Chapter 9

258 29 24
                                    

Fight to love
.
.
.
.

Happy reading
.
.
.

Hari ke lima setelah oprasi, jihoon masih setia menutup matanya. Di samping ranjangnya tampak minki yang duduk memandangi jihoon dengan tangan yang tak hentinya mengelus surai lembut itu. Baekhyun sedang di kamar mandi, membersihkan peralatan yang tadi di gunakan untuk membasuh tubuh jihoon.

Daniel? Ia di paksa pulang oleh Ibu dan mertuanya, dengan alasan penampilannya terlalu kumal untuk menjaga jihoon. Ah, padahal daniel tak mempermasalahkan hal itu, lagipula ia tetap merasa tampan walau dalam keadaan bagaimanapun.

Mendengar pintu yang di buka membuat lelaki cantik itu menolehkan kepalanya, dan dilihatnya putra semata wayangnya memasuki ruangan dengan penampilan yang begitu menawan serta menggenggam sebucket mawar putih di tangannya.

"Ommo! Kenapa kau sudah kembali eoh?"

Tak menghiraukan ucapan ibunya, Daniel mendekat. Meletakkan rangkaian bunga itu di meja dekat tempat tidur jihoon kemudian mencium setiap inci bagian wajah jihoon. Tak dipedulikannya jika ibu dan sang mertuanya yang baru keluar
dari kamar mandi tak lepas memandangnya.

Memangnya ada yang salah. jihoon istrinya kan, dia sepenuhnya milik daniel sekarang.

"Kenapa? kenapa kalian memandangiku seperti itu?"

Selesai dengan kegiatannya, Daniel bertanya tanpa dosa. Menyadarkan dua orang yang masih menatapnya cengo.

"Aish... Bukankah ibu menyuruhmu
untuk pulang? Kenapa sekarang kau
sudah kembali ke sini?"

Kembali mengulang pertanyaan pertamanya yang belum di jawab tadi.

"Aku sudah pulang. Ibu tak lihat aku
sudah sangat tampan sekarang. Ah, dari dulu aku memang tampan untuk
apa bertanya. Tentu saja aku kembali
ke sini, istriku di sini memangnya aku
mau ke mana."

Daniel menjawab dan membuat Minki sedikit memicing menatapnya.

"Kau seharusnya istirahat dulu niel."

Suara lembut itu membuat daniel menoleh. Tersenyum lembut kepada sang mertua, Daniel menggeleng pelan.

"Aku tak apa bu. Aku bahkan tak merasa lelah sedikitpun. Aku hanya
ingin selalu di sampingnya."

Daniel berkata sembari memandang jihoon lembut, membuahkan senyum
sendu dari baekhyun.

"Chaa ibu, bangunlah dari situ. Itu adalah tempat dudukku."

seakan tanpa dosa daniel menyuruh
minki bangkit dari duduknya.

"Kau ini benar-benar-."

"Sudahlah min. kau ini seperti anak kecil. Ayo, temani aku keluar sebentar. Biarkan daniel bersama istrinya."

Sepertinya Minki tak terlalu terima
dengan perkataan baekhyun, terbukti dari sorot matanya yang sedikit memicing.

"Tapi kan aku merindukan jihoonie, baek, Dia kan juga menantuku."

Tak peduli protesan minki, baekhyun segera menariknya keluar dari ruangan. Melihat tingkah Ibunya membuat daniel tersenyum kecil. Ibunya memang terlalu unik. Daniel kembali mengalihkan perhatiannya pada jihoon.

Mendudukkan diri di tempat ibunya
tadi duduk, daniel menggenggam erat tangan jihoon. Mengecupnya lama sebelum melepaskannya perlahan. Kini pandangannya beralih ke wajah
istrinya. Mengulurkan tangan kirinya guna mengelus lembut pipi jihoon, Sedang tangan kanannya masih menggengam erat jemari lentik jihoon.

Fight To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang