Chapter 7 - part 2

571 47 14
                                    

Fight to love
.
.
.

Note:
Perhatikan baik-baik saat membaca.
Italic= flashback
.
.

Happy reading
.
.

"Jihoon hyung bahkan selalu memaksa kembali ke sekolah di saat kondisinya masih belum pulih. Hanya satu alasannya. Dia bilang dia merindukanmu hyung. Jihoon hyung amat sangat mencintaimu."

Dongpyo berkata dengan pandangan seduh ke arah kakak iparnya. Mengernyit bingung saat dilihatnya daniel tersenyum seakan meremehkan ucapannya.

"Kau bilang dia mencintaiku? Bagaimana dari yang namanya cinta jika pada akhirnya dia malah meninggalkanku dan pergi dengan laki-laki lain."

Kali ini daniel berkata sambil menatap tajam ke arah guanlin yang kini juga menatap lurus ke arahnya dengan tatapan yang tak kalah tajam.

"Jihoon hanya berusaha melindungi impian seseorang yang begitu di cintainya."

Suara woojin mengintrupsi pandangan daniel pada guanlin, membuatnya menoleh ke arah woojin dengan tatapan bertanya.

"Maksudmu?"

woojin menghela nafas saat mendengar pertanyaan seseorang yang duduk tepat di sampingnya. Kali ini ia menatap daniel dengan pandangan tegas.

"Ya. Jihoon hanya mencoba melindungi impianmu dan cita-citamu. Entah bagaimana tapi ia menganggap bahwa dirinya bisa saja menjadi penganggu atau penghambat bagimu untuk meraih impianmu."
.
.
.

Hari minggu, daniel dan jihoon memanfaatkan waktu luang mereka bersama. Dikarenakan memang daniel yang sekarang berada di tingkat akhir, mau tak mau waktu luang bagi mereka untuk bersama memang begitu singkat.

Posisi daniel yang kini duduk di atas rerumputan tengah bersandar di batang pohon besar di sudut taman, kedua kakinya ia buka menyisakan ruang kosong yang kini di duduki jihoon.

Sedang jihoon duduk menghadap ke depan, tubuhnya sepenuhnya ia sandarkan pada daniel, mengenggam erat kedua tangan daniel yang melingkari pinggangnya, dan daniel menyandarkan dagunya di bahu kanan jihoon.

Jihoon memejamkan matanya erat dan sedikit menggeliat saat sesekali daniel mengecupi bahu dan lehernya.

"Jihoon"

Jihoon hanya bergumam menanggapi panggilan lembut daniel, terlalu enggan membuka membuka matanya.

"Aku mencintaimu. Amat sangat mencintaimu."

Mendengar ucapan itu, jihoon memutar tubuhnya guna melihat wajah tampan kekasihnya. Mendekatkan wajahnya perlahan, perlahan jihoon mengecup bibir tipis di depannya. Hanya kecupan singkat, namun mampu membuat merah di pipinya itu muncul.

Kembali menatap intens wajah kekasihnya, jihoon memberikan senyum terbaiknya.

"Aku juga sangat mencintaimu."

mendengarnya, senyum lebar daniel muncul. Jihoon kembali memutar tubuhnya menghadap ke depan, daniel memeluk jihoon dari belakang dengan begitu erat.

Fight To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang