1

412 39 1
                                    

"hai hoon udah lama ga jumpa" sapa seseorang yang menghalangi jalan mereka berdua

"jaehyun, apa kabar kok di indo ?" tanya jihoon

"baik ,lo apa kabar "

" baik juga ,kesini sama siapa ?" tanya jihoon lagi

"sama temen nih kenalin " dari samping jaehyun keluarlah 4 orang cowo ganteng jabat tangan sama jihoon dan rachel

"haechan"
"jaemin"
"jisung"
"mark" sangat enggan menjabat tangan rachel tapi akhirnya di jabat juga

"gua permisi dulu ada urusan " mark langsung lari entah kemana dan nelfon seseorang

"halo gue udh ketemu sama orangnya terus dia langsung gue apain " mark lagsung menyerbu pertanyaan

"kirim teror kerumahnya buat dia ketakutan "

tut..tut..tut..

---
kring...kring...kring

rachel pun berlari untuk mengangkat telfon rumahnya yang sedari tadi berdering

"halo" tidak ada balasan dari si penelfon cuma ada suara hembusan nafas yang sangat teratur

"h-halo"coba rachel lagi

"pembunuhan akan dilakukan secepatnya pada orang terdekatmu"

tut..tut..tut..

rachel membanting telfonnya dadanya berdebar dia sangat ketakutan

cepat cepat dia menekan nomor jihoon dan mulai menelfonnya

panik!

itu lah yang dirasakan rachel sekarang jihoon belum juga mengangkat telfonnya sampai akhirnya terdengar suara ketukan pintu

tok...

ketukan yang sangat halus terdengar dari pintu depan

tok...

ketukan itu sepertinya semakin meminta untuk dibuka

tok...tok...tok...!

ketukan yang sangat keras dan memaksa terdengar dari pintu depan rachel semakin takut jantungnya memompa 2x lebih cepat dari biasanya

ctakk!!

tiba tiba lampu dirumah rachel mati dan keadaan menjadi gelap gulita dengan gerakan yang cepat rachel menghidupkan senter di hpnya

tok...tok...tok!!!

rachel makin takut ia mencoba sekuat tenaga menelfon jihoon dan telfon tersebut diangkat!!

"h-halo hoon hiks aku mohon cepetan kesini hiks " rachel menangis saat mendengar suara gedoran dari pintu belakang rumahnya

"kamu kenapa hel" jihoon mulai panik

"HOON KESINI SEKARANG ! hiks "

tut...tut...

kring...kring...

panggilan masuk tanpa nomor terdengar memanggil

"h-halo" ucap rachel takut

"permainan akan segera dimulai "

tut...tut...

prang!!!

lemparan terdengar dari jendela kaca dari depan semakin membuat rachel kalut dalam ketakutan

tok...tok...tok

"rachel buka pintunya gue jihoon! " rachel segera bangkit dan membuka pintunya dengan cepat lalu memeluk erat jihoon

"hiks hoon " rachel menangis sejadi nya

"ini kenapa hel kok jendela kamu pecah listrik kamu juga mati tapi tetangga kamu ga " jihoon mengusap rambut rachel yang berserakan

"hoon t-tadi ada yang ngelempar jendela aku " rachel mengusap air matanya kasar

jihoon masuk kedalam melihat sekitar jendela kaca yang berserakan dan menemukan batu yang terselimuti kertas

lalu jihoon mengambil kertas tersebut yang di tuliskan dengan darah segar

"Mereka akan mati termasuk kamu jadi jangan berusaha untuk kabur kamu ada digenggaman ku"

kring...kring...

"halo" rachel mendekatkan handphone ke telinganya

"halo apakah ini anak dari pasangan ibu mira dan bapak hans?" tanya seoarang disebrang sana

"ya saya sendiri "

" orang tua anda adalah korban tabrakan beruntun tolong segera datang ke rumah sakit hospital city sekarang" seseorang disebrang sana langsung mematikan sambungannya

rachel terpaku

cobaan apa ini mengapa begitu bertubi tubi menghadang rachel

setetes air mata kesedihan jatuh membasahi pipi rachel menatap kosong kearah depan

"hel" panggil jihoon dan menatap rachel lekat

tidak ada jawaban rachel masih menatap kearah depan dengan tatapan kosong

"rachel!" bentak jihoon untuk menyadarkannya

"h-hoon papa sama m-mama k-kecelakaan"









tbc

haii comebck lagi nih
yang kalian tunggu tunggu
semoga suka ya


enjoy

killer terror || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang