2

234 31 1
                                    

"h-hoon papa sama m-mama k-kecelakaan"

"hel ayo kita kesana sekarang!"saat jihoon hendak menarik tangan rachel ia menahannya

"haha untuk apa kesana apa penderitaan gw ga cukup harus kah tuhan ngambil orang tua gw! gw sakit hoon!" seketika pandangan rachel gelap

----
rachel merasakan pusing dikepalanya dan jihoon masih setia memegangi tangannya tepatnya mereka ada di dalam rumah

"hoon mama sama papa" tanya rachel

"kita kesana sekarang"

dalam perjalanan rachel hanya diam menatap jalanan entah apa yang dirasakannya sekarang

ia sedih tapi air mata rasanya sudah tidak cukup untuk membendung kesedihan air matanya sudah kering

setelah sampai segera rachel turun dan berlari ke ruangan yang telah diberitahu sang kakak

" kak " panggil rachel kepada nathan dan nathan menghampirinya dengan keadaan kusut dan mata sembap

"kak mama sama papa baik baik aja kan " tanya rachel yang mulai mengeluarkan air matanya

"kak"  nathan pun memeluknya

"kak! jawab rachel kak!" air mata rachel pun kembali bercucuran

"mama meninggal dek papa lumpuh " penuturan nathan membuat rachel terpaku lagi

deg!

"mama!" rachel langsung berlari ke dalam ruangan dan melihat mamanya sudah terkulai lemas tak bernafas

"mama"rachel berdiri di banker ibunya yang sudah tak bernafas dengan wajah yang mulai membiru

"mama kenapa ninggalin rachel cepet banget " rachel mengusap tangan dingin ibunya

"mama kan pernah janji sama rachel mau liat rachel wisuda mau liat rachel jadi orang sukses " air mata sedari tadi terus membasahi pipi rachel

nathan yang berada di samping rachel kembali meneteskan air matanya ketila mendengarkan penuturan adiknya

"mama bangun dong rachel belum sempat kengen kangenan sama mama kok mama udah pergi sih "

"rachel masih perlu mama, ma bangun dong ,ma!!" rachel menangis dan memeluk jasad ibunya

tit...tit...tit...

alat pendeteksi detak jantung itu mengeluarkan suara

"kak panggil dokter!"

2 menit kemudian dokter tersebut datang dengan tergesa gesa

"silahkan keluar dahulu kami akan mengecek keadaan ibu anda "

setelah selesai mengecek dokter pun keluar dan takjub akan kebesaran tuhan

"ibu anda selamat keadaannya sudah mulai normal dan detak jantungnya stabil sangat jarang terjadi keadaan seperti ini 2 jam lalu ibu anda dinyatakan meninggal dan sekarang ibu anda telah stabil betul betul kuasa tuhan "tutur dokter tersebut

"terima kasih dok " ujar rachel sambil menghapus air matanya kasar

" berterima kasih lah kepada tuhan jangan kepada saya, saya hanya melaksanakan tugas " ucap nya lalu pergi

---
"halo "

"kenapa tidak mati "

"maaf tapi saya akan melakukan yang lebih untuk membuatnya lebih sengsara "

---
apt rachel
14.40

tok...tok...tok

" siapa ?" tanya sungwoon membuka pintu

sungwoon langsung di sergap segerombolan pria tinggi dan tegap serta berkulit sawo matang

kepala sungwoon lalu ditutup memakai karung bewarna hitam lalu dibawa dengan sedan hitam entah kemana

sebelum mereka pergi ada satu surat yang dititipkan penjahat tersebut di dalam amplop hitam

2 jam kemudian

jun pulang dari jalan jalannya dan menemui sebuah amplop yang menarik perhatiannya

"amplop?" pikirnya dalam hati dan langsung membukanya

tok..tok..tok
carilah kami ini adalah sebuah permainan seru
aku sangat menyukai angka 666
nomor itu juga tertera disudut tempat ku
aku juga sangat menyukai hewan laut bertentakel

dan satu pesan yang bertuliskan dengan darah dibawah kertas

carilah aku kalau tidak nyawa temanmu akan melayang

deg!!

"apa maksud dari ini" menyadari ada yang janggal jun memanggil sungwoon

"sungwoon!" tidak ada jawaban dan jun mulai menyadari bahwa teman yang dimaksud dalam surat itu adalah sungwoon











tbc

enjoy

vote

killer terror || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang