Ini ceritanya pas Seungyoun's Side waktu Sejin, dkk sedang berfoto ria☺
Mian for typo(s)
HAPPY READING!
..
.
.
.
.
.
.
.
.
"Aah! Akhirnyaaaa~" pekik Seungyoun setelah berhasil menyelesaikan tugasnya.Seungyoun meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah duduk lebih dari 2 jam.
"Ini kok Hangyul sama Wooseok belum pulang-pulang, sih?" Tanya Seungwoo entah pada siapa.
"Mampir kali, kalo gak yaaa paling macet." Ucap Mingi menimpali, dia masih fokus pada HPnya. Sibuk menstalk ria kakak tingkat pujaan hatinya.
"Ini ngapain kek biar gak gabut gini." Celetuk Seungwoo. Dia merasa bosan. Sangat.
Seungyoun berjalan menuju kasurnya lalu menyelipkan dirinya diantara Mingi dan Seungwoo, "Au ah gue mau tidur capek." Ucap Seungyoun lalu membaringkan tubuhnya dan menutup matanya.
Seungwoo yang bingung dan bosan akhirnya mengikuti Seungyoun untuk tidur. Sebenarnya daripada bosan, ia memilih untuk pulang, tapi bagaimana dengan Hangyul? Ditinggal? Siap-siap saja di tidak makan 2 minggu.
Saat Seungwoo dan Seungyoun siap berlayar ke alam mimpi tiba-tiba Mingi berucap, "Sejin update foto nih, bareng temen-temennya."
Dimana ucapan Mingi tadi membuat Seungyoun membuka matanya dan langsung membuka HPnya.
Dan benar saja, di laman utama ia melihat foto Sejin bersama 4 temannya.
"Maju sana, gas. Jangan diem doang, ketikung ntar nyesel." Ucap Seungwoo dengan mata yang masih terpejam.
"Nah bener tuh! Tinggal lo bener lurus milih Sejin atau mau belok milih Hangyul?" Ucap Mingi yang membuat Seungwoo langsung membuka matanya.
"Kok adek gue dibawa-bawa?" Tanya Seungwoo.
"Ya kan gue bener-bener nanya. Emang lo mau ntar adek lo kit ati abis tu nangis kejer cuma gegara Seungyoun yang gini doang?" Ucapan Mingi mendapat protes dari Seungyoun yang melototkan matanya, namun tak digubris oleh Mingi.
"Ya kagaklah. Kakak mana yang tega liat adeknya nangis cuma gegara patah hati doang?" Jawab Seungwoo seadanya.
"Nah itu!" Mingi beralih menatap Seungyoun, "Sekarang lo mau maju ke Sejin apa belok kanan ke Hangyul?"
"Jelas Sejin lah bego! Ngapain belok ke Hangyul?" Oke, Seungyoun mulai sewot.
"Oh berarti lo mbandingin adek gue ama Sejin?" Ucap Seungwoo datar, membuat Seungyoun bingung dan gelagapan.
"B-bukan gitu, maksud gue kan gue sama Hangyul baru kenal. Ya masa langsung suka. Gitu!" Jelas Seungyoun dan di angguki oleh Seungwoo.
"Ya udah sekarang tancep gas!" Ucap Mingi dengan penuh semangat 45.
"Tapi, kalo dia no--"
"Masalah itu belakangan. Yang penting lo usaha dulu." Mingi menyela ucapan Seungyoun yang terkesan seperti menyerah bahkan sebelum perang dimulai.
"Tapi, gak se--"
"Gak sekarang? Mau kapan? Nungguin Sejin nikah abistu lo jadi orang ketiga? Iya?" Kali ini Seungwoo yang menyela.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny
RastgeleKisah cinta antara orang yang berbeda ras, kasta, golongan, kebangsaan, dan budaya mungkin sudah biasa di dunia ini. Tapi, bagaimana jika kisah cinta kali ini berbeda dunia? Bukan, bukan berbeda dunia dalam artian antara manusia dengan mereka ya...