Huh?!

30 6 0
                                    


Seungwoo dan Hangyul sedang dalam perjalanan menuju rumah Seungyoun. Mereka terhanyut dalam alunan musik yang tengah diputar.

"Hyung, S-Seungyoun hyung itu orangnya gimana sih?" Tanya Hangyul sedikit gugup.

Seungwoo mengangkat satu alisnya,"Ngapain nanya-nanya?" Tanya Seungwoo heran.

"Y-ya, g-gak papa sih."

Lalu terjadi keheningan. Mereka berdua sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Seungwoo memikirkan apa yang akan ia lakukan dirumah Seungyoun nanti. Dan Hangyul yang tengah merutuki dirinya sendiri karena bertanya hal yang sangat--errr aneh/? Kan Hangyul baru bertemu Seungyoun sekali, tidak mungkin sudah jatuh cinta pada Seungyoun,

























kan?

Karena tidak suka dengan suasana canggung, dan melihat adiknya yang seperti gelisah, akhirnya Seungwoo angkat bicara, "Seungyoun itu baik--" perkataan Seungwoo membuat Hangyul menoleh. "Dan seperti yang kamu tau, Seungyoun itu vampire. Dia rajin, slalu mentingin tugas, keliatan kalem padahal otaknya 11 12 sama got depan rumah, murah senyum, temenan sama orang yang bener-bener trima dia apa adanya bukan cuma hartanya." Lanjutnya.

"Ouh, berarti Gyul boleh berteman sama Seungyoun hyung, kan?" Tanya Hangyul.

"Tentu saja boleh. Aku hyungmu, tapi hyung gak bakal ngekang kamu boleh nggak temenan sama ini itu asalkan orangnya bener. Tapi, kamu harus tetap hati-hati sama Seungyoun." Ucap Seungwoo sedikit berbisik di kalimat terakhir, tapi masih bisa di dengar Hangyul.

"Emang kenapa?"

Seungwoo menggeleng, "Itu privacy, hyung gak ada hak buat ngomongin itu. Ada saatnya dimana kamu akan tau." Jelas Seungwoo.











Tin! Tin!

Seungwoo membunyikan klaksonnya saat sampai di gerbang rumah mewah milik Seungyoun.

Mendengar ada klakson, pak Kim selaku penjaga gerbang atau bisa dibilang satpam Seungyoun langsung membukakan gerbang agar mobil Seungwoo bisa lewat.

Seungwoo membuka jendela kaca mobilnya dan tersenyum pada pak Kim, "Terimakasih, pak." Pak Kim membalas senyuman Seungwoo.

Seungwoo memarkirkan mobilnya di depan garasi. Lalu ia berjalan dengan menggandeng tangan Hangyul.

Ting! Tong! Ting! Tong!

Seungwoo membunyikan bel dua kali. Dan tak menunggu lama pintu rumah itu terbuka.

"Eh, Tuan Seungwoo. Silahkan masuk." Kata seorang Ahjuma pada Seungwoo.

"Bi, kan saya bilang jangan panggil Tuan, Bibi mah. Oh iya bi ini adek saya, Hangyul." Ucap Seungwoo dengan mengangkat tangannya yang masih bertautan dengan tangan Hangyul.

Hangyul yang dikenalkan pun tersenyum manis, dan dibalas senyuman oleh Bibi Kim.

"Tuan muda Seungyoun ada di kamar, jika Tu--Sengwoo ingin bertemu. Tuam muda Mingi juga ada. Saya permisi dulu, sedang mencuci."

Seungwoo mengangguk menanggapi ucapan Bibi Kim. Lalu ia berjalan ke lantai 2, kamar Seungyoun.

Tanpa babibu ataupun mengetok dulu Seungwoo membuka pintu kamar Seungyoun. Bisa dilihat bahwa Seungyoun sedang duduk di sofa sambil memangku laptop dengan kertas-kertas berserajan di meja dihadapannya. Dan Mingi sedang tiduran dengan posisi terlentang dan tangan sibuk dengan HP.

Seungwoo lalu menarik Hangyul untuk duduk dikasur, sebelah Mingi. Mingi yang merasa ada pergerakan pun menoleh, "Wih, siapa nih Woo? Kencengan baru?" Celetuk Mingi.

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang