R A N A -17-

8 0 0
                                    

Hari berlalu begitu cepat. Setelah kejadian di kantin, Rana mendatangi Dean dan meminta penjelasan mengenai perkataannya yang mengatakan bahwa ia dengannya berpacaran.

Disini, ditaman komplek tempat Rana tinggal. Duduklah dua remaja  dengan ditemani berbagai macam jajan yang mereka beli disini. Ya, dua remaja itu adalah Rana dan Dean.

"Oke to the point aja ya de, maksud lo apa bicara ke seantero sekolah kalo gue sama lo berpacaran? Jujur gue takut kalo berurusan sama lo de, gue gamau kejadian itu terulang lagi, iya kalo gue selamat seperti kemaren kalo gue wassalam gimana bunda sama ayah gue? Gue ngga bisa membayangkan nasib mereka tanpa gue "

"Sebelumnya maaf gue lancang bicara kalo kita berpacaran tanpa persetujuan lo. Gue ngga bermaksud untuk mencelakai lo. Maaf kalo dengan berurusan sama gue lo bakal kena masalah. Tapi ran, lo harus tau hati ga bisa dipaksain. Selama seminggu lebih gue jaga lo di rumah sakit, entah apa yang lo lakuin, gue jadi suka sama lo, bukan sekedar suka tapi gue sayang sama lo. Ya lo pasti menganggap ini hanya bualan gue saja dan lo ga percaya karena notaben gue tukang selingkuh yang sering gonta ganti pacar"

"Jujur de, gue takut gue takut buka hati buat lo. Gue gamau sakit ati. Ya emang semua bakal ada masa sakit ati event hubungan itu didasari saling cinta. Tapi ini gue ga suka sama lo. Jangan nyakitin hati lo buat mencintai orang seperti gue de, gue tipikal orang yang sangat susah buat buka hati. Jangankan buka hati orang diketuk aja sulit apalagi masuk"

"Gue beneran sayang sama lo ran, tolong beri gue kesempatan untuk pembuktian kalo gue beneran serius sama lo. Loh cuma duduk dengan tenang biarin gue yang berjuang mendapatkan hati lo. Berapapun lamanya gue bakal nunggu lo. Karena untuk pertama kalinya gue jatuh sejatuh-jatuhnya sama seorang gadis yang ada dihadapan gue ini. Please ran"

Karena tidak tega melihat Dean yang memohon seperti itu, dengan mengucapkan bismillah atas izin Allah dan restu bunda ayah,

"Hfftt.. Oke lo boleh berjuang dapetin hati gue. Tapi gue mohon jangan maksa gue ya, seperti perkataan lo hati tidak bisa dipaksa. Gue bakal bilang kalo gue udah nyaman sama lo. Jadi semangatt buat lo semoga berhasil"

"Thank ran, gue ga bakal ngecewain lo"

"Semoga aja ya, Dah yok ini dimakan biar gue cepat-cepat pulang ke rumah hehe"

Seperti itulah percakapan mereka. Ya setelah kejadian dikantin mereka sepakat eh lebih tepatnya Rana memberikan kesempatan Dean untuk memperjuangkan hatinya. Semoga ini bukan keputusan yang salah.

•••

Tidak terasa hampir dua bulan lamanya Dean dan Rana menjalin hubungan kekasih. Walaupun status mereka berpacaran, namun baik Rana ataupun Dean tidak menunjukkan layaknya mereka menjalin hubungan. Karena sampai saat ini Rana masih belum menyatakan bahwa ia menerima Dean di hidupnya. Dan Dean masih dengan niat awalnya yaitu berjuang untuk mendapatkan hati calon gadisnya tersebut.

Dean menyadari bahwa ia sudah terjebak cinta dengan Rana. Tapi Rana tidak karna ia masih terlalu takut membuka hatinya untuk Dean yang notabennya adalah tukang selingkuh.

Rana tidak mau mengambil keputusan dengan buru-buru, biarlah ini mengalir dengan sendirinya. To kalo jodoh ga kemana. Rana butuh waktu untuk menerima Dean dan Dean siap menunggu nya.

Karena prinsip rana jika ia sudah menetapkan hati tersebut untuk orang itu maka haram hukumnya jika ia berpaling dari orang itu. Walaupun orang tersebut mati, gila, dan sebagainya ia akan tetap mencintainya.

Berbagai misi ia lakukan untuk mendapatkan hatinya. Seperti sekarang, Dean berniat untuk mengajak Rana jalan-jalan ke pasar malam. Semoga dengan misinya ini Rana sedikit menerimanya walaupun hanya 1% aja tidak apa apa daripada tidak sama sekali.

"Udah siap ran?"

"Udah"

Dean segera menjalankan motornya untuk ketempat pasar malam tersebut. Sampai disana mereka berdua menghabiskan waktu bersama. Rana merasa bahagia dan nyaman. Begitupun dengan Dean, ia merasa sangat sangat bahagia apalagi melihat binar kebahagian dari calon gadisnya tersebut.

"Semoga misi ini bisa buat hati kamu terbuka menerima kehadiran aku ran" Batin Dean

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Rana dan Dean menghentikan kegiatannya dan bergegas untuk pulang karena besok mereka akan bersekolah.

Next-

R A N A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang