruh anggota keluarga. Suasana yang begitu hangat, terkadang dikelilingi oleh rengekan sang buah hati entah itu berasal dari jihoon maupun dongpyo, serta omelan ringan dari baekhyun selaku itu.
Benar-benar keluarga bahagia yang sempurna. Mungkin.

Trek... meletakan peralatan makanan yang tadi di gunakannya ke atas piring.

"Aku selesai...ibu, Ayah, kami berangkat. Ayo ji!"

Dongpyo beranjak dari duduknya, menghampiri sang ibu kemudian mencium pipinya sekilas dilanjutkan kepada sang ayah.

Srett.., jihoon menyambar kunci mobil yang terletak di atas meja sebelum adik nya sempat mengambilnya.

"kali ini aku yang menyetir."

"Tapi ji-"

Mengabaikan seruan sang adik, jihoon menghampiri ibunya. Seperti yang di lakukan adiknya, mencium sekilas pipi ibu dan ayahnya.

"Aku berangkat ibu, ayah."

"Jihoon, biarkan dongpyo saja yang menyetir. Nanti kau-"

"Aku baik-baik saja bu. Percayalah. Jangan terlalu menghawatirkanku seolah aku sudah tidak bisa malukan apapun."

Senyum tipis ia berikan untuk meyakinkan ibunyan.

"Kami berangkat dulu. Ayo dongpyo."

Jihoon melangkah keluar menuju mobil, di ikuti langkah ragu sang adik.
Keberangkatan kedua putra keluarga park di iringi tatapan sedu dari baekhyun.

Menoleh ke belakang saat merasakan seseorang memeluk bahunya, baekhyun menemukan chanyeol yang menatapnya dengan tatapan yang seolah mengatakan 'semuanya akan baik-baik saja.'

Fight To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang