33

2.3K 279 25
                                    

Seminggu berlalu setelah keributan kecil yg dibuat Mark tempo hari di rumahnya tentang Jeno yg katanya mencintai Chaelin, karena tak ingin membuat masalah baru akhirnya Chaelin kembali mengikuti kemauan kekasihnya itu.

Karena Chaelin tau, Jeno diam saja akan membuat Mark marah jadi daripada terjadi sesuatu diantara mereka lebih baik Chaelin lekas mengatasinya saja dengan meng-iyakan permintaan Mark.

Chaelin mengurut pelan pelipisnya, rasa pusing sering menderanya akhir-akhir ini. Ada saja masalah yg membuat Chaelin merasa pening, dan Mark yg paling banyak mendominasi masalah di hidup Chaelin, yg menjadi alasan peningnya kepala Chaelin.

Yang kedua kakaknya sendiri, Jung Jaehyun.

Entah apa dan kenapa Jaehyun selalu mendesak Chaelin untuk mengakhiri hubungannya dengan Mark, setiap ada kesempatan untuk berbicara maka Jaehyun akan selalu menyeret masalah Mark yg berhasil membuat Chaelin muak sendiri.

Chaelin ingin marah dan mendiami kakaknya, tapi Chaelin tau itu hal yg sebaiknya tak pernah dilakukannya sampai kapanpun. Bagaimana-pun Chaelin membutuhkan Jaehyun, begitu juga sebaliknya. Mereka berdua hidup jauh dari kedua orang tuanya, dan tidak mungkin juga Chaelin melawan kakaknya hanya karena permasalahan Mark.

Tapi kali ini rasanya kepala Chaelin ingin meledak, dimana Jaehyun yg terus-menerus menerornya dengan kalimat-kalimat yg sudah Chaelin hafal di luar kepala karena Jaehyun yg mengucapkannya hampir setiap hari.

Dan yg ketiga, ujian yg sudah ada di depan mata.

Hhhh.

Setiap mengingat ujian, Chaelin tanpa sadar akan selalu menghela nafas dengan keras.

Bukan, bukan karena Chaelin tidak siap mengikuti ujian tapi Chaelin merasa tidak siap untuk masuk perguruan tinggi. Chaelin tidak yakin dirinya akan di terima di Universitas impiannya.

Chaelin takut mengecewakan orang di sekitarnya terutama Jaehyun, kakaknya itu sejak awal sudah memberi tahu banyak hal tapi Chaelin abaikan karena berpikir waktunya di Sekolah Menengah Atas itu masih lama, tapi ternyata waktu berjalan secepat itu.

Ujian sudah di depan mata, sedangkan Chaelin sungguh tidak memiliki pandangan kedepan. Chaelin bahkan tak tau ingin mengambil jurusan apa, semuanya terasa abu-abu.

Dan Mark lagi-lagi di salahkan dalam masalah ini oleh Jaehyun.

"Makanya pacaran sama cowok yg bisa bawa kamu ke arah yg positif, Mark itu cuma bawa masalah ke hidup kamu jadinya kamu abai sama masalah serius kayak gini kan?"

Apapun kesalahan Chaelin, maka Mark akan selalu disebut-sebut dan dikaitkan dengan masalahnya oleh Jaehyun.

Chaelin menghela nafasnya "Kak udah, ini gak ada hubungannya sama Mark"

"Jelas ini ada hubungannya sama dia"

"Kak ini murni salah Chaelin yg gak bisa nentuin apa yg Chaelin mau"

"Iya itu juga karena Mark bikin kamu gak fokus, coba kamu gak pacaran sama dia pasti kamu udah tau mau lanjutin kemana, bukan malah planga-plongo kayak gini!"

Menatap kakaknya dengan tatapan kesalnya, Chaelin menghempas lembaran brosur yg ada di tangannya.

Jaehyun mendelik melihat sikap adiknya yg tidak sopan, sejak dulu Chaelin selalu bersikap baik dan lembut padanya tapi Jaehyun merasakan perubahan adiknya itu sejak ia berkencan dengan seseorang bernama Mark. Jelas Jaehyun tidak suka dengan Mark, ditambah lagi pribadi Mark yg menurut Jaehyun brengsek.

Jaehyun memungut kembali brosurnya dan di lempar ke pangkuan adiknya itu tak kalah kasar, persis seperti yg dilakukan Chaelin sebelumnya.

Jaehyun berdiri di hadapan adiknya itu dan berucap "Pikirin mateng-mateng kamu mau masuk jurusan apa dan Universitas mana, kakak gak mau denger kamu ngeluh di tengah jalan cuma karena merasa salah jurusan"

My Boyfriend - Mark Lee [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang