2

1.2K 105 8
                                    

Notice : Tolong beri Bintang, komen cantik dan follow akun author. He he.😁😁😁

Happy reading...

...

Wehhh. Aku-aku dimana? Teriak Yuna histeris. Yuki?(Salju) Apa ini salju, ehh dimana aku ini. Indonesia ga punya iklim salju kayak gini. Lalu aku ini dimana? Gumannya tak jelas, Yuna juga mendengus karena kesal. Dingin coy.

Tak menyadari seseorang dengan mata merah melihat lekat kearahnya, mata itu penuh gairah yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Buruk.

Yuna sebenarnya samar-samar merasakan ada mata yang menatapnya, tapi dia tidak tau itu dari mana. Ada rasa takut dihatinya karena tempat baru, tapi dari sudut pandang lain Yuna melahirkan rasa ingin berpetualang layaknya karakter anime isekai yang pernah ia lihat atau baca sebelumnya.

Sejujurnya selain ingatan yang kuat akan rumus matematika, Yuna sangat tidak pandai dalam masalah lainnya termasuk masalah emosional seperti rasa takut atau sebagainya. Bisa dibayangkan seperti apa dia sekarang.😐😐😐

Yuna haruslah khawatir pada masalah yang paling mendasar, seperti emosi, baru ia akan memikirkan cara keberlangsungan kehidupan kecilnya.😂😂😂

Otak kecil Yuna hampir meledak saat masih memproses kejadian ini satu persatu.

Yuna menggosok-gosok kedua telapak tangannya untuk sedikit menghangatkan diri. Perasaan dingin membuatnya menggigil, sejujurnya Yuna lebih suka musim panas daripada musim dingin.

Ini dingin?!

Setelah semua, di hanya memakai baju tipis yang jelas tidak cocok untuk musim dingin.

Setelah lama berpikir.

Yuna akhirnya mendapatkan jawabannya, dia sudah terhisap ke dunia lain dan parahnya lagi ini adalah dunia anime yang dilihatnya tadi.

Dari struktur tempat, musim, dan waktu. Bukankah ini?

Anime Kimetsu no Yaiba itu.

WTF?!!!

Kalau tidak salah ini ada di dekat rumah Tanjirou dan Nezuko! Jadi disini ada iblis dong. Gumamnya sambil mengusap dagu layaknya seorang detektif handal.

Untung saja Yuna sudah sempat melihat trailer dan membaca  sinopsis(Baik alur, tokoh, dan sejarah cerita), kalau tidak dia akan menjadi orang buta di dunia ini. Tanpa informasi apapun.

Setelah satu sore, terdengar suara gemerisik dari semak-semak, Yuna menatap arah suara itu lekat-lekat di saat berikutnya muncul sosok pria dengan kulit pucat, rambut keriting dan matanya berwarna merah. Dengan berlumuran darah menuju kearahnya.

Pria itu menekan bahu kanannya yang terus mengeluarkan cairan merah dengan tangan kirinya, wajahnya acuh tak acuh seolah luka itu hanya masalah kecil di matanya.

Wah. Dia ganteng! itu yang dipikirkan Yuna dalam hati saat melihat wajah pihak lain.

Saat Yuna melihat orang asing itu dengan lebih teliti, ia merasa ngeri saat melihat lumuran darah di tubuhnya.

Setelah beberapa saat, Tubuh pria itu terkapar didepan Yuna, tentu Yuna tidak tega dengan sigap memapahnya ketempat yang lebih layak.

Skip Time...

Setelah berteduh di sebuah gua kecil, menyalakan sebuah api unggun dengan keahlian kepramukaan semasa sekolahnya. Yuna patut bangga karena ia rajin ikut perkemahan sesama sekolah.

Yuna melepaskan pakaian pria dengan susah payah, menampakkan kulit seputih giok yang menurutnya tidak normal. Yah, bukankah pria ini terlalu putih, ataukah pria ini sakit?

Kimetsu no Yaiba versi Choco(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang