Chapter 16

4K 418 21
                                    

Suara pintu yang di tendang kuat tidak mengejutkan aku. Terlalu banyak hal yang membuat aku terkejut jadi aku tidak memiliki tempat untuk rasa terkejut lainnya lagi. Aku hanya meratapi diriku dan mengasihani diri. Mengingat kembali pertemuan kami di malam berhujan itu mendatangkan kesesakan tersendiri padaku. Kenapa aku tidak pernah sadar tentang Caleb yang datang secara tiba-tiba dan menawarkan bantuan untukku. Bahkan aku tidak bertanya kenapa dia mau menampungku. Seharusnya aku lebih jeli dengan segalanya jadi aku tidak terjebak.

Ya Tuhan, aku jatuh cinta pada pembunuh ayahku. Pada sosok yang harusnya aku benci setengah mati. Aku bahkan tidak bisa meraung dalam tangisku. Aku hanya bisa merasakan tetes demi tetes airmata mengalir di pipiku.

Semua menjadi bertambah buruk saat aku mendongakkan kepala dan kutemukan kakakku yang telah di cekik. Sama persis seperti yang dilakukan Denovan padaku tadi tapi bedanya, Carver sepetinya tidak melakukannya dengan setengah hati. Dia siap meremukkan leher kakakku dan aku tidak bisa begitu saja melihat kakakku mati di depan mataku.

Setidaknya hanya kakakku satu-satunya yang aku miliki di dunia ini. Walau aku tidak memilikinya dengan cara yang benar. Hubungan darah kami menolak aku untuk diam saja.

Aku segera bangkit. Berjalan ke arah Carver dan menarik tangannya dengan keras.

"Lepaskan dia, dia kakakku. Lepas!" Seruku dengan nada keras yang membuat Carver menatap aku dengan menyipit.

"Dia melukaimu, aku tidak suka."

Aku mendengus pada Carver. Tahu kalau dia tidak Mungkin tidak tahu dengan apa yang di lakukan Caleb. Dan kemungkinan besarnya dia terlibat.

"Kalian yang melakukannya. Aku pantas mendapatkannya, karena kebodohanku."

"Kebodohanmu?"

"Aku percaya pada kalian. Padahal kalian bunuh ayahku sesuka hati kalian. Tapi aku malah tinggal satu atap dengan kalian dan senang bersama kalian. Kalau kau mau membunuh, harusnya bunuh aku juga. Aku juga anak ayahku, akulah yang pantas mati!"

Carver berdecih dengan keras. Melemparkan tubuh kakakku hingga dia jatuh ke atas ember-ember bekas di ruangan sempit ini.

"Harusnya memang ku bunuh kau sejak awal pertama kita, Eliya."

Aku tidak percaya mendengarnya. Setidaknya kupikir aku akan mendengar rasa bersalah atau sedikit rasa kasihan padaku. Tapi dia dengan segampang itu mengatakannya. Membuat dadaku terasa berlubang oleh kata-katanya. Segala tentangnya lenyap di otakku. Kini dia seolah musuh yang siap melumat aku tidak bersisa. Aku tahu kalau di sini bukan aku yang harusnya lari tapi Denovan. Jelas mereka semua mengincar kakakku. Mereka mengincar Denovan sama persis seperti mereka mengincar ayah.

Tapi aku terlambat sadar, karena Carver sudah bersiul dengan lantang dan satu orang pengawalnya. Yang tidak pernah aku lihat datang dengan pandangan ke arah Carver.

"Bawa pria menyedihkan ini ke sel bawah tanah. Katakan kalau kita berhasil menemukannya."

Aku membuka mulutku. Seribu kata ingin kukeluarkan dari mulutku tapi tiada satupun yang terdengar. Aku hanya bisa melongo melihat kakakku yang tidak berdaya di seret seperti sekarung sampah.

Kupacu kakiku untuk berlari mengejar pengawal itu dan meminta kakakku di lepaskan. Tapi lenganku telah di cekal dan pandangaku bertemu dengan Carver.

"Kau tidak akan bisa menyelamatkannya. Dia di tangan yang tepat."

"Lepas! Kalian penjahat. Lepaskan aku, jangan sakiti dia."

"Menyakitinya?" Carver mendengus. "Dialah yang sudah terlalu lama menyakiti semua orang. Dia dan ayahmu. Kupikir kau juga turut serta di dalamnya."

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak tahu, ayahmu seorang pembunuh."

"Hentikan, Carver."

Suara itu membuat aku menatap ke sana. Caleb tengah berdiri dengan mata dingin dan kedua tangan di masukkan ke dalam saku jaket kulitnya. Tampak tengah menahan sesuatu. Seperti amarah yang menari dan siap di lepaskan.

"Dia harus tahu--"

"Aku bilang hentikan."

Carver menggeram dengan menyeramkan. Melepaskan aku sekasar yang dia bisa hingga membuat aku bergerak mundur dengan terkejut. Mata coklat muda miliknya menatap aku berbumbu sebuah kemarahan. Kemarahan yang pekat dan lebih seperti murka.

Carver memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan sepupunya. "Kau akan menyesal atas semua ini. Dia..." Carver menunjuk aku tajam. "Pantas mendapatkan hal setimpal seperti yang dilakukan ayahnya."

Aku tidak tahu asal kebencian di mata Carver itu.

"Aku yang mengatasinya." Caleb memegang bahu Carver. Mereka saling bertatapan dan ajaib karena Carver menghela nafasnya dengan berat. "Lakukan apa yang harus kau lakukan," tambah Caleb dengan suara yang sangat meyakinkan.

Carver tidak mengatakan apapun. Dia hanya keluar meninggalkan ruangan.

Caleb menatapku. Dia berjalan mendekat dan berdiri di depanku. Tangannya terangkat. Aku memejamkan mata dan mengalihkan pandangan. Menahan rasa sakit yang akan datang dari tangannya juga denyut nyeri di jantungku.

Aku membuka mata dan matanya masih menatap aku dengan tatapan yang sama. Tidak terbaca.

"Bersyukurlah karena dia kakakmu. Kalau tidak, sekarang dia sudah tidak bisa bernafas lagi," katanya. Suaranya dalam dan sarat akan kekesalan juga amarah yang tidak tertutup di mata sampanye miliknya.

Tangannya sibuk mengusap sudut bibirku dengan ibu jarinya. Dia melakukannya dengan sangat lembut hingga membuat airmata malah kembali menetes. Membuat tetesan kesedihan itu terjatuh ke tangannya. Dia berhenti.

"Salendra akan mengobatimu."

Aku menggeleng. "Biarkan aku pergi," pintaku. Penuh dengan nada permohonan.

"Kita sudah membahas ini--"

"Kali ini alasannya berbeda... akan aku lakukan apapun asal jangan menyakiti kakakku dan biarkan kami pergi."

Aku tersentak mundur saat dia mengelus kepalaku dan membuat aku  mendekat padanya. Dia melakukannya dengan tidak lembut kali ini. Menciptakan rasa ngeri di mataku yang pasti bisa dilihat olehnya.

"Aku tidak akan menyakiti kakakmu. Dengan syarat kau tetap tinggal di sisiku."

Aku terhenyak. Aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak bisa hidup dengan sosok tersangka pembunuh ayahku. Tapi apa aku bisa menolaknya saat nyawa kakakku yang jadi taruhannya?

Caleb Tepesh ✓ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang