P A R T - 3

3.7K 602 24
                                    

[Part 3]

+×+

Yeonjun baru saja memakai kembali bajunya setelah melakukan beberapa tes pemeriksaan. Hari ini ia memang sudah berjanji kepada Soobin untuk melakukannya, sesuatu hal yang sampai sekarang belum ia yakini apakah tindakannya itu benar atau tidak.

"Hasilnya akan keluar dalam 3 hari, kami akan menghubungi tuan Choi secepat mungkin. Kalau begitu saya pamit."

Soobin yang juga berada di ruangan itu membungkuk berterima kasih lalu memandang Yeonjun yang sudah bersiap untuk pergi.

"Tidak pamit dulu ke ibu dan menunggu ayah datang?"

"Aku ke sini bukan untuk melakukan reuni!"

Yeonjun mengabaikan Soobin, ia menaikkan tudung hoodienya lalu mengenakan masker sembari berjalan keluar. Soobin mengikuti dan mencengkram lengan lelaki itu sebelum Yeonjun benar-benar meninggalkannya.

"Aku benar-benar berterima kasih, hyung. Tapi tolong jangan anggap aku meminta tolong untuk memanfaatkanmu. Aku bersyukur jika sumsum kalian cocok, tapi jika tidak cocok tak apa, aku akan lebih berusaha mencari lagi."

Yeonjun hanya mengangguk malas, "Kau sudah selesai? Aku sangat tidak suka rumah sakit, jadi lebih baik kau menyingkir dari hadapanku saat ini juga!"

Soobin melepas cengkramannya pada Yeonjun, "Aku akan menghubungimu tiga hari lagi."

Dan saat Soobin menyelesaikan kalimatnya, saat itu Yeonjun benar-benar sudah menjauh darinya. Soobin hanya bisa menatap punggung Yeonjun, punggung yang dulunya begitu hangat. Ia ingat betapa sering Yeonjun menggendongnya di sana karena dirinya yang begitu ceroboh, terjatuh berkali-kali dan ditertawakan Beomgyu.

Yeonjun akan menjadi orang pertama yang berlari saat mereka berdua terluka, ia akan memasang badan di depan ayah saat Beomgyu membuat masalah. Namun perkataan tajam bisa mengubah segalanya, Soobin ada di sana saat Beomgyu berteriak ke arah Yeonjun. Mengatakan semua rahasia yang terkubur dalam-dalam hingga melukai Yeonjun sebegitu parahnya. Waktu yang terkikis telah mengubah pribadi seseorang, tidak ada lagi Beomgyu dengan tatapan ceria, tidak ada lagi Yeonjun yang hangat, tidak ada lagi celoteh pertengkaran kecil karena mereka berdua. Semuanya hanya memasang topeng seakan baik-baik saja.

Di sisi lain Yeonjun merasa dirinya begitu hampa, meninggalkan Soobin di sana membuat paru-parunya seakan menyempit sesak, sudut kecil hatinya ingin memberontak akan prinsip yang ia pegang selama ini. Ia membenci keluarga itu, sungguh sangat, namun saat dirinya semakin meyakinkan diri... mengapa rasanya semakin sakit saja?

+×+

Muntahan keempat hari ini, padahal Beomgyu baru saja menyuapkan dua sendok makanan ke dalam mulutnya namun tubuhnya tidak bisa diajak berkompromi. Memaksakan makanan masuk ke dalam tubuh di saat dirinya tidak berselera sungguh bukan alternatif terbaik, malah semakin menyiksa saja.

Kepalanya kembali berdenyut pusing, ia meminum sedikit air sebelum akhirnya memilih kembali berbaring dengan wajah memucat. Satu-satunya yang membuatnya bisa bertahan tanpa makanan hanyalah cairan infus yang terpasang di lengannya. Lelaki dengan rambut yang sudah tak lebat lagi itu memejamkan mata. Jujur saja, dalam hati Beomgyu, ia ingin berhenti merasakan sakit ini lagi. Tapi melihat ayah, ibu dan kakaknya yang tidak pernah menyerah membuatnya malu jika harus menyerah.

Mungkin benar perkataan dokter yang selalu ia dengar, 'dukungan moril keluarga yang terpenting' karena tanpa itu Beomgyu sadar ia memilih mati dibanding melakukan kemoterapi.

Kemoterapi mungkin tidak semengerikan itu, Beomgyu bisa berbaring tenang sambil membaca buku saat melakukannya. Tapi sungguh Beomgyu tidak tahan efek setelah yang ditimbulkan, tubuhnya semakin sakit setiap hari. Ia tidak bisa menelan makanan dan air, kepalanya selalu berdenyut pusing,  badannya seakan ditusuk-tusuk jarum, setiap saat dirinya merasa mual dan tubuhnya terasa sangat lemah. Dan itu akan terjadi selama hampir seminggu setelah kemoterapi. Walau seminggu kemudian ia akan merasa lebih baik, namun semua hanya bertahan beberapa hari karena ia akan menjalani kemoterapi kembali.

Eccedentesiast [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang