R A N A -12-

43 11 0
                                    

"Setelah kemaren lo laporin gue ke kepsek dan sekarang, lo mau rebut Dean dari gue? Mau lo gue siksa habis-habisan seperti Ghea"Kata Nilla tanpa basa-basi pas nyampe di gudang belakang sekolah disertai dengan narik rambut gue dengan keras.

Iya bener. Gue inget banget waktu itu ada anak baru namanya Ghea.

Dia nekat deketin Dean. Padahal dia udah diperingatin banyak anak jangan deketin Dean nanti bisa berurusan sama Nilla.

Dia nggak peduli. Bukannya ngejauh eh kok malah pepet terus. Alhasil dia dibully terus-terusan ampe itu anak pindah sekolah.

Dan hari ini,
Gue jadi korban kedua setelah Ghea.

Salah satu temanya ada yang jaga di depan pintu. Dan dua nya lagi nahan gue.

"Bukan gue yang lapor" kata gue setelah sekian lama mingkem sambil meringis kesakitan.

"Gue liat lo waktu itu. Udahlah gausah alesan"balasnya yang nggak bisa santai.

"Lo suka sama Dean?" Kata Nilla mengelus wajah gue dengan lembut sambil menampilkan smirk diwajahnya layaknya seorang psikopath.

"Lo suka sama Dean? Jawab Njing!!" Bentak nya sekali lagi disertai dengan meremas tangan gue dengan keras.

Gue berusaha melepaskan cengkramannya, "lepasin"

Ketika gue berhasil melepaskan cengkramannya, "Gue ga mungkin suka sama orang yang selalu bikin anak orang menangis. Dan gue sedikit mau jelasin kejadian itu biar lo ga salah paham, Jadi kemaren malam gue ke supermarket belanja disuruh nyokap. Ditengah belanja gue nggak sengaja nyenggol bahu orang yang bikin kantong belanjaanya jatuh. Karna kaget gue replek ambil itu kresek yang ada dibawa sambil minta maap. Eh disaat waktu yang bersamaan itu orang  juga ambil. Jadi pegangan tangan. Cuma beberapa detik doang. Abis itu gue lepasin ketika gue tau itu Dean. And than udah gue buru-buru kekasir dan cabut,"

"Sama aja lo udah nyentuh tangan pacar gue!!"

"Pacar? Yakin pacar? Kok gue ngak pernah denger berita ya lo pacaran sama dia, yang ada malah ada berita lo naena di gudang sekolah" Oke sedikit perlawanan gapapa kali ya,

Plakkk

Anjir gue digampar,

"Jaga ya omongan lo," ucapnya berapi-api

"Emang bener kan? Semua juga tau. Tuh tanya sama temen lo. Gue yakin 100% mereka juga pada tau." sahut gue yang bikin dia makin berapi-api.

Gue liat Nilla ngegeram benci dan beri kode yang dibalas beberapa anggukan dari temannya

Gawat gue mau diapain ini, siapapun tolongin gue.

Pluk Pluk Pluk

Anjir gue diserang,

Kloter pertama seragam gue ditarik, rambut gue juga, sumpah rasanya sakit. Dilanjut dengan dilempari telor busuk, batu kerikil, tomat busuk, dll.

Kloter kedua gue diguyur air kobokan untuk kesekian kalinya.

Gue mencoba untuk melawan tapi tangan gue ditahan ama temannya.

Kloter ketiga gue didorong, ditendang, dipukul, ditaburin bunga layaknya orang mati.

Gue liat darah muncrat kemana-mana.

Dalam keadaan seperti itu gue masih sempat-sempatnya tersenyum. Seakan tidak merasakan kesakitan.

Bak iblis yang tak punya hati, Nilla terus pukulin gue sampai gue batuk-batuk muntah darah.

Uhuk..Uhuk..

Waktu itu gue udah tumbang tapi diangkat lagi sama Nilla. Dia pukulin gue lagi,

Bodohnya lagi gue cuma berdiam diri dan pasrah nerima pembullyan ini. Tidak melakukan perlawanan sama sekali.

"Nill kayaknya sudah-"

"Diem!! Gue bakal hajar ini anak karna dia mau rebut Dean dari gue"

Tatapan tajam itu membuat nyali mereka menciut.

Teman-temannya pengap-pengap liat gue.

"Ini akibatnya kalo lo mau merebut Dean dari gue!!"

Dan kloter keempat gue nggak tau karna gue pingsan.

Yang jelas sebelumnya gue denger temannya yang jaga di depan pintu teriak kalo pak Bambang dan Dean jalan kesini. Dan setelah itu semua gelap.

Ini bullying terparah yang gue alamin selama di SMA ASTER.  .

Next-

R A N A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang