11

121 20 4
                                    

"lin" panggil hyra yang udah nyampe dari tadi

"hai ra" jawab guanlin lesu

"kamu knp?" tanya hyra

"ra,kamu harus ikut dalam rencana ini"

"ha? maksud kamu rencana apa lin?" hyra bingung

"rachel diculik sama minho" guanlin menatap hyra

"ha?! diculik?!"

"iya ra, mereka bilang kalo didalem rencananya kamu mancing minho buat keluar tapi kamu tenang aja aku bakal jagain kamu"

"iya lin aku mau, demi rachel"

---
"oke setelah gue pikir pikir rencana B nya gini" jihoon membuka kertas yang dipenuhi dengan coretan

"gue bakal-"

"gue punya rencana yang lain" potong jaemin

"rencana apa?" tanya jaehyun

"nanti kalo rencananya ga berhasil gue mau jisung ngidupin lampu sorot yang ada di ujung gedung lo harus ngelepas satu kabel warna hijau dan lampu itu akan hidup kalo lo ngelepas kabel warna biru itu akan korslet dan bisa jadi ngebakar gedung paham?" ujar jaemin

"paham, tapi kenapa lampu sorot?" tanya jisung

"lampu sorotnya bakal nyorot langsung kedalam lobby trus gue mau haechan langsung ngebakar tempat itu dan yang lain langsung kabur lewat pintu depan" jelas jaemin

"gue gasetuju! itu terlalu beresiko! ini sama aja tindakan kriminal!" tolak do

"gue stuju sama do, oke kalo rencana lo berjalan mulus kalo engga gimana? sama aja ngebahayain kita" ucap rapmon

"maaf, oke bang jihoon bisa lanjut ngomong"

---
"tolong...tolong..."molong rachel dengan sayatan sayatan disekujur tubuhnya

"Berhenti bermolong usahamu sangat sia sia " ujar laki laki yang duduk di singel sofa

"tolong jangan lakukan lagi, it's really hurts" rintih rachel yang hendak dicambuk

"so, how are we going to have fun?" tanya laki laki itu

"please" rachel menangis

"I can't stop! this is very fun" lelaki itu kembali mencambuk badan rachel dengan keras

"cukup" ujar seseorang yang baru datang dari balik pintu ruangan

"tinggalkan kami berdua!" ucapnya sambil menekan seluruh kata dan rachel mulai ketakutan

"now!"  teriakan tersebut membuat pemuda tersebut meninggalkan ruangan itu. Sekarang tinggal rachel dan lelaki berjubah itu didalam ruangan lembab ini

lelaki tersebut mendekat kearah rachel dengan langkah yang santai tapi sukses membuat rachel ketakutan

"please, jangan mendekat! mendingan lo pukul gue sampe gue mati dari pada lo harus nyentuh gue!" ucap rachel lantang

tapi lelaki itu enggan untuk berhenti dan saat sudah berada didepan rachel lelaki itu membuka jubahnya

"hai, do you remember me?"

---
"hoon lo gila apa?!" teriak suho

"tapi ini rencana satu satunya yang kita punya, tenang bang gue yang siapin barang barangnya" jihoon

"bukan masalah barang barangnya hoon, gue juga bisa belinya, tapi ini masalah nyawa! lo ga bisa main main atau lo mau ketangkep polisi?"

"bang tolong ngertiin gue! rachel disana udah 3 hari gue takut dia kenapa kenapa"

"gue juga ngerti perasaan lo hoon, tapi kesana harus dengan persiapan yang matang juga buat ngehadapin mereka"

"tapi bang"

"hoon.."

"iya bang gue juga paham"

"oh iya gue baru inget!" teriak do

"knp?" all

"knp kita ga ngelacak handphone nya si rachel?" ujar do

"nah iya!" rapmon setuju

"oh iya! kenapa gue gamikir kesitu" jaemin menepuk jidat

"gitu dong pinter!" suho tepuk kaki

"s7 s7 s7" haechan

"a6 a6 a6 misteri baru lagi ehe" jisung

"diem lo kecambah goreng!" haechan


"jaemin, sekarang tugas lo ngelacak handphone nya rachel"

tbc

hai" author kambek nih
jangan lupa vote bhay

killer terror || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang