4

740 63 0
                                    

Happy reading...

...

Rengoku yang tiba-tiba dapat misi darurat, ditengah-tengah misi Rengoku malah terlibat pertempuran hebat Antara pemburu iblis dan iblis bulan atas.

Karena kejadian itu Rengoku terluka sangat parah dan hampir mati. Tanjirou dkk yang kebetulan satu kereta dengan Rengoku ikut-ikutan pertempuran besar itu.

Yuna bersyukur Rengoku dan Tanjirou dkk tidak ada yang kehilangan nyawa. Dan bersyukur pula iblis-iblisnya juga kabur tanpa ada yang mati diantara mereka.

Dia sekarang ingin sekali pulang dan menjitak sayang kepala suami tercintanya itu.

Lagi pula ini sudah cukup lama untuk hanya sekedar menghukum Muzan, takutnya lebih dari ini, Muzan-nya akan kehilangan kewarasannya.

Rengoku-san kau baik-baik saja. Sepertinya tidak, aku akan mengobatimu! Yuna dengan cepat mengeluarkan cahaya biru kehijauan dari kedua tangannya.

Hn. Rengoku hanya membalas dengan suara pendek dan kecil.

Suamiku itu keras kepala, saat aku pulang nanti aku akan memukulinya untukmu! Ujar Yuna pada Rengoku, ada senyuman tanpa beban dari wajah wanita itu. Seakan semua hanya akan kembali seperti semula.

Atau, Dia, Rengoku hanya tidak ingin mengerti arti dari senyum itu.

Rengoku merasakan sakit di dadanya. Sungguh ia berharap Yuna akan bisa lebih lama lagi bersamanya. Jika bisa waktu itu haruslah tidak terbatas.

Tapi, itu hanya mimpi, senyum wanita ini sudah dimiliki oleh orang lain.

Para pilar dan juga Oyakata-sama sudah begitu dekat dengan Yuna, dan menganggap Yuna sebagai keluarga mereka. Mereka pasti juga sedih.

Kau akan pergi Yuna-san? Tanya Rengoku dengan wajah berat.

Yuna mengangguk. Mn. Aku khawatir dengan suami bodohku itu. Kuharap pertarungan terakhir dapat dihindari... Rengoku-san titip salam untuk semuanya... Yuna tersenyum manis pada Rengoku sebelum menghilang dalam kegelapan malam.

Yu... na-san... Suara Rengoku lirih sebelum dia kehilangan visinya jatuh pingsan.

Skip Time.

Yuna berjalan panik melihat ke arah Douma yang kini memegangi dadanya yang ternoda darah.

Douma-san!

Yuna-sama! Kau baik-baik saja? Douma tertunduk, tubuhnya memang sudah memasuki masa pemulihan. Tapi didalamnya dia benar-benar sudah diambang batasnya.

Yuna mengangguk ringan, lalu berkata. Iya, aku baik-baik saja. Ayo kita pulang! Sebelum itu aku akan mengobati lukamu, walaupun luarnya sudah sembuh ta-... Ujar Yuna ingin mengeluarkan kekuatannya lagi sebelum kesadarannya mulai hilang.

Untung saja Douma dengan cepat menangkap tubuh lemah Yuna.

Yuna-sama... Yuna-sama... Yuna-... Panggil Douma khawatir melihat wajah pucat Yuna.

Skip Time.

Melihat istrinya terbaring lemah dengan wajah pucat seperti orang yang kekurangan darah, Muzan minta semua orang untuk pergi.

Yuna?

Kalian pergilah, aku ingin bersamanya, berduaan saja! Perintah Muzan pada semua bawahan iblisnya.

Semua iblis tidak menunda, dengan cepat menghilang dari hadapan Muzan.

Yuna kenapa kau pergi? Apa kau marah padaku? Senyum pahit Muzan menatap sedih keadaan Yuna yang lemah tak berdaya.

Yuna terbangun, dalam keadaan setengah tersadar mendengar suara suaminya yang terdengar sedih, menyayat hatinya membuat Yuna merasa bersalah.

Tentu saja tidak, suami bodohku! Ujar Yuna pelan sambil meletakkan satu tangannya di pipi Muzan.

Setelah beberapa saat Muzan mendapat jitakkan sayang dari Yuna.

Tak.

Lihatlah ini. Aku kelelahan, dia semakin sering bergerak! Coba kau pegang! Yuna mengambil tangan Muzan dan meletakkannya diperutnya yang buncit.

Baiklah.

Beberapa saat kemudian Muzan merasakan sesuatu yang bergerak dan menendang-nendang dari telapak tangannya. Tanpa sadar ia meletakkan wajahnya juga diperut buncit Yuna.

Bagaimana? Tanya Yuna agak malu.

Dulu saat dia kediaman Shinobu, sebenarnya banyak juga yang melakukan ini pada Yuna dari Tanjirou dkk yang takjub dan para pilar sampai Oyakata-sama dan keluarganya, juga ikut melakukannya pada Yuna.

Tapi rasanya sekarang berbeda, saat Muzan yang melakukannya Yuna sangat sangat bahagia dan sedikit ada rasa malu di hatinya.😳😳😳

Hn. Dia bergerak! Ujar Muzan berbinar bahagia, suasana hati Muzan yang buruk beberapa waktu lalu segera di gantikan dengan senyuman. Dia menciumi dahi, hidung, pipi, mulut dan terakhir perut buncit Yuna seperti anak kecil yang baru mendapatkan mainan baru.

Terkadang sakit lo. Anakmu ini sangat suka bergerak membuatku sedikit kesakitan! Goda Yuna.

Muzan menampakkan tatapan lembut pada Yuna membuat jantung Yuna berdetak dengan kencangnya.

Hn. Sayang jangan membuat ibumu kesulitan ya, kesayangan ayah dan ibu! Muzan mengelus lembut perut buncit Yuna sambil meletakkan wajahnya lagi diperut Yuna. Melanjutkan dengan beberapa kata-kata teguran yang penuh cinta.

Suamiku?

Muzan menatap Yuna. Hn.

Apa tidak ada jalan lain agar manusia dan oni bisa hidup bersama? Yuna harap takdir mereka dapat diubah, setidaknya itu harapannya ketika ia melihat dunia ini.

Tidak ada. Muzan final.

Hah. Suamiku kuharap kau tidak terluka, bagaimana nasib kami kalau kau sampai kenapa-kenapa?

Aku akan baik-baik saja.

Ahh. Kau itu masih keras kepala! Bagaimana kalau aku pergi selama...

Cup.

Tidak akan! Kita bertiga akan selamanya hidup bersama! Senyum mengembang Muzan, yang bisa membuat setiap wanita tumbang olehnya. Beruntungnya aku menjadi wanita istimewa itu! Bahagia Yuna didalam hati.

Kuharap begitu.

Dia bergerak lagi...

.
.
.

Tbc.

.
.
.

Edisi, revisi berkala, 1 Jul 2020...

.
.
.

Kimetsu no Yaiba versi Choco(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang