9. Different

31 6 0
                                        

Happy reading❤🍭

.


Arin dan Radit sedang berada diluar kelas,mereka duduk dibangku depan kelas Arin. Sedari tadi mereka asik berbicara tentang hal-hal yang tidak jelas,sesekali Arin terlihat tertawa karena tingkah Radit yang lucu,Arin sudah menganggap Radit sebagai sahabatnya.

Dari kaca jendela kelas terlihat Reynand memandang Arin dan Radit. Karena merasa kesal,Reynand kembali ke bangkunya,dia menundukan kepalanya lalu menyenderkan tubuhnya pada kursi. Untungnya Arya dan Deni belum datang,jika mereka sudah datang,tentu saja Reynand akan di wawancarai dengan berbagai macam pertanyaan.

Vina berjalan kearah Reynand,pasalnya sedari tadi dia melihat Reynand sangat berbeda dari biasanya,Reynand seperti lebih murung dan tidak bersemangat.

"Rey,lo lagi ada masalah?" tanya Vina pada Reynand.

Reynand menegakkan kepalanya,dia langsung memeluk Vina. Entah apa yang dia pikirkan, pikirannya sedang kalut kali ini. Sedangkan Vina dia terkejut atas perlakuan Reynand,lalu tersenyum dan membalas pelukan itu.

"Rey,lo kenapa?" tanya nya lagi.

Reynand melepaskan pelukannya pada Vina,"Sorry Vin,gue gak sengaja,pikiran gue lagi gak jelas," ucapnya menjelaskan.

"Gak papa kok Rey," Vina tersenyum senang.

Seperti yang dilihat Vina memang menyukai Reynand,tapi sayangnya Reynand tidak menyadari itu.

Deni dan Arya tiba-tiba mucul dari arah pintu,Reynand segera duduk kembali dan Vina pergi saat melihat mereka.

Dua lelaki itu datang menghampiri Reynand,mereka merasa seperti ada yang berbeda dengan ekspresi Reynand yang tidak bersemangat dan datar,membuat mereka ingin bertanya-tanya,apa yang sebenarnya terjadi?

"Rey,muka lo kenapa datar banget? Gak kayak biasanya. Lo sakit? Atau ada masalah?" tanya Arya yang sudah duduk disebelah Reynand.

Deni sendiri membalikkan badannya kearah Reynand dan Arya,karena dia juga memang merasa ada yang berbeda dari Reynand.

"Gimana menurut kalian kalo gue pacaran sama Vina?" tanya Reynand tiba-tiba.

Arya dan Deni tidak mengerti maksud dari perkataan Reynand,sungguh mereka sangat bingung. Kenapa Reynand tiba-tiba menanyakan hal itu? Apa mungkin dia menyukai Vina?

"Maksud lo Rey?" tanya Arya dan Deni secara bersamaan.

Reynand memutar bola matanya malas, "Gue sama Vina pacaran," mengulangi perkataannya.

"Lo serius Rey? Lo suka sama Vina?" Arya bertanya pada Reynand.

"Hmm," jawabnya singkat,Arya dan Deni hanya mengangguk mengerti.

"Yang gue liat,Vina kayaknya suka juga sama lo," Deni menunjuk Vina dengan dagunya.

Reynand dan Arya langsung berbalik menghadap Vina. Dan benar saja,Vina masih memperhatikan Reynand sambil tersenyum,setelah itu mereka kembali menghadap Deni.

"Ya,udah. Entar kita berdua bantu deh," ucap Arya dan diangguki oleh Deni pertanda jika dia setuju.

Reynand menatap Arin yang tengah duduk dikursinya,Arin yang merasa seperti diperhatikan berbalik kesamping tepat dikursi Reynand. Mata mereka bertemu,sedetik kemudian Reynand memutuskan untuk menatap Arya dan Deni.

"Oke gak Rey?" tanya Arya.

"Iya iyaa," jawabnya.

Arin berbalik mengahadap depan,dan sedetik kemudian dia menundukkan kepalanya memikirkan apa yang tadi dia lihat,hatinya seperti teriris oleh pisau tipis yang tajam,sakit.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang