Kisah Kita | Part 11

126 31 4
                                    

Happy Reading!!!

^ ~ ^


Kini Diva sedang duduk menunggu kakaknya yang akan menjemputnya. Namun sepertinya Arda tidak akan datang karena hujan yang sudah turun.

"Gimana nih. Bang Arda pasti nggak bakal jemput gue"ucap Diva sambil melihat handphone nya yang sudah mati.

Sudah hampir satu jam Diva duduk di halte itu. Dan sampai sekarang hujan juga tak kunjung berhenti. Sudah tidak ada lagi Bus yang lewat begitu juga dengan taxi. Tanpa di duga, sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan halte itu.

Akhirnya bang Arda datang jug--eh tapi ini kan bukan mobilnya bang Arda-batin Diva

"Masuk"ucap seseorang dalam mobil itu

Dia kan cow--

"Masuk atau lo mau tetap disitu"

"Hah!eh iya bentar"ucap Diva berlari masuk ke mobil itu.

Ishh kok gue main masuk mobil ini sih. Keliatan banget gue butuh tumpangan-batin Diva masuk kedalam mobil itu.

Hening. Itulah yang terjadi dalam mobil yang ditumpangi itu. Ingin sekali Diva memecahkan keheningan ini. Tapi bagaimana?mau bicara tapi nggak tau mau mulai dari mana.

"Gue Diva"ujar Diva mengulurkan tanganya

"Angkasa"

"Makasih ya sa udah mau nolong gue. Kalau nggak ada lo nggak tau deh nasib gue gimana. Apalagi hujan kaya gini pasti nggak ada bus atau angkot yang lewat"Jelas Diva yang tak di gubris sama sekali oleh lelaki itu. Lelaki itu tetap fokus ke depan memperhatikan jalan.

Bodoh!uda tau cowok ini lagi nyetir kenapa malah gue ajak ngomong sih-batin Diva Sungguh Yera benci keadaan seperti ini.

"Rumah lo"

"Hah!oh rumah gue yaa..tinggal lurus terus belok kanan, lurus belok kanan lagi nah terus rumah yang warnanya putih itu rumah gue"ucap Diva

Setelah menghabikan waktu sekitar 10 menit,akhirnya mobil itu berhenti tepat di depan rumah Diva. Setelah turun dari mobil itu, Diva ingin mecapkan sesuatu tapi mobil itu sudah pergi dengan si pengemudinya.

Tok

Tok

Tok

"Astaga Diva!kamu kenapa jam segini baru pulang"tanya Claudia ketika membuka pintu dan melihat putrinya yang baru tiba di rumah

"Hujan mi, nggak ada taxi yang lewat. Bang Arda juga nggak jemput Diva."

"Kata siapa gue nggak jemput lo"ucap Arda yang baru saja sampai.

"Lho? kan emang bang Arda nggak jemput. Gue udah nunggu tapi bang Arda tetap nggak datang"

"Nah itu dia. Tadi gue lupa buat jemput adek gue ini"ucap Arda sambil memcubit pipi kanan Diva.

"Sakit tau"

"kalau bukan bang Arda yang nganterin kamu pulang terus siapa"tanya Claudia

"Teman aku"

"Cowok apa cewek"tanya Arda

"Yang jelas bukan bang Arda. Wleeee" ucap Diva lari masuk kedalam rumah.

"Awas ya lo" ucap Arda juga lari mengejar Diva
Sedangkan Claudia hanya bisa tertawa melihat kedua anaknya itu.

Setelah Diva membersihkan tubuhnya yang sudah lebgket itu, ia beranjak ke maeja rianya. Saat akan mengambil sisir dalam laci, ia menemukan kalung yang mengingatkannya pada hari itu. Dan fakta yang baru hari ini ia ketahui, ternyata dua kalung itu hampir sama. Yang satu berbandul bulan yang dia dapat dari anak kecil itu, dan yang satunya lagi berbandul bintang yang dia temukan kemarin.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang