R A N A -02-

120 13 8
                                    

Seorang gadis cantik rambut sebahu sedang dilanda kepanikan. Bagaimana tidak panik, ia baru saja mengalami musibah bangun kesiangan.

Andai saja waktu bisa diputar.

Ini semua gara-gara drama sialan itu, keasikan nonton sampai lupa waktu. Dan berakhirlah seperti ini.

Perkenalan dulu kali ya, namanya Saza Azkharana Allea panggil aja Rana. Kalo dirumah biasanya dipanggil Ara.

Dia anak tunggal dari pasangan Bunda Laras dan Ayah Dani.

Nama sekolahnya SMA ASTER.  Lucu ya kayak nama bunga.

Btw, sekolah Rana masuk dalam kategori sekolah favorit loh. Bukannya pamer nih, murid-murid disana behh instagramable semua say. Alias cakep-cakep.

Rana punya 3 sahabat namanya Shilla si gesrek dari kota pudak , Chaca si baper dari pantai selatan, dan Ira si lembut dari pulau dewata.

Back to topic,

"Bundaaa kaos kaki Ara dimana ya?"teriak Rana dari lantai atas

"Coba cari dilemari bagian bawah sendiri" jawab Laras, Bunda Rana yang ada di dapur.

"Bundaaa sepatu Ara hilang sebelah bunn" teriaknya lagi ketika melihat sepatu kesayanganya tinggal sebelah

"Itu sepatu sebelah kamu ada di dekatnya kamar mandi bawah"

"Bun ini topi sama dasinya dimana ya bun upacara enggak lengkap nanti Ara dihukum bundaa"

"Ya Ampun Ara, mangkanya kalo taruh barang apapun itu jangan sembarangan bingung sendiri kan kamu?" Omel Laras kepada anaknya yang sekarang lagi mondar mandir bak setrika gosok.

"Bunda kurang 45 menit Ara belum siap, hiks pengen nangis. Ara nggak masuk aja ya bun daripada dihukum"rengek Rana yang mendapat pelototan dari Laras.

"Mau kamu bunda taruh dirumah nenek?"ancam Laras yang dengan cepat mendapat gelenggan dari Rana.

Cukup sekali saja tidak mau lagi.

Hidup dirumah nenek bagaikan tahanan. Hidup dibawah tekanan dan segala tuntutan ini itu.

"Ayah kemana bun?" Tanyanya karna sedari tadi ia tak melihat ayahnya.

"Ada problem sedikit dikantor,"

Rana cuma ber'oh ria saja.

Setelah semua sudah siap, Rana berpamitan dengan bundanya,

"Bun Ara berangkat sekolah dulu ya, Assalamualaikum"ucapnya sambil mencium tangan Laras

"Sayang makan dulu nanti kamu pingsan disana" kata Laras menghampiri anaknya yang lagi iket tali sepatu.

"Aduh bun Ara nggak sempet makan ini bun. Jam nya mepet banget. Belum lagi kena macet nanti. Gampang deh nanti sampai disana aku makan dikantin" jawabnya sambil melihat jam tangan mocca kesayanganya yang menunjukkan pukul 06.25

Sampai disekolah ternyata gerbang belum ditutup yang berarti Rana tidak telat.

"Hufft syukurlah"

Masih ada waktu sekitar 10 menit. Rana segera melangkah ke kantin untuk membeli roti dan susu.

"Buk berapa? " Tanya rana menghampiri bu kantin sambil mengangkat roti dan susu yang ia ambil

"10 ribu non" Kata bu kantin yang bernama bu mimi

Rana mengucapkan terimakasih dan kembali ke kelas menunggu upacara dimulai.

•••

Disepanjang jalan menuju ke kelasnya, Rana memakan roti dan susu kotak nya dengan santai. Sesekali ia bersenandung menyanyikan lagu kesukaannya yaitu lagu tak ingin usai dengan susu kotak yang dijadikan mic dadakan.

Karena saking asiknya bernyanyi ia tidak fokus dan lagi-lagi karena kecerobohannya ia menabrak bahu seseorang sehingga roti dan susu kotak yang ada di gengamannya jatuh.

"Rotsus gueee" Teriak Rana secara dramatis. "Aishhh.. Rugi 10 ribu gue"

Rana menatap orang yang ditabrak nya.

Deg

Ia begitu kaget saat melihat orang itu. Ternyata orang itu adalah Dean. Seketika bayangan peringatan Shilla muncul di kepalanya,

"Jangan coba-coba cari masalah sama dia. Lo cari masalah ketenangan hidup lo hilang 30%"

"Karna dia berbahaya"

Menghela napas mencoba untuk bersabar. Masih pagi ia tak ingin mencari ribut. Ia segera pergi melangkah ke kelasnya dan melupakan roksus nya yang terjatuh dan meninggalkan Dean yang sedari tadi melihatnya dengan tatapan tajam.

"Semoga dia ngga punya dendam sama gue" Batin Rana penuh harap

Next-
Thankyou

R A N A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang