Chaelin menghembuskan nafasnya gusar kala melihat siluet pria yg berusaha di hindarinya dari beberapa hari yg lalu.
Akhirnya Chaelin memilih melangkah dengan cepat dengan memalingkan wajahnya berlawanan arah dengan pria yg sejak tadi sudah menatapnya.
Saat melewatinya Chaelin bisa mendengar kekehan kecil dari arah pria itu yg berdiri tak jauh darinya dan detik setelahnya indra pendengar Chaelin dipenuhi oleh suaranya sendiri yg berteriak.
"JENO LEPAS!" Berontak Chaelin, tanpa melihat siapa yg menariknya Chaelin sudah sangat yakin bahwa orang itu Jeno.
"Bentar doang elah" Balas Jeno santai dan menarik Chaelin yg saat ini meringis karena genggaman tangan Jeno yg semakin mengerat.
"Ya lepas dulu tapi, ini pergelangan tangan aku sakit!" Jawab Chaelin kesal.
Jeno menghentikan langkahnnya sejenak dan menatap pergelangan tangan Chaelin yg mulai memerah karena ulahnya.
Tersenyum licik, Jeno melepaskan pegangannya pada pergelangan tangan Chaelin membuat Chaelin bernafas lega untuk beberapa saat.
Sepertinya oknum bernama Jeno sangat senang mengganggu Chaelin, karena setelah melepaskan pergelangan tangan Chaelin, Jeno beralih merangkul bahu Chaelin membuat empunya mendellik kesal.
Chaelin langsung menatap Jeno malas, sedangkan Jeno sendiri sudah tersenyum puas.
"Ihhh Jeno!!!" Ucap Chaelin sembari mendorong tubuh Jeno untuk menjauh.
"Apa sayang?"
"Sayang sayang! Bicara sana sama tembok!" Jawab Chaelin asal yg membuat Jeno terkekeh kecil.
Sejak Jeno datang ke rumahnya tempo hari hubungan keduanya memang mulai membaik, tapi tetap saja Chaelin merasa jengah menghadapi Jeno maka dari itu Chaelin lebih memilih menghindarinya daripada berakhir bertengkar tidak jelas.
Maksud dari bertengkar tidak jelas itu keadaan dimana Chaelin merasa kesal dan akhirnya berbicara dengan nada tinggi sedangkan Jeno malah memilih tertawa terbahak-bahak.
Tentu saja hal itu membuat Chaelin merasa bertengkar dengan Jeno salah satu ketidakjelasan yg sering ia lakukan akhir-akhir ini.
Tangan kiri Jeno langsung menarik pipi Chaelin "Gemes banget sih pacar orang"
Lagi-lagi ucapan Jeno mampu membuat mata Chaelin mendellik kesal.
Chaelin yg kesal pun menarik tangan Jeno dan menggigit jari-jemari Jeno gemas.
"Sakit Chae!" Seru Jeno, terkejut dengan apa yg di lakukan Chaelin.
Chaelin tertawa puas dan menjulurkan lidahnya.
Tapi tak lama Chaelin meraih wajah Jeno dengan lembut, membuat Jeno yg menunduk memperhatikan jari-jemarinya beralih menatap Chaelin.
Jeno mengernyit, heran dengan tingkah Chaelin.
"Kenap - "
"Sakit?" Tanya Chaelin yg memotong ucapan Jeno.
Jeno menggeleng ragu "Jari gue gapapa" Ucapnya diiringi dengan senyumnya.
Chaelin menghela nafasnya dan menatap Jeno serius "Bukan jari kamu, tapi ini" Tunjuk Chaelin pada luka lebam di pipi kanan Jeno dan luka kecil di ujung bibirnya.
Mulut Jeno membeo, seolah paham dengan apa yg di ucapkan Chaelin.
"Gue gapapa, Mark gak punya tenaga buat mukul gue"
"Jen..." Panggil Chaelin lemah.
"Apa?"
"Kalian berantem lagi?"
Jeno mengendikkan bahunya dan berjalan meninggalkan Chaelin yg mulai merasa gemas dengan tingkah Jeno.
Chaelin yakin Mark dan Jeno kembali bertengkar, pasalnya beberapa hari yg lalu luka lebam Jeno sudah mulai memudar dan Jeno sudah terlihat lebih baik-baik saja.
Tapi pagi ini Chaelin mendapati luka baru di ujung bibir Jeno, dan lebam di pipinya terlihat lebih membiru dari biasanya.
Chaelin menghela nafas, dan mulai melangkahkan kakinya untuk mensejajarkan langkahnya dengan Jeno.
"Jen!" Panggil Chaelin yg di abaikan Jeno.
"Gak jawab traktir ice cream!"
Masih belum ada jawaban dari Jeno.
"SEPULUH BUNGKUS!"
Chaelin yg merasa Jeno mengabaikan ucapannya semakin di buat kesal dengan tingkah Jeno yg pura-pura tidak mendengar padahal terlihat jelas dari belakang bahwa Jeno terkikik geli dengan ucapannya.
"Jeno ihhh!!!"
Jeno yg berjalan di depannya terkekeh karena seruan kesal dari Chaelin.
"LEE JENO HIHH NGESELIN! AKU DOAIN KAMU NYUSRUK!"
Chaelin tak sadar karena suaranya yg memanggil Jeno, membawa seorang Mark Lee yg mulanya fokus dengan Handphonenya beralih untuk menelisik sekitar dan menemukan Chaelin yg berlari mengejar Jeno, dengan Jeno yg tertawa lepas dan berakhir dengan tangan Jeno yg merangkul bahu kekasihnya itu.
Mark terkekeh sinis melihatnya.
"Sepertinya lo masih mau main-main sama gue Jen"
Mark bangkit dari duduknya sembari tangannya sibuk mengirimkan pesan singkat ke oknum yg berhasil membuatnya emosi di pagi hari.
"Jangan salahin gue kalau hari ini gue kembali ngelukis wajah lo dengan luka baru"
Kekehan kembali terdengar dari bibir seorang Mark Lee.
🌱🌱🌱
Mark Lee be like :
Sini deh Jen, kita perlu bicara!
Next tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend - Mark Lee [ON HOLD]
FanfictionApa yang akan kamu lakukan saat seseorang yang kamu sebut pacar kamu selama ini punya friend with benefits? Just go or stay? Tapi aku gak sekuat itu Mark - Jung Chaelin Sorry not sorry - Mark Lee