Sabtu pagi, soobin gunakan untuk berolahraga mengelilingi taman. Sudah 1 jam lamanya ia di taman. Ia memilih untuk beristirahat sebentar sebelum melanjutkan larinya.
Taman mulai ramai dengan banyak pengunjung. Mulai dari anak anak sampai lanjut usia. Soobin duduk di bangku dekat air mancur. Mengatur napasnya, kemudian meminum air yang tadi ia beli di warung dekat taman.
"Hai, soobin"sapa seseorang tiba tiba.
Soobin menatap orang itu datar, tidak ada niatan membalas sapaan orang itu. Ia berjalan meninggalkan orang itu. Baru beberapa langkah, tangannya sudah di tahan.
"Sebenci itu kamu sama aku? "Tanya yuna, orang yang tadi menyapa soobin.
Soobin tidak menjawab, ia melepaskan genggaman tangan yuna. Kemudian berjalan cepat keluar taman. Yuna berusaha mengejar soobin.Sampai saat ingin menyebrang jalan, ia tidak memperhatikan sekitar. Ada motor yang sedang melaju kencang ke arahnya.
Tinn tinnn
Bruk
Yuna diam. Kejadiannya begitu cepat. Untung saja ada orang yang menolongnya, "makasih, bin".Ya, orang yang menolong yuna adalah soobin.
"Bisa gak lu lebih hati hati? Lu bisa nyelakain orang! "Bentak soobin. Yuna tentu saja terkejut.
"M-maaf"yuna menundukkan kepalanya. Ia mendengar soobin menghela napas kasar.
"Ikut gue"ucap soobin dingin. Ia menarik tangan yuna. Yang di tarik hanya bisa pasrah, walaupun pergelangan tangannya sedikit sakit.
Soobin membawa yuna kembali ke taman. Kini ia dan yuna berada di dekat danau yang ada di taman. Soobin sengaja memilih tempat ini, karena sepi.
"Cepet. Lu mau ngomong apa? Waktu gue gak banyak"jelas soobin seraya melepaskan tangan yuna dari genggamannya.
"Aku mau kita balikan"ucap yuna. Soobin tertawa remeh mendengar ucapan yuna.
"Lu gak inget siapa yang dulu minta berakhir? "Tanya soobin
"Aku masih inget. Tapi bin—"belum selesai yuna bicara, soobin sudah memotongnya,"kenapa? Lu nyesel? Gak bakal gue terima"ucap soobin sebelum pergi meninggalkan yuna.
"Ck, awas aja ya. Aku bakal bikin kamu balik sama aku, apapun caranya"ucap yuna
....
"Y/n"
Y/n yang masih terelelap, tidak bergerak sedikitpun saat ada yang memanggil namanya. Yoongi membuka pintu kamar adiknya. Kemudian masuk ke dalam. Berdecak saat melihat sang adik yang masih tertidur pulas.
"Y/n... Bangun. Udah siang"yoongi menepuk lengan adiknya.
Bukannya bangun, y/n justru menarik selimutnya sampai menutupi kepala,"5 menit lagi, oppa"ucap y/n dengan suara serak.
"Ga ada 5 menit. Cepet bangun. Mama minta tolong anterin ke minimarket"yoongi menarik selimut adiknya.
"Eung"y/n akhirnya bangun. Duduk di atas kasurnya. Berusaha beradaptasi dengan cahaya matahari yang masuk dari celah jendelanya.
"Mandi. Mama nungguin di bawah"titah yoongi.
"Kenapa ga sama oppa aja? "Tanya y/n seraya berjalan malas menuju kamar mandi.
"Oppa ada janji sama temen buat ngumpul"balas yoongi sebelum keluar dari kamar adiknya.
.
.
.Selesai mandi, y/n memilih pakaian yang nyaman. Akhirnya, ia memilih baju biru polos dan celana jeans biru dongker.
Setelah berpakaian, y/n turun ke bawah menemui mamanya yang sedang menonton TV dengan papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd(Y/N) [Slow Update]
Teen FictionNerd. Ya, mungkin itulah yang bisa mendeskripsikan y/n jika di sekolah. Penampilan y/n akan berbeda jika di rumah. Choi soobin, cowo yang selalu membully y/n di sekolah. Tampan memang, tapi suka membully *bahasa baku, non baku*