Setelah membasuh wajahnya, Mark berjalan dengan santai melewati ruang keluarga yg tadi belum sempat di perhatikannya karena terburu-buru ke kamar mandi.
Tatapan Mark jatuh pada sofa di hadapan televisi di ruang keluarga Chaelin.
Langkahnya semakin cepat dan tangannya menyambar apa yg ia dapati disana.
Mark sangat yakin dengan daya ingatnya, 2 hoodie yg ada di hadapannya saat ini memang milik Jeno.
Terdapat 2 hoodie di sofa ruang keluarga Chaelin, yg satu terlipat rapi dan yg satu lagi tergeletak begitu saja.
Dan hoodie yg tergeletak begitu saja adalah hoodie yg di pakai Jeno pagi tadi saat mendatangi basecamp hanya untuk mengambil dompetnya yg tertinggal dan saat Jeno kembali ke basecampnya Jeno sudah tak menggunakan hoodie ini, hanya tersisa kaos hitam yg di pakainya. Karena hal itu Mark tadi sempat menatap Jeno dengan aneh, yg hanya Jeno balas dengan tatapan bingungnya.
Mark terkekeh setelah sadar hoodie Jeno tertinggal di rumah Chaelin, yg tandanya sahabatnya itu juga baru saja datang ke rumah kekasihnya itu.
Sedangkan hoodie yg terlipat rapi, Mark sudah lama tak melihat Jeno mengenakannya. Pantas saja Jeno tak mengenakannya, karena hoodienya saat ini ada di kekasihnya.
Dengan emosi yg membuncah Mark langsung melangkahkan kakinya untuk kembali ke ruang tamu tapi Mark tak mendapati Chaelin disana.
Samar-samar Mark mendengar suara Chaelin yg mengarah pada pintu yg menyambungkannya pada halaman di samping rumah Chaelin.
Dugaannya benar, Chaelin ada disana dan sedang sibuk berbicara dengan seseorang di telfon.
Awalnya Mark tak ingin mengganggu Chaelin tapi mendengar namanya dan juga nama Jeno di sebut secara bersamaan dalam satu kalimat membuat alis Mark menyatu kesal.
"Jeno maaf"
Lagi dan lagi dugaan Mark benar, bahwa Chaelin sedang berbicara dengan Jeno.
"Jeno- "
Merasa kesal mendengar Chaelin terus membujuk Jeno dengan suara lembutnya itu membuat Mark mengeluarkan suaranya.
"Kamu ngapain Chae?"
Mark bisa melihat tubuh Chaelin yg berjengit karena terkejut dan berbalik untuk menatap Mark.
"Mark aku tadi - "
Alis kanan Mark terangkat heran karena Chaelin tak kunjung melanjutkan kalimatnya, tapi mata Mark mengikuti ke arah mana Chaelin menatap.
Mata Chaelin terbelalak dan membuat Mark tersenyum melihat Chaelin saat ini.
"Aku gak tau kalau Jeno sering datang kesini" Ucap Mark dengan kekehan sinisnya.
Chaelin sudah memejamkan matanya dan menunduk, merutuki kecerobohannya yg membuat Mark kembali tersulut emosinya.
"Mark dengerin aku ya, aku bisa jelasin"
"Diem Chae!"
Chaelin kembali menunduk dan menggigit bibir dalamnya panik.
Dalam hati Chaelin juga merutuki kebodohan Jeno yg melupakan hoodienya, padahal Chaelin sudah menyiapkannya untuk Jeno bawa pulang, bukannya di bawa pulang yg ada Jeno kembali meninggalkan hoodienya yg lain.
Rasanya Chaelin ingin menggadaikan otak sahabatnya itu yg sering tidak digunakan.
"Oke Mark, tenang dulu" Pinta Chaelin dengan hati-hati "Sekarang ayo masuk dulu ke dalam, aku gamau tetangga keganggu sama suara kita" Ucap Chaelin dan menggenggam tangan Mark perlahan membawa Mark kembali ke ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend - Mark Lee [ON HOLD]
FanfictionApa yang akan kamu lakukan saat seseorang yang kamu sebut pacar kamu selama ini punya friend with benefits? Just go or stay? Tapi aku gak sekuat itu Mark - Jung Chaelin Sorry not sorry - Mark Lee