3

1.1K 80 19
                                    

2 tahun kemudian...

Yuna sedang bersantai ria sambil memakan jajanan yang di belikan Muzan untuknya, entah kenapa Yuna sangat suka makan belakangan ini.

Di sampingnya Muzan menggoda Yuna sambil bermain-main dengan ujung rambut hitam Yuna.

Yuna?

Hn.

Apa kau mencintaiku?

Hn.

Apa tidak jawaban lain selain 'Hn' itu?

En.

Yuna?

Iya. Sayangku Muzan! Yuna berkata dengan nada sinis. Apa pria ini tidak melihat kalau dia sedang asik makan, ah. Yuna masih sangat lapar. Yuna hanya mengelus perutnya dengan kasihan saat melihat makanan yang tadi banyak sekarang sudah tidak bersisa setelah dia makan.

Yuna tambah kesal saat memikirkan suaminya bersama wanita lain di luar, Hmph. Lihat saja kalau aku bisa keluar, akan aku perlihatkan bagaimana Yuna di sukai oleh banyak orang...

Kau diluar sana memiliki istri dan anak manusia,

sedangkan aku,

kau mengurungku ditempat ini selama 2 tahun. Hmph.

kau tau aku sangat bosan disini...

Yuna memasang muka cemberut didepan Muzan. Tapi Muzan malah menganggapnya lucu.

Manisnya istriku! Batin Muzan.

Maafkan aku, Yuna! Tapi ini demi kebaikan kita, banyak pemburu iblis diluar sana, aku takut kau kenapa-kenapa... Muzan membawa Yuna dalam pelukannya.

Hangat...

Sudahlah. Aku tidak akan menyalahkanmu lagi! Tapi aku masih kesal mengingat kau ini-itu dengan wanita lain... Yuna kembali kesal melihat wajah nan datar milik suaminya.

Aku tidak melakukannya. Kok. Ucapnya santai.

Hm. Kau memang tidur bersamaku, tapi menurutmu aku tidak sadar saat kau menghilang di tengah malam... Yuna mendengus sambil menatap kesal Muzan.

Kau marah? Tanya Muzan menatap Yuna lekat-lekat. Menggoda.

Ti-tidak! Ak-aku hanya sedikit..., ce-cemburu! Hanya itu! Yuna memalingkan wajahnya yang Semerah kepiting rebus.

Sekarang di benar-benar malu menatap suaminya. Setelah lama membisu Yuna kembali menatap mata merah suaminya.

Ne, suamiku? Apa iblis juga bisa memiliki anak? Tanya Yuna bersemu merah menatap Muzan dengan wajah polosnya.

Eto. Ano... Untuk pertama kali Muzan benar-benar gugup menjawab pertanyaan orang lain apa lagi yang bertanya itu istri tercintanya.

Hmph... Aku akan bertanya pada yang lainnya saja? Sayonara(selamat tinggal)! Yuna melompat dengan wajah kesal karena tak mendapat respon yang diinginkan dari mulut suaminya.

Ketika ingin keluar, sebelum itu terjadi dia dicegah oleh sebuah tangan dingin yang menariknya hingga jatuh di futonnya dengan Muzan diatasnya.

Berhentilah! Dari pada kau bertanya pada mereka lebih baik kita mencobanya... Rayu Muzan memeluk Yuna erat dan mencium lehernya.

Kimetsu no Yaiba versi Choco(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang