6. Closer? (2)

38 7 4
                                    

Happy Reading!❤

.

Setelah Reynand tidak terlihat,Arin membuka pagar rumahnya lalu masuk kedalam rumahnya. Dia menuju kamarnya untuk mengganti seragam sekolahnya. Setelah mengganti dengan kaos biasa,Arin keluar kamar menuju dapur. Rasanya Arin lapar sekali karena seharian belajar.

"Laper banget gue,ibuk udah masak belum ya?" pikirnya. Arin melihat meja makannya,dia tidak menemukan apapun yang dapat dimakan.

"Aduhh,gue makan apa dong kalo kayak gini," omelnya, "mana gue laper lagi." Arin mencari sesuatu yang dapat dimakan.

Akhirnyaa.

Arin bersyukur melihat 1 bungkus mie instan dan telur ayam. Arin langsung saja mengambil lalu memasaknya. 5 menit sudah dia memasak dan akhirnya selesai juga.

Arin melahap mie instan itu dengan perlahan. Walaupun dia lapar,tetap saja harus makan dengan pelan agar tidak tersedak. Sekitar 10 menit,Arin sudah selesai makan. Dia mencuci piringnya,lalu menaruh ketempat semula. Arin terlihat berpikir,"Ibuk mungkin belanja buat makan nanti,Ayah kerja,lah si Lanang kemana ya?" Arin menepuk dagunya dengan jari telujuknya "Main kali ya kerumah temennya? Ya udah deh,gue ke kamar dulu," ujarnya.

Arin berjalan menuju kamar,membuka pintunya lalu menutupnya kembali. Merebahkan tubuhnya di kasur dan tanpa sadar dia terlelap.

***

Riana membuka pintu kamar Arin,membangunkan Arin dari mimpinya. "Arinn,bangun udah sore," ucapnya sambil mengelus puncak kepala Arin. Arin membuka matanya,lalu melihat jam sudah menunjukkan pukul 17.46. "Mandi dulu ya sayang," ujarnya kepada Arin lalu berjalan keluar dari kamar.

Arin masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. 30 menit dia berada di kamar mandi, dan akhirnya keluar dengan kaos berwarna Pink dengan celana jeans pendek berwarna navy.

Dia duduk ditepi kasur dengan bantal dipangkuannya,mengambil handphone nya di kasur dan membuka Screenlock nya. Jantung Arin berdetak cepat melihat notifikasi dari aplikasi LINE nya yang tertera nama Reynand Verdino. Arin membuka aplikasi itu lalu membuka pesan yang dikirim oleh Reynand.

Reynand Verdino: Hai,Rin! Lo lagi ngapain? Gue ganggu gak?

Arin terlihat membisu membaca pesan yang Reynand kirimkan padanya. Bibir Arin tertarik keatas membentuk lengkungan yang manis. Jari-jari Arin dengan gesit menekan keyboard ponselnya.

Hai juga. Gue lagi duduk-duduk aja sih. Gak kok,gak ganggu.


Kurang dari 1 menit Reynand membalas Chat Arin. Arin tidak henti-hentinya mengangkat sudut bibirnya,dia sangat bahagia karena baru kali ini Reynand mengiriminya pesan.

Reynand Verdino: Lo lagi senyum-senyum ya? Plis jangan senyum.

Kenapa?

Reynand Verdino: Nanti gue gak bisa liat senyum lo yang manis😅

Lo ada-ada aja😂

Arin semakin melengkungkan bibirnya. Mungkin jika dia punya sayap,dia akan terbang setinggi-tingginya.

Reynand Verdino: Hehe😅

Oh,iya. Tumben lo Chat gue. Ada apa?

Reynand Verdino: Pengen aja,supaya lebih deket.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang