P A R T - 7

3.2K 534 22
                                    

[Part 7]

+×+

Lokasi pencarian di persempit saat beberapa petunjuk membuktikan tanda keberadaan Yeonjun, mobil yang membawanya terekam CCTV jalanan menuju luar kota Seoul. Ada beberapa jejak yang terekam sehingga polisi saat ini tidak hanya mencari tanpa kepastian. Headline berita sekarang berubah, beberapa pewarta meyakini bahwa Choi Yeonjun bukan tersangka melainkan korban yang sama seperti Arin. Entah bagaimana mereka menebak, sedangkan kepolisian nampaknya masih tutup mulut. Tentu saja, jika mereka mengubah pernyataan, kepolisian harus menerima tudingan masyarakat tentang 'salah tangkap' yang memang benar adanya.

"Mobil pelaku ditemukan," suara dari handytalk terdengar. Saat mereka mendapatkan lokasi pasti dimana mobil itu, semuanya bergegas ke tempat yang sama.

Butuh waktu hampir 20 menit untuk gerombolan polisi itu tiba, mereka mulai mengepung lokasi. Beberapa dari mereka merengsek masuk ke dalam gedung tua yang tak begitu besar namun lokasinya memang jauh dari pemukiman, tidak tepat di tengah hutan namun pepohonan lebat berada di sekitarnya.

Tapi mereka tidak mendapat jejak keduanya, baik pelaku ataupun Choi Yeonjun. Yang mereka bisa temukan hanyalah, sebuah kursi dengan tali yang terputus, lempengan besi tua dan jendela yang pecah dengan tetesan darah di sekitarnya.

"Sepertinya Choi Yeonjun kabur dari pelaku." ucap salah satu dari mereka.

"Darahnya sudah mengering, sepertinya dia sudah pergi cukup jauh."

"Gunakan anjing pelacak!"

+×+

Beomgyu tertidur setelah suster menyuntikkan obat padanya, lelaki itu dipaksa beristirahat setelah menolak semua makanan dan tidak ingin tertidur karena menunggu kabar kakaknya yang sampai sekarang belum pasti.

Ibunya menatap Beomgyu dalam, mengusap dahinya yang sedikit berkeringat. Wanita itu menghela pelan kemudian menggenggam jemari Beomgyu erat.

"Ibu istirahat saja!"

Wanita itu menggeleng atas perkataan Soobin, "Seharusnya kau saja yang istirahat. Kau pasti lelah pulang balik kampus untuk menjaga adikmu. Ibu hanya duduk di sini, tak apa."

Soobin menghela pelan, ia ingin membujuk lagi tapi ia urungkan. Lelaki itu memilih menyandarkan diri di sofa, mencari posisi ternyaman.

"Sudah ada kabar tentang kakakmu?" ibunya kembali bersuara, Soobin menggeleng.

"Aku belum tahu, mungkin ayah tahu. Sedari tadi dia tak berhenti menghubungi pengacara Kim."

Ibunya mengangguk paham, mencoba bersikap tetap tenang walau jantungnya berdegup gelisah.

"Yeonjun hyung, dia pasti selamat. Aku adiknya, aku merasakannya. Aku yakin."

Ibunya kembali mengangguk. "Yeonjun sangat mirip dengan ibu kandungnya."

Kini Soobin menoleh, menatap ibunya dalam. Ia bisa merasakan samar ekspresi penyesalan di wajah itu.

"Ayahmu dan Ibu kandung Yeonjun saling mencintai. Semua orang tahu itu. Dan ibu hanya orang yang mencintai ayahmu sepihak. Tapi peraturan kolot itu sangat membebani kami, ayahmu terpaksa menikah dengan ibu karena perjodohan dan meninggalkan ibu Yeonjun. Aku berkali-kali meminta maaf pada ibu Yeonjun dan dia hanya tersenyum lalu mengatakan 'tak apa, bukan salahmu' dan pergi menjauh dari kami."

Eccedentesiast [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang