Setelah kejadian itu gue nggak masuk seminggu. Satu kata buat keadaan gue waktu itu Miris.
Darah dimana-mana, baju rambut acak-acakan, banyak luka membiru bekas pukulan, pokoknya sangat miris. Bunda ngeliat keadaan gue waktu itu sampai nangis kejer.
Puji tuhan gue bisa melewati masa kritis itu dan bisa sadar seperti ini.
'Maafin aku bun udah bikin bunda sedih'
Gue inget banget waktu bilang ini bunda langsung peluk gue.
Seumur-umur baru liat gue bunda sekacau itu. Apalagi pas gue dinyatakan koma. Tapi untung aja gue koma cuma 3hari.
Kok gue bisa tau? Iyalah Shilla cerita ke gue tentang semuanya. Mulai dari seantero sekolah tau gue dibully Nilla ampe gue ditemukan dalam keadaan mengenaskan dan berakhir disini.
Yang jelas sih, Nilla dan antek-anteknya dikeluarin dari sekolah dan diserahin ke pihak berwajib.
Dan sebagai permintaan maaf dari pihak sekolah Dean harus jagain gue 24 jam ampe gue sembuh karna dia anak pemilik sekolah tersebut. Dan mau tidak mau Dean harus melakukan tugasnya.
Ceklek
Gue ngelirik ke pintu. Rupanya Dean yang masih pake seragam sekolah. Gue liat jam dinding yang masih pukul 14.30 pantes aja selesai bubar sekolah.
Dean berjalan mendekat dan duduk disamping tempat tidur gue.
"Ck, lo kapan sih sembuhnya? Udah seminggu nih. Gue kasian sama dokter yang nanganin lo pasti gakuat"
Baru juga dateng udah ngomel.
"Ini juga kenapa belum dimakan sih makanannya?" Tanya Dean saat melihat makanan gue belum disentuh sama sekali.
Terdengar helaan napas dari Rana,
"Gasuka. Makanannya terlalu asing di lidah. Hambar pula tak ada rasa."
"Masa sih?"katanya ngga percaya.
Dean mengambil mangkuk berisi bubur tersebut lalu mencoba memakan nya sedikit. Memastikan ini bubur beneran hambar apa engga.
"Gimana hambar bukan?"
Dean tak langsung menjawab.
"Gimana hambar bukannn?" Tanya gue lagi ngga sabaran
"Enak" katanya.
'Kok gue ga yakin ya?'
Kemudian, "Ayo cepet makan, nih aaaa..." Dean memaksa gue untuk menerima suapannya.
Seperti tersambar gledek. Gue mematung memandangnya.
Anjir kenapa gue jadi deg-deg an gini sih,
"L..lo..ke..ken..apa?"
Anjir gue gugup dong.
"Kenapa apanya?" Tanyanya kebingungan.
"Kenapa lu jadi aneh?"
Dean mengernyit, dia merasa sedang baik-baik saja,
"Cukup" Gue memakannya sedikit. Dan menjauhkan sendok itu dari gue.
Nih anak napa jadi lebih manis gini ya? Baik lagi. Mana Dean yang slalu ganggu gue woy!!
Next-
KAMU SEDANG MEMBACA
R A N A
Teen FictionTerlihat gadis cantik berambut sebahu tengah duduk terpaku memandangi objek dihadapannya. Dengan tangan sedikit bergetar, Ia mengambil objek tersebut lalu memeluknya sangat erat. Sebuah bingkai foto usang menggambarkan potret anak laki-laki dan pere...
