5

206 29 2
                                    

ting!

unknown: my knife will stick right into his chest

jihoon tersentak!

tangannya gemetaran dada siapa yang akan ditusuk pikirnya

dengan tangan yang masih bergetar dia mulai mengetik sesuatu

jihoon: who are you?

galama setelah pesan itu dikirim sebuah pesan kembali masuk

unknown: i'm your devil
unknown send a picture
unknown send a picture
unknown send a picture

betapa terkejutnya jihoon melihat foto foto  pembunuhan sadis yang dikirim orang yang tidak diketahui tersebut

dan langsung memberi tahu kepada rachel

line

jihoon: send a picture
Damn, this is really very frustrating

rachel: who is that.  it's not kidding right?

jihoon: This is no joke.  try to trace this number

rachel: OK we will track it.  don't tell anyone who used to be okay. 
i love you💕

jihoon: me too, my lover

"min lo harus lacak nomor ini " ujar rachel menyodorkan nomor yang tidak diketahui tadi

"teror lagi ?" tanyanya

" iya kli ini jihoon yang kena dan dibales juga sama si peneror biasanya pesan yang gue kirim ga pernah dibales "

---
10 menit lalu pesawat mendarat dengan selamat

"ra nomor ini nomor yang biasa dikirim peneror untuk targetnya ini nomor bahaya ra gue takut kalo sasaran berikutnya jihoon" ijar jaemin

"min, jihoon" rachel mengarahkan pandangannya ke jihoon

"hel lo harus kuat tapi mungkin ini cuma taktik peneror itu" jaemin mulai menenangkan rachel yang gemetaran

"ji!" teriak rachel dan berlari kearah jihoon

"kenapa hel"jihoon mengelus surai rachel dan rachel menitihkan air matanya

"ji jangan pergi plis" rachel memeluk jihoon erat

"aku ga pergi kok aku tetap sayang kamu" jihoon masih tetap mengelus surai rachel

"janji"

"im promise, ayo jalan " jihoon menggenggam tangan rachel erat

dibelakang sana ada mata yang terus memperhatikan mereka
memperhatikan setiap gerak geriknya dan dia mulai tertawa

"this is the real game"suara serak nan halus tapi ada sebuah kebencian didalamnya

sungwoon side

gue terbangun dari pingsan gue sejak semalam

kepala bagian belakang gue di pukul pake balok kayu panjang gue masih bersyukur masih dikasih nyawa sampe hari ini sama tuhan

"heh udah bangun lo!" cewe itu yang udah mukul kepala gue semalem

"gue pastiin lo bakal kesiksa selama disini hahaha" cewek itu pergi dan muncullah dua orang pria berbadan tegap dan besar

menutup muka gue dengan handuk tangan gue yang diikat udah mulai merah karna ikatan tersebut sangat kuat

mereka mendongakkan kepala gue dan ngeguyur muka gue sama air satu botol besar

nafas gue mulai ga teratur mecari celah untuk menghirup oksigen tapi gaada celah sedikit pun

"s--saya in---ingin ber---nafas" mereka menghentikan aliran airnya gue pun mulai menghirup oksigen

mereka mengeluarkan sebilah pisau dan menyayat muka gue dibagian pipi atas

sayatan yang dalam

darah mulai mengucur deras perih terasa ditambah mereka mulai memercikkan perasan lemon ke luka gue

"akhhh" mereka mulai mengeluarkan cambuk panjang

ctash!

suara cambukan menggema diruangan sempit ini mereka mencambuk seluruh badan termasuk wajah

"hen--tikan"

"how can I stop it?  this is very exciting" dia penjahat itu selalu menyiksa gue dan sekarang dia mulai menjambak rambut gue

"very good for the size of a beginner" melepas cengkraman di rambut gue dengan kasar

"bersiap untuk hari kematianmu" ucap penjahat itu sambil membuka topeng wajahnya

"Mark?!"










tbc

vote+comment=berkah

killer terror || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang