"Apa rencanamu?"
YiBo mengadahkan kepalanya saat sebuah sumber suara menggema diatas kepalanya, seorang lelaki dengan wajah selembut angin sampai-sampai lelaki ini punya aura yang sangat rapuh di dalamnya. Ia berdiri diatas YiBo yang sedang berbaring di lantai kayu yang hanya dialasi kain sederhana oleh ZiYi, dengan jemari-jemarinya sedang bermain-main tak jelas disana.
"Oh.. kau.."
"Ma-maaf kalau aku kasar."
YiBo menghela nafas panjang dan menepuk-nepuk sisi kosong di sebelahnya, "Duduklah, kepalaku pegal kalau mengadah keatas terus."
YuBin agak ragu, ia antara mau duduk dan tidak duduk tapi setelah ia merasa berdiri ternyata jauh lebih canggung akhirnya ia mendudukkan pantatnya diatas kayu dingin ini.
"YuBin, berapa umurmu?"
"...18 tahun."
"Huh? Kau semuda itu?" YiBo kali ini berbalik badan dan mengernyitkan keningnya, "Kukira kau lebih tua dari itu.."
Lelaki dengan wajah kecil itu mengangguk kecil, "Maaf.."
Lelaki bermarga Wang itu tertawa, "Apa maksudmu meminta maaf? Kau tak berbuat salah apapun." YiBo mengetuk-ngetuk lantai kayu dan menghasilkan bunyi yang menguasai atmosfer, "Kau tadi bertanya apa rencanaku ya.." ia tertawa kecil setelahnya, "Rencana apa? Apa maksudmu? Dan aku rasa itu bukan pertanyaanmu."
YuBin agak menegang, bisa dinilai bahwa lelaki yang sangat tidak mirip dengan kakaknya ini punya kepribadian yang sangat mudah ditebak, ia mudah disudutkan pula. Intinya lelaki ini tidak bisa dijadikan lawan Wang YiBo, dia terlalu lemah untuk diajak debat.
"Maafkan aku, seharusnya aku-.."
"Itu pertanyaanku."
"...."
YiBo berbalik meluruskan tubuhnya dan menatap kearah langit-langit ruangan, "Mungkin besok aku akan keluar dari rumah kalian, logika saja karena aku sudah terlalu lama berdiam diri seperti ini. Aku juga punya tujuan hidup dan ada yang mau aku jemput pulang."
"Siapa..?" Suara lelaki bertubuh sama tingginya dengan YiBo sangat lembut, hampir-hampir seperti akan hilang.
"Seseorang, dan aku juga harus kembali ke Xiao. Kau tau sendiri aku darimana, aku memang Wang tapi aku tinggal lama di Xiao."
YuBin tidak menjawab kalimat YiBo, dia malah memilih untuk merenungi dulu ucapan lelaki itu dan tak lama ia menemukan jawaban untuk pernyataan itu, "Tapi.. kau bisa mati.."
"Hoh.. itu terlalu to the point, tapi memang aku mungkin akan mati."
"Jangan!"
".....hei-hei, apa kakak iblismu menyuruhmu menahanku supaya dia bisa menyembelihku? Kau bercanda.."
YuBin menggelengkan kepalanya sekuat mungkin, ia bahkan sekarang menundukkan kepalanya seolah-olah dia memang sangat salah, "Bukan itu maksudku.. hanya saja.. bagaimana dengan orang itu? Bukankah dia juga menunggumu itu menjemputnya?"
Kalimat lelaki yang selalu memancarkan aura lembut dan tidak mendominasi itu cukup membuat YiBo agak terdiam, dia memang sudah terdiam. Kalau saja kalimat lelaki ini benar, mana bisa ia tinggal diam saja kalau lelaki bermarga Xiao yang sudah buat kakinya sekarang terobek dalam dan membuatnya berlari-lari bodoh bagaikan buronan dunia dan seseorang yang sudah mengacaukan logikanya sedang menunggunya?
Kalau saja itu benar, YiBo tak akan lari dari Xiao untuk keamanan dirinya, dia mungkin akan ikut lari dengan Xiao Zhan walau lelaki itu akan memakinya terus menerus sampai bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heroine - YIZHAN
FanfictionCOMPLETED. Xiao Zhan, seorang dokter kalangan kelas bawah yang tidak pernah mendapat gaji yang pantas sebagai dokter konsultasi umum, hanya selalu menjadi dokter yang dibayar murah karena ia terpaksa melayani orang-orang itu dan juga terpaksa ada di...