R A N A -16-

13 0 0
                                    

Beberapa jam kemudian...

Bel bunyi terdengar seantero sekolah menandakan ini waktunya istirahat. Dan pak Dahlan mengakhiri ceramannya dengan mengucapkan shodaqallahuladzim dan ditambah dengan penjelasan mengenai beberapa tugas yang akan dikumpulkan minggu depan. Setelah pak Dahlan keluar kelas, Rana dan Shilla menyusul dan mereka berjalan menuju kantin.

Sampai dikantin mereka tidak menemukan tempat yang kosong. Entah mereka berdua yang terlambat datang atau emang hari ini semua siswa ingin kesini. Karena tidak biasanya kantin penuh pada istirahat pertama.

Karena kantin penuh, Rana dan Shilla menunggu siswa yang sudah selesai makan terlebih dahulu dengan posisi berdiri sembari mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin. Siapa tau ada yang sudah selesai jadi Rana dan Shilla bisa cepat-cepat duduk dan menikmati makananya.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya mereka mendapatkan tempat untuk beristirahat dan memakan makanan yang mereka beli disini.

Oiya buat yang nanya Ira dan Chaca kemana? Mereka lagi ngga bisa ke kantin ya karena mereka masih ada jam pelajaran. Jadi kelasnya sepakat untuk tidak istirahat namun untuk jam pulangnya dimajuin karena bu guru yang mengajar di kelasnya pada hari ini ada acara jadi ya gitu pelajaran diteruskan walau jamnya udah berakhir.

Sebetulnya bisa aja sih mereka menolak dan bisa istirahat tapi dengan catatan akan di beri tugas. Namun mereka kompak memilih tetap diajar walaupun jatah istirahat mereka hilang yang penting tugas tidak diberikan.

Disaat Rana dan Shilla menikmati makanannya tiba-tiba ada seseorang yang duduk tepat disebelah kiri Rana. Seseorang tersebut adalah Dean.

"Untuk apa dia kesini?" Karena Rana gamau kejadian itu terulang lagi, Rana terpaksa mengusir Dean untuk segera menyingkir dari hadapan nya. Namun bukan Dean namanya kalo tidak keras kepala ia tidak mau dan terjadilah berdebatan antara mereka berdua

"Bunda nyuruh gue buat jagain lo" Katanya sambil menunjukan bukti chatnya dengan bunda Laras

"Gak, gue ga mau dijaga sama lo. Bukannya aman malah gue jadi perkedel iya. Udah lo pergi aja dari sini"

"Gu-" Ucapan dean terpotong lantaran gadis bernama Ziva tiba-tiba datang dan menyiram kan jus ke Rana.

Rana yang diperlakukan seperti itu kaget dan berusaha mencerna apa yang terjadi. Ini merupakan hari pertama ia masuk sekolah namun bukannya disambut dengan baik malah ia mau dibully lagi dengan kasus yang sama namun dengan orang yang berbeda.

Bukan hanya Rana saja yang kaget, Shilla, Dean dan seluruh siswa yang ada di kantin kaget dengan perlakuan Ziva tersebut. Karena Ziva dikenal dengan siswi yang baik, polos dan lemah lembut.

"DASAR JALANG LO, BERANI-BERANINNYA DEKETIN DEAN, LO GATAU DEAN ITU PACAR GUE, JANGAN GATEL DONG JADI ORANG, LO CANTIK JADI JANGAN JADI PHO. DEAN ITU MILIK GUE JANGAN SESEKALI LO MEREBUTNYA DASAR JALANG SIALAN. MATI AE LO SAMPAH BRENGSEK" Teriak Ziva yang tersulut emosi. Dengan wajah yang memerah dan mata yang melotot sembari menunjuk tangannya ke wajah Rana

Plakk

Rana menampar Ziva, sungguh perkatannya sangat melukai hatinya. Rana tidak Terima dia disebut JALANG. Bahkan Bunda dan Ayahnya saja tidak pernah berkata seperti itu.

Ketika Ziva ingin menampar balik Rana, ada tangan yang menghentikan aksinya tersebut. Tangan itu adalah tangan Dean kemudian ia hempaskan tangan Ziva dengan keras.

"Sayang kamu apa-apaan sih belain dia, dia mau merebut kamu loh dari aku, harusnya kamu belain aku dong, akukan pacar kamu bukan dia"

"Dengar ya Ziva kita udah putus dari 2 hari yang lalu jadi lo dan gue ga ada hubungan apapun. Lagian lo harus tau bahwa gue sama Rana udah jadian. Jadi kalo lo ganggu Rana itu akan jadi urusan gue"

Perkataan Dean membuat Rana mematung ditempat. Sejak kapan kami berpacaran, kenapa dengan gampang nya Dean mengatakan seperti itu?

Rana ingin mengelak bahwa perkataan Dean itu tidak benar namun bell istirahat berakhir berbunyi. Mau tidak mau Rana harus menahan keinginannya tersebut dan bergegas meninggalkan kantin dengan keadaan marah.

Sungguh Rana sangat membenci Dean yang bertindak kurang ajar seperti itu. Rana tidak mau menjadi korbannya. Shilla yang melihat Rana meninggalkan kantin bergegas untuk menyusulnya. Dan untuk perkataan Dean tersebut akan Shilla tanyakan ke Rana jika sudah sampai di Kelas dengan keadaan Rana yang tidak tersulut emosi.

Next-

R A N A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang