Apa ada yang masih nunggu lanjutan ff ini.😏😏😏 Hm~... Sepertinya relatif, dari yang saya lihat kebanyakkan adalah pembaca baru dan yang terdahulu mungkin hm~ Kemana ya?😌😌😌
Reader yang cuma baca aja ga vote atau komen sebenarnya saya ga masalah,
Mungkin kalian lupa vote, mencoba berpikir positif...😇😇😇 Saya juga termasuk pembaca offline, kadang saya ragu vote masuk atau ga pada authornya. Mungkin kalian juga begitu.😑😑😑
Untuk komen saya lebih maklum lagi, saya juga biasanya membaca malam hari sambil bucan(Bubu cantyk) dan itu offline jadi ga bisa ngucapin makasih atau sebagainya pada author-san.😳😳😳
Oh iya, untuk kalian yang memilih sad end. bisa baca sampai sini aja. Aish, spoiler lagi saya. Ha ha.😆😆😆
1 part lagi Tamat.😭😭😭
Happy Reading...
...
2 Bulan Kemudian...
Seorang wanita cantik sedang duduk santai di taman, ia sesekali tersenyum melihat putra-putrinya yang berlarian sembari mengelus perut besarnya, ya wanita itu sedang hamil, kendati kandungannya baru masuk bulan ke-4 besarnya seperti sudah masuk 9 bulanan.
Karena di dalamnya ada 3 bayi sekaligus membuat wanita itu sangat senang dan bahagia apalagi melihat orang-orang yang di sayanginya juga ikut bahagia. Di usapnya lembut perutnya sembari menyenandungkan lagu yang indah untuk ke-3 buah hatinya disana.
Dari arah lain seorang pria berpakaian rapi, dengan jas, celana dan sepatu hitam, serta dasi merah di lehernya, tersenyum kecil sembari mendekati wanita itu..
"Yuna?"
"Douma-San!" Sapa wanita itu balik melihat orang yang memanggil namanya tadi.
Ya, dia adalah Yuna, nama lengkapnya Agnia Yuna Adista, istri dari pria bernama Douma ini.😐😐😐 Saya yakin ada yang bingung, tapi baca aja dulu.😋😋😋
Setelah tepat di depan Yuna, Douma berlutut dihadapan Yuna yang masih duduk di kursinya. "Sedang apa? Kenapa sendirian, hm?" Tanyanya dengan lembut sembari meletakkan 2 tangan besar dan panjangnya dia antara pinggang Yuna dan perut besarnya. Lalu meletakkan wajahnya lembut di perut besar Yuna untuk merasakan pergerakkan kecil disana.
Yuna tak menolak tuh yang melakukannya suaminya sendiri, ia malah menjadi gemes dengan suaminya yang satu ini, lalu ia reflek mengacak-acak rambut Douma gemes. "Rui, Mukago dan Enmu tadi sedang bermain-main, jadi aku melihat mereka dari sini. Ada apa?" Tanya Yuna lembut.
Douma mendongak, menatap manik hitam nan indah milik Yuna. "Hm, aku merindukanmu!" Ujarnya dengan nada manja.
Yuna terkekeh melihat tingkah imut Douma. "Aish. Bukankah ini waktunya Akaza-san?"
"Mau melakukan sesuatu sebelum dia kembali?" Tawarnya dengan senyum jahil.
Yuna mendengus sebel. "Hm, entahlah. Perutku kram, Douma-san? Apa yang harus Yuna lakukan dengan ini?" Ujar Yuna menunjuk perutnya yang sangat besar, tentu saja ada 3 bayi disana.
"Maka..." Douma melirik Yuna melihat dari atas hingga ke bawah. Lalu.
"He-hentikan, Douma-san! Itu geli, kwkwkw. Erg..." Yuna tiba-tiba meringis memegangi perutnya, saat Douma dengan gencar mengelitikinya.
"Yuna?" Panik Douma, ia memegang bagian perut yang Yuna pegang juga.
"Tidak papa, mereka hanya menendang ku!" Ujar Yuna menenangkan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba versi Choco(Tamat)
FanfictionChoco gregetan liat banyak yang bikin ff KnY, jadi ikutan aja. Oh iya, husbu Choco itu Muzan-kun. Dan kesayangan Choco juga tanjirou-chan. hehe. . I-ini dimana? Siapa namamu gadis kecil? 💢 💢 💢 A-aku bukan gadis kecil! usiaku 19 tahun tau. mereka...