Kisah Kita | Part 18

68 10 3
                                    

Happy Reading!!!

^ ~ ^

"Lo yang namanya Diva?"tanya seorang gadis.

"Eumm, iya."

Saat memonton aksi bunuh diri agar cintanya nggak di tolak tadi, Diva merasa perutnya sakit dan benar-benar harus ke toilet, bahkan Diva sampai lupa untuk mengajak Faren si rambut ikal pajang itu, dan Qyla si rambut panjang sama seperti Diva.

"Lo yang tadi jatuh di kantin?"tanya gadis itu lagi.

"Iya."

"Lo udah jadi bahan gosip"

"Hah??!"bingung Diva, tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan oleh gadis di depannya ini.

"Sehabis lo keluar kantin tadi, semua orang yang ada di kantin ngomongin lo" jelasnya.

"Soal??" Tanya Diva lagi. Aelah author ngerasa ini kaya lagi diskusi aja tanya jawab mulu.

"Lo bakal jadi target baru Zero, setelah sekian lama dia nggak ngelakuin apa yang menjadi kebiasaan dia"

"Lo ngomong apa sih? Gue nggak ngerti" Diva masih belum peham kemana arah pembicaraan gadis ini.

"Tunggu apa yang bakal terjadi, dan lo bakal paham apa yang gue maksud." Ucap gadis itu sedangakn Diva menautkan ke dua alisnya, belum paham sama sekali maksud dari gadis berparas cantik di depannya ini.

"Lo juga anak baru di SMA Antariksa ini. Dan lo bakal ngerasain hal yang nggak lo duga dan mungkin hidup lo nggak bakal sama sebelum lo pindah ke sini" ujar gadis itu lagi, lagi, dan lagi.

"Ohiya, nama gue Alena" ucapnya menjulurkan tangan

"Diva" balas Diva

Senyum Alena terbit di susul oleh senyum Diva. Alena pergi dengan tiga orang temannya yang dari tadi hanya memperhatikan dua orang di depan mereka tanpa ingin ikut menyalurkan beberapa kata dari mulut mereka.

Tidak ada yang tau arti dari senyum itu entah senyum perkenalan atau.....sudahlan hanya Alena yang tau itu.

"Kalo kalian penasaran tanya aja langsung sama pemilik senyum itu alias Alena rumahnya deket kok, dekat rumah author tapi"

"Ngomong apa sih thor?"

"Nggak angin lalu. Oke back to topik"

Diva masih sangat bingung dengan ucapan Alena tadi. Tapi dia tidak terlalu memperdulikan itu toh yang Alena bilang belum tentu benar. Dan soal Alena, dia gadis cantik tanpa makeup yang berlebihan seperti siswi lainnya. Diva rasa dia anak yang baik, bukan tipe anak yang sombong, ramah, tapi juga kata-katanya yang misterius.

Astagaaa Diva lupa kalau dia tadi nggak ngomong sama Qyla dan Faren kalo dia mau ke toilet. Pasti sekarang mereka berdua lagi bingung. Satu pikiran yang terlintas di otak Diva. KELAS, dia harus ke sana sebelum Qyla dan Faren membuat daftar laporan siswi hilang.

*****

Waktu untuk kembali ke rumah masing-masing telah tiba. Saat yang paling di tunggu-tunggu. Dengan wajah yang ceria dan tidak perlu di suruh seluruh siswa siswi akan pergi keluar gerbang. tidak seperti saat berangkat ke sekolah pasti rasa malas itu sangat, sangat, dan sangat menempel.

Semua sudah keluar gerbang itu, kecuali Diva yang sudah sepuluh kali mengeledah isi kelasnya. Pasalnya, saat dia masuk kelas tadi tas berwarna hitam miliknya sudah tidak ada di atas mejanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang