7. Thinking about Her

27 7 0
                                    

Happy Reading❤.

.

"Kalau kita sering memikirkan seseorang maka artinya kita benar-benar mencintainya"

***


Reynand memarkirkan motornya dibagasi rumahnya yang besar. Bagasi rumah Reynand banyak terparkir mobil sport dan motor sport. Itu semua adalah hadiah dari Papanya. Reynand adalah anak tunggal,dia tinggal bersama Nenek dan Kakeknya dirumah itu,karena Papa dan Mamanya selalu sibuk bekerja dan hampir tidak pernah pulang.

Rasanya Reynand ingin sekali marah kepada kedua orang tuanya,karena tidak pernah memperhatikannya. Tapi,untungnya Reynand anak yang baik. Jadi,dia dapat mengerti dengan kondisi Papa dan Mamanya yang mencari uang untuk membiayai kehidupannya.

Reynand berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Dia membuka pintu kamarnya,langsung mengganti seragam kotak-kotak berwarna ungu berlengan pendek dan celana panjang berwarna hitam khas sekolah SMA 5 Sanjaya. Setelah Reynand selesai mengganti seragamnya dia merebahkan tubuhnya sebentar,lalu bangkit karena mendengar suara Neneknya memanggil untuk makan.

Reynand menuruni tangga dengan kaos hitam dan celana pendek selutut. Bagaimana jadinya jika Reynand memakai baju hitam? Sudah ganteng dan tambah ganteng karena memakai baju hitam.

"Rey,kamu makan dulu ya. Nenek udah siapin udang saus tiram kesukaan kamu tuh dimeja," ucapnya sambil memegang bahu Reynand.

"Makasih Nek," ucapnya lalu melangkah kedapur untuk bersiap makan. Disana sudah tersedia udang saus tiram kesukaan Reynand,dia memakannya dengan lahap.

Selesai makan Reynand langsung menuju wastafel untuk mencuci piring yang tadi dia gunakan,Reynand memang sudah diajarkan untuk mandiri oleh Kakek dan Neneknya sejak kecil.

Setelah dirasa bersih,Reynand mengeringkan piring itu dengan lap bersih dan menaruhnya kembali di rak. Oh iya,dirumah Reynand tidak ada pembantu yang bekerja,Neneknya yang biasa melakukan semua pekerjaan rumah. Jadi,Reynand tidak ingin mengotori atau memberantaki apapun yang ada dirumah,agar Neneknya tidak lelah saat beres-beres.

Reynand kembali ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya pada kasur berukuran King size. Reynand memejamkan matanya,lalu membukanya kembali. Matanya menatap langit-langit kamarnya.

"Arin itu orangnya lucu banget,dari ekspresi mukanya,cara bicaranya. Dia juga cantik,iya gak sih?" Reynand berbicara pada dirinya sendiri.

"Arin sukanya sama siapa ya?" tanyanya pada diri sendiri

"Atau dia sukanya sama gue? Secara kan gue ganteng," ucapnya kembali sambil terkekeh geli mendengar apa yang dia katakan barusan.

"Goblok banget,gak mungkin lah dia suka sama gue," Reynand mengambil bantal dan menaruhnya dibawah kepala.

"Argh,Arin. Perasaan lo gimana sih sebenarnya? Kenapa susah banget ditebaknya?" Reynand mengacak rambutnya frustasi.

Lalu Reynand mengambil handphone nya yang berada di meja tempat lampu tidurnya. Dia membuka aplikasi Instagram dan melihat-lihat apapun yang terdapat disana. Setelah lama Reynand men-scroll Instagramnya,Reynand berhenti saat melihat daftar yang disaran kan, tertulis disana (@ArinaRS._)

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang