Kisah Kita | Part 16

42 17 2
                                    

Happy Reading!!!

^ ~ ^

Seorang gadis sedang duduk di kursi taman, menatap langit yang sedang diam. Setelah apa yang terjadi tadi, sepertinya dia jangan langsung pulang. Karena pasti orang rumah akan bertanya seperti wartawan.

Dan mungkin taman adalah tempat yang tepat untuk saat ini

"Kakak cantik" ucap seorang anak kecil yang datang menghampirinya

"Ehh, nama kamu siapa" tanya gadis itu

"Nih buat kakak cantik" ucap anak itu memberikan sesuatu.

Gadis itu masih bingung. siapa anak tadi, dan apa tujuannya memberikan air ini. Saat akan meminum air itu, gadis itu melihat sebuah kertas kecil yang menempel pada botol air itu.

'Nggak Usah Cengeng!!!'

"Maksud tulisan ini apa sih. Emang gue mau nangis? Siapa coba yang ngasih ini? Masa iya sih anak kecil tadi?" Pikir gadis itu sambil melihat sekeliling.

Gadis itu memcari siapa yang menyuruh anak kecil untuk memberikannya minum dan kertas ini. Tapi nyatanya semua yang ada di taman ini sedang sibuk sendiri.

Drrtt....

Drrtt....


Fokus gadis itu teralihkan saat benda pipih miliknya berbunyi, membuat pemiliknya segera mengambil handphone di dalam tas. Gadis itu melihat siapa yang menelfonnya.

"Hallo"

"Apa" balas gadis itu

"Sekarang lo di mana?"

"Sekolah"jawab gadis itu

"Nggak usa bohong"

"Gu-gue di sekolah" ucap gadis itu mulai panik

"YERAA bang Arda tanya sekali lagi, lo di mana sekarang!!"ucapnya dengan penuh penekanan.

"Taman" ucap Yera lalu memutus telfonnya.

*****

"Papi kok nggak bilang sama Yera dulu kalo mau pulang! Kan Yera bisa jemput papi."

"Nggakpapa Yera, kamu kan sekolah. Masa mau jemput papi" Ujar Fian pada anaknya ini.

"Alaahh alasan aja tu pi. Bukutinya tadi dia nggak masuk seklolah! Malah main keluyuran nggak jelas di taman!" Adu Arda yang mendapat tatapan sinis dari Yera.

" Yera..." Panggil Fian meminta penjelasan

"Ee..i..itu pi tadi kepala Yera sakit jadi pulang. Papi tenang aja, aku udah ijin kok. Dan kenapa aku bisa ke taman itu, karena nggak ada buss yang lewat jadi Yera jalan kaki dan tiba-tiba kepala Yera pusing. Makannya aku pergi ke taman itu buat sedikit ngilangin sakit kepala aku." Jelas Yera tapi tidak sepenuhnya dia menceritakan apa yang terjadi tadi pagi. Bisa-bisa dia nggak bakal di ijinin buat keluar rumah.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang