5

802 55 4
                                    

Happy reading...

...

Aku bosan? Ne apa sebenarnya yang sedang mereka lakukan, wanita biwa? (Choco lupa namanya, ya. Jadi nyebutnya kayak gitu aja). Yuna bertanya sambil melihat sekitarnya, banyak iblis bulan baik yang bawah dan atas berlalu-lalang dengan berbagai kesibukan, tidak seperti biasanya.

Sebenarnya dia ingin bertanya pada Akaza atau Douma, tapi ia sama sekali tidak bisa menemukan mereka berdua selama beberapa hari ini.

Yuna-sama sebentar lagi perang besar antara iblis dan pemburu iblis akan terjadi! Dia memerintahkan semua iblis untuk bersiap menghadapi perang besar itu! Ujar wanita biwa itu memetik biwanya, beberapa tempat mulai berubah sesuai petikannya.

Astaga! Aku tidak menyangka perang besar itu sudah didepan mata! Banyak pemburu iblis termasuk pilar-pilar yang akan mati dan para iblis bulan atas dan juga..., suamiku?! Muzan akan mati! Iie. Bagaimanapun caranya aku harus mencegahnya?! Yuna sudah panik dalam hati. Dia tidak menyangka waktu sudah berjalan begitu cepat dan sekarang perang besar sudah didepan matanya.

Ne, wanita biwa ku mohon ijinkan aku keluar! Aku?! Aku tidak ingin semuanya berakhir dengan tragedi?! Aku tidak ingin kehilangan Muzan! Kumohon?! Mohon Yuna.

Oh. Sungguh Yuna tidak bisa membayangkan harus kehilangan suaminya itu.

Walaupun Muzan biasanya posesif tuh kan itu untuk kebaikkan Yuna juga.

Yuna-sama! Anda memang sangat mencintai, dia?... Senyum yang jarang ia tampakkan, Wanita biwa itu mulai memetik lagi biwanya.

Tentu saja. Dia itu suamiku tau dan juga dia itu ayahnya anakku bagaimana mungkin aku tidak mencintainya... Yuna bangga.

Walaupun ya suaminya itu sumber dari semua bencana yang menimpa dunia ini.

Apa boleh dikata cinta Yuna terlalu besar pada pria itu. Yuna tersenyum lembut, menatap sayu si wanita biwa.

Baiklah! Pergilah Yuna-sama..., Ujar Wanita biwa itu pada Yuna. temuilah-... Suaranya mulai mengecil karena jarak mereka. Hingga ia menyebut sebuah nama yang sangat Yuna kenal. Muzan-sama... Senyum hangatnya mengantarkan kepergiaan Yuna.

Tidak!!! Kau tidak boleh mengatakan namanya?! Gadis biwa?! Teriak Yuna yang semakin jauh.

Dengan mata tajamnya Yuna dapat melihat dibelakang wanita biwa ruang antar dimensi yang dibuat oleh wanita itu mengalami keruntuhan.

Plak.

Tak sampai beberapa detik Yuna berpindah tempat. Dia kini ada dijalan yang tidak sering dilewati orang dan tempat ini terasa familiar bagi Yuna.

Ittiee... Ini dimana? Gumam Yuna yang terjatuh ketanah, pakaian Yuna pun ikut kotor karena jatuh tadi.

Ini bukannya jalan menuju rumah Oyakata-sama! Aku harus cepat! Tak memperdulikan bajunya lagi.

Yuna dengan cepat melesat ke arah kediaman Oyakata-sama. Sebelum itu ia berdoa untuk wanita biwa yang telah menolongnya.

Gadis biwa aku berdoa agar di reinkarnasimu yang selanjutnya kau akan hidup dengan baik! Doa Yuna penuh harap.

Skip Time.

Yuna-san?! Kaget seorang wanita yang muncul dihadapannya.

Ya dia saat ini sedang melamun di teras rumahnya ditemani 3 anaknya yang masih kecil.

Kimetsu no Yaiba versi Choco(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang