Blind - 26

1.3K 187 28
                                    

"Sudah ingat semuanya?" Suara milik HaiKuan begitu dalam hingga membuat Xiao Zhan sungguh meremas pakaiannya sekuat yang ia bisa.

Sakit kepala yang ia rasakan saat ini sesuai dengan rencana dan sesuai resep obat yang sudah ia buat 2 tahun yang lalu. Obat itu adalah obat yang ia buat sendiri supaya dirinya bisa membuat siapapun atau terpaksa dirinya melupakan sesuatu yang terjadi selama 2 bulan terakhir. Ini hanya eksperimennya dan dirinya sendiri tak pernah berniat untuk menggunakan itu, tak ada niat sama sekali.

Tapi, dirinya malam itu sangat terpaksa menancapkan cairan bening itu di tengkuknya sendiri maupun tengkuk YiBo. Dia terlalu takut untuk membiarka YiBo sadar dan ingat tentang dirinya. Xiao Zhan benci dengan dirinya sendiri, ia tak berniat membuat siapapun terluka karenanya, apalagi insan yang begitu berharga untuknya.

"YiBo.. Wang YiBo.."

Semua pecahan ingatan itu seperti tergabungkan kembali, memberikan kejelasan tentang sesuatu yang sudah pecah berderai tetapi juga memberikan rasa sakit yang teramat. Xiao Zhan mencengkram karpet yang menyentuh telapak tangannya, begitu erat dan membuat kukunya memutih.

HaiKuan hendak beranjak dari posisinya tapi buru-buru ZhanJin menahan lengan itu, ia menatap dalam kearah mata HaiKuan dan seperti virus epidemik lelaki itu membatalkan niatnya. Ia duduk dan membiarkan ZhanJin yang berjalan mendekati Xiao Zhan dengan langkah tertatih.

Ketiga insan di dalam ruangan ini sudah terlalu berantakan, baik HaiKuan maupun ZhanJin yang sudah melakukan reuni penuh air mata ini ataupun Xiao Zhan yang mendadak diasupi ingatan pahit itu secara paksa.

ZhanJin berjongkok di depan Xiao Zhan. Wajah lawan bicaranya sudah terlalu memilukan, ada ekspresi kesakitan tetapi juga kedua matanya yang terbuka jelas tanpa tertutup sedikit pun. Pandangannya begitu bergetar dan membuat ZhanJin mendecih, "Why? Now you scared of dying? Or.. you scared because you realize all of this fucking mess.. is your thing? Huh?"

"Diam.." Xiao Zhan menggerakkan bola matanya, ia memberikan tatapan membunuh yang juga tidak berhasil membuat tubuh ZhanJin bergetar. Malah tawa geli terpancing saat ini.

"You are wrong Xiao Zhan. Apa kau pikir Tuan Putri bahagia denganmu? Kau kira dia bahagia huh?"

"Kubilang diam brengsek!!"

"Dia rela mati demimu dan kau tak tau betapa jengkelnya aku karena harus kau dan kau terus yang diakui!!! Xiao Zhan!! Kau merenggut semua kebahagiaan orang!! Dan kau!! Mengkhianati Xiao-."

'Bruk!!'

Xiao Zhan menendang kuat tubuh ZhanJin sampai lelaki itu terjungkal terbaring di lantai. Entah darimana ia sudah mendapatkan shotgun itu di tangannya, tak ragu sungguh ia tak ragu sama sekali mengarahkan mulut pistol itu tepat ke kening ZhanJin.

"Tanganku sudah terlalu kotor, jangan khawatir.. aku tak ragu membunuhmu saat ini. Zhu ZhanJin, aku tak takut denganmu.."

ZhanJin menatap malas kearah Xiao Zhan, ia seperti tidak peduli dengan keadaannya saat ini. Terlalu merepotkan baginya, ia memegang pergelangan kaki Xiao Zhan yang menekan dadanya dan tawa menghina terloloskan dari bibir merah itu, "Apa kau bilang? Hahaha!! Kau kira membunuhu itu misimu?"

Xiao Zhan menggerlingkan matanya, ia menarik pelatuk itu dan suara tembakan yang begitu memekakkan telinga menembus lantai di samping telinga ZhanJin. Suara dengungan yang begitu memekakkan telinga, berharap dengan ini akan membuat ZhanJin terdiam, malah lelaki itu tertawa keras dengan air matanya yang menetes.

"Hahaha!! Xiao Zhan!! Why hesitated? You already know who is the killer! It is you!! Now kill me! Why you hesitating huh?!!

ZhanJin benar-benar menghabiskan tenaganya hanya dengan tertawa, bahkan ia sama sekali tak berpikir bagaimana cara ia melepaskan dirinya sendiri saat ini atau minta tolong. Seperti sudah kehabisan akal dan memang seperti inilah yang dirinya mau, ZhanJin hanya menutup kedua matanya saat Xiao Zhan memasukkan pistol itu ke dalam mulutnya.

My Heroine - YIZHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang