23

4.7K 533 67
                                    

"Bohong"

Ucap gadisnya di seberang sana.

"Aku serius" Jawabnya dan tak lama dari ucapannya itu Chaelin mematikan sepihak panggilannya yg membuat Mark menghela nafasnya.

Mark bisa mengerti, Chaelinnya masih marah padanya.

Mark kembali memasang helmnya dan menaiki motornya tapi sekali lagi Mark menatap rumah di hadapannya sebelum memutuskan untuk pergi, tapi yg di dapatinya Chaelin yg berdiri di balkon lantai 2 dan menatap Mark dengan tatapan datarnya, hanya selama beberapa detik Chaelin menatap Mark seperti itu lalu setelahnya senyuman kecil terukir di bibirnya membuat Mark menggagalkan niatnya untuk pergi dan kembali melepas helmnya.

Ponsel Mark berdering dan nama Chaelin tertera disana membuat Mark kembali menatap Chaelin yg sudah meletakkan ponselnya di telinganya.

Mark tersenyum dan mengangkat panggilan dari Chaelin.

"Aku kira kamu bercanda tadi"

Saat meletakkan ponselnya di telinganya, Mark langsung di sambut suara Chaelin yg lucu itu.

"Aku serius, kamu aja yg gak percaya" Saut Mark tanpa mengalihkan tatapannya dari Chaelin.

Chaelin terkekeh kecil "Ya makanya jangan suka bohong, kalau serius jadi disangka bercandaan kan" Ucap Chaelin yg berhasil menohok Mark.

"Chae"

"Hmm?"

"Aku kangen sama kamu"

Hening selama beberapa saat, Chaelin memilih tak menjawab pernyataan Mark tadi dan hanya menatap pria yg ada di depan pagar rumahnya itu yg masih duduk di atas motornya dalam diam.

"Kamu nggak Chae?"

Mark kembali bersuara karena gadisnya itu masih memilih bungkam.

Terdengar helaan nafas berat sebelum Chaelin menjawab "Kita tiap hari ketemu Mark" Jawabnya.

Mark menggeleng dengan senyuman hambarnya "Kita ketemu tapi aku selalu merasa jauh sama kamu Chae, aku kangen kita yg selalu bareng" Jelas Mark, ingin menyampaikan perasaannya selama beberapa hari ini yg merasa Chaelin sangat jauh dari jangkauannya.

"Sejak kapan kita selalu bareng Mark?" Tanya Chaelin, kini giliran Mark yg di buat bungkam dengan ucapan Chaelin.

"Kalau iya kita pernah bareng, ujung-ujungnya kamu ninggalin aku sendiri kan buat perempuan lain?" Tanya Chaelin lagi meminta persetujuan dari kekasihnya itu.

Mata Mark bergetar menatap Chaelin di ujung sana, pertanyaan Chaelin tanpa di jawab pun sudah sangat jelas jawabannya.

"Maaf Chae"

Hanya kalimat itu yg keluar dari bibir seorang Mark Lee.

"Aku selalu maafin kamu Mark, kamu harus tau itu"

Benar, Chaelinnya selalu memaafkannya bahkan sebelum Mark meminta, Chaelin selalu memaafkan dan memaklumi sikapnya selama ini.

"Aku tau Chae" Jawab Mark lirih.

"Sayangnya kamu selalu kayak gini Mark"

Dahi Mark mengernyit mendengar ucapan Chaelin yg tak di mengertinya.

"Maksudnya?"

Chaelin menggeleng sembari tersenyum "Bukan apa-apa, Mark kamu udah minta maaf sama Jeno?" Tanya Chaelin lagi.

Melihat keterdiaman kekasihnya membuat Chaelin mengangguk paham.

"Aku gak sukak liat kalian berantem"

My Boyfriend - Mark Lee [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang