"Kalian percaya gak sama cinta pandangan pertama?. Mungkin banyak yang mengatakan 'gak mungkin ada yang namanya cinta pandangan pertama'.Tapi,percaya atau gak aku sudah merasakan cinta pada pandangan pertama,dan itu benar terjadi padaku"
-Arina Renata Siska***
Pagi itu Arin bersiap untuk berangkat sekolah. Dia berjalan keluar kamarnya menuju meja makan,dia harus mengisi perutnya sebelum menjalani kegiatannya.
Riana—ibu Arin—menyambut Arin dengan senyuman yang manis."Arin,Sarapan dulu ya" katanya.
"Iya bu,Arin laper nih" Arin menjawab dengan muka memelas sambil mengelus perutnya.
Lalu mereka berempat sarapan dengan tenang. Iya,Arin memiliki adik yang berusia berbeda 3 tahun dengannya. Lanang sandika putra,biasa dipanggil Lanang.
Tak lama mereka selesai sarapan. Arin izin berangkat ke sekolah dan begitu pula Lanang.
Arin dan Lanang berangkat diantar oleh ayahnya menggunakan mobil.🌼🌼🌼
Sesampainya Arin disebuah sekolah yang bertulisakan SMA 5 Sanjaya,Ia langsung mencium punggung tangan ayahnya dan berjalan ke aula untuk kumpul dengan siswa-siswa yang lain.
Setelah Arin sampai ke aula,Ia bertemu dengan sahabatnya Gita Adriana. Arin dan Gita bersahabat sejak mereka kecil.
"ARINN!" Teriak Gita dari jauh.
Setelah itu Arin mencari ke sumber suara dan mendapati Gita sedang berjalan sambil tersenyum ke arahnya.
"Halo Git, lo baru dateng?" Tanya Arin pada Gita setelah Gita sudah berada di hadapannya.
"Iya nih,gue kira bakalan telat ternyata masih belum mulai ya" Katanya sambil terkekeh kecil.
"Kebiasaan deh lo" Mereka terkekeh kecil.
Setelah mereka bicara,tiba-tiba ada pengumuman yang mengintruksi semua siswa-siswi berbaris.
"Ya udah kita baris dulu yuk" ajak Arin sambil menggandeng Gita untuk berbaris.
Setelah lama berbaris akhirnya mereka kembali ke kelas masing-masing yang sudah dibagi oleh ketua osis. Arin mendapat kelas X IPS 1 sedangkan Gita X IPS 5.
🌼🌼🌼
Arin sudah masuk ke kelas dan duduk di salah satu bangku disana. Disana Ia duduk dengan perempuan.
"Hai nama lo siapa?" Kata perempuan itu tiba-tiba sambil tersenyum.
"Hm gue Arina Renata Siska panggil aja Arin" jawabnya sambil senyum canggung.
"Udahlah ga usah canggung gitu,selow aja kalo sama gue mah".
"Gue Sania Dewi,panggil aja Sania" katanya lagi.
"Iya Sania".
Setelah itu kakak osis yang memimpin di kelas X IPS 1 datang.
"Halo guys,nama gue Raden Riski panggil aja Kak Riski. Gue disini yang akan memimpin kalian selama MOS berlangsung. Kita cukup melaksanakan MOS hari ini doang,dan besok kalian masuk kelas masing-masing". Ucapnya dengan lantang. "Dan yang di samping gue namanya Novia Ananda bisa kalian panggil Kak Novi". Sambil menunjuk ke perempuan yang disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
Teen FictionKetika Tuhan menghendaki,apapun dapat terjadi. Bahkan yang menurut kita tidak mungkin terjadi,akan terjadi jika Tuhan sudah menghendaki. Ini terbukti dari kisah seorang perempuan cantik,baik yang hidup sederhana bernama Arina Renata Siska. Dia menyi...