Chapter 10

289 26 21
                                    

Fight to love
.
.
.
.

Happy reading

.
.
.

Hari ini jihoon akhirnya bisa pulang setelah sekian lama berada di rumah sakit. Jihoon masih duduk menunggu Daniel yang sedang mengurus semua administrasinya. Keluarganya? Tanyakan pada suami tampannya yang memang tak memberihtaukan tentang kepulangan jihoon.

'Nanti saja jika sudah sampai rumah kita kabari mereka. Mereka semua terlalu berisik.' Ck.

Jihoon tersenyum kecil mengingat tingkah daniel. Sungguh jihoon amat sangat bahagia sekarang. daniel nya sudah kembali, sosok yang dicintainya itu sudah kembali menjadi dirinya yang dulu. Masih asyik dengan pikirannya, Jihoon tak menyadari jika pintu ruangan itu terbuka.

Menampakkan sosok tampan daniel yang juga tersenyum lembut memandangnya. Sepertinya Jihoon tak menyadari jika kini daniel sudah melangkah ke sampingnya.

CUP..

Kecupan singkat di bibirnya mengembalikan jihoon ke alam sadarnya, menolehkan kepalanya ke samping kiri ia dapati suaminya tengah tersenyum lebar ke arahnya. Sadar dengan yang baru saja terjadi, Jihoon menunduk sembari memukul kecil dada bidang di depannya membuahkan kekahan geli dari jihoon.

"Kita pulang sekarang. Semua urusannya sudah selesai."

Daniel hendak membantu jihoon turun dari ranjang saat pintu ruangan kembali terbuka membuat kedua pasangan itu serentak menoleh ke arah pintu. Tampak guanlin yang tersenyum kecil melangkah mendekat.

"Akhirnya, kau bisa pulang juga jihoonie."

Jihoon mengangguk antusias dan tersenyum lebar, membuat guanlin dan daniel yang memandangnya turut tersenyum.

"Tetap jaga kondisimu ji, Minum obatmu. Jangan lupakan jadwal check up mu. Kalau kau merasakan sesuatu yang tak beres segera hubungi aku."

Guanlin masih setia mengikuti pergerakan keduanya, membalas lambaian tangan jihoon padanya sebelum lelaki manis itu menghilang di balik pintu. Setelahnya Guanlin hanya terdiam, fikirannya masih begitu kalut sekarang.

'Semoga kau selalu baik-baik saja,
lindungi dia selalu Tuhan'

--DanielJihoon--

Daniel membuka pintu apartemennya, membiarkan jihoon masuk terlebih dahulu baru kemudian disusul olehnya yang membawa barang bawaan. Jihoon hendak melangkahkan kakinya ke kamarnya, saat sebuah sentuhan lembut itu mencekal tangannya. berbalik, jihoon menemukan daniel yang tersenyum menatapnya.

"Kau mau kemana sayang?"

Jihoon mengernyit bingung mendengar pertanyaan daniel. Tentu saja ia akan ke kamarnya dan istirahat. Bukankah sendari tadi saat di perjalanan Daniel terus mengoceh, mewanti-wanti dirinya untuk segera istirahat setelah sampai di apartemen mereka.

"Tentu saja aku mau ke kamarku, memangnya mau ke mana lagi?"

Jihoon semakin heran ketika melihat daniel justru menarik tangannya lembut membawanya melangkah ke sebuah ruangan yang jihoon ketahui adalah... Kamar daniel? Daniel membuka pintu kamarnya, kemudian berbalik menatap jihoon lembut.

Fight To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang