YiBo perlahan membuka kedua kelopak matanya saat ia merasakan ada sebuah cahaya yang sangat tajam menusuk kedua kelopak matanya yang tadi tertutup dengan baik. Ia mengernyitkan keningnya saat kedua kepingan beningnya mulai menyesuaikan dengan cahaya yang ada, tapi seketika insting bertarungnya aktif ketika di sisinya seorang lelaki sedang memunggunginya dan melakukan sesuatu di balik pundak lebarnya itu.
Tapi mengingat YiBo masih terluka dalam, ia mendesis kecil karena kakinya baru saja dibalut dengan perban baru yang setidaknya berpenampilan lebih baik dari sebelumnya, setidaknya tidak berwarna merah darah.
"Oh? Kau sudah bangun?"
YiBo mengambil senapan yang ada di balik saku celananya dan tanpa ragu-ragu ia menodongkan senapan itu tepat ke belakang kepala lelaki yang duduk di membelakanginya saat ini. Lelaki itu tak berbicara lagi tapi pundaknya bergerak sedikit naik dan turun, seolah-olah ada sesuatu yang menyenangkan di tangannya. Wang YiBo tak ragu-ragu langsung menembaki telinga kiri lelaki itu walau hanya terkena ujungnya saja lelaki itu tak berteriak, hanya berbalik badan dengan telinganya yang sudah robek sedikit, "Hei.. apa tidak bisa sabar?"
"Wang.. ZhuoCheng..?"
"Yo, Wang YiBo. Apa kabarmu?"
"Tsk-sialan!" YiBo kembali dengan ancang-ancangnya menodongkan senjata api itu tepat di wajah ZhuoCheng yang menatapnya dengan sangat biasa, tapi anehnya ZhuoCheng seperti tidak berdaya untuk melawan YiBo. Ia hanya memakai pakaian musim dingin dengan sweater hitam di dalamnya, celananya pun tidak seperti menyembunyikan apapun, dia lebih seperti orang biasa?
"Kau..! Kau benar Wang ZhuoCheng itu kan?" YiBo tau bahwa lelaki ini seharusnya sudah mati atau apa lah itu, karena yang ia dengar lelaki ini dihukum mati oleh klan Wang dan Xiao karena gagal menangkap dirinya, tapi ia juga dengar ZhuoCheng mati diantara asap putih buatannya dan HaiKuan. Intinya dia mati.
"Astaga, aku tidak operasi plastik oke? Tenang saja aku tak bersenjata. Hanya saja aku mau memberi kabar buruk, eh! Tapi tenang aku hanya membawa kabar buruk bukan membuat kabar buruk itu oke?"
Nafas YiBo mulai terasa terputus-putus, bukan kenapa dia mulai merasakan jahitan yang ada di kakinya tidak boleh terlalu ditekan atau bergerak seenaknya. Tapi sialnya di posisi begini bagaimana bisa YiBo tak bergerak?
"Mana.. Xiao Zhan.."
"Bingo, kau sudah menebaknya duluan."
YiBo kembali menembaki telinga kanan ZhuoCheng tapi kali ini ia bisa menghindarinya dengan sempurna. Lagi-lagi suara ledakan senjata api yang nyaring bergema di dalam area ini. Siang hari sudah datang dan menerangi dataran bersalju yang juga dibarengi suhu udara semakin rendah. Atmosfer di dalam rumah kayu yang sederhana ini sangat tidak nyaman ditempati, terlalu mencekam.
"Bisa tidak kau cepat katakan dimana Xiao Zhan dan Yu Bin? Aku tak ragu menembaki kepalamu."
ZhuoCheng tertawa rendah, ia membalas dengan mengambil pisau lipat dan mengarahkannya pada dirinya sendiri. Dengan senyuman penuh kemenangan ia berujar, "Turunkan senjatamu atau kau akan mati disini tanpa tau dimana Xiao Zhan dan Yu Bin."
"Orang ini.. selalu gila!"
YiBo lelah bermain-main, belum lagi kondisinya saat ini bukanlah kondisi yang pas untuk dia melawan atau sok-sokan. Dia sudah sangat tersudut dalam semua aspek, mau tak mau dia mempercepat keputusannya kalau tidak mungkin Xiao Zhan sudah semakin jauh darinya.
"Dibawa kemana Xiao Zhan?" Ujar YiBo sambil menangkat kedua tangannya di atas kepalanya.
ZhuoCheng menaruh pisau tajam itu di dalam saku celananya lagi dan mengambil sebuah obat yang ada di tangannya, ia berjalan mendekati YiBo dan menarik kedua kaki itu mendekat kearahnya. YiBo membelalakkan matanya dan mencoba melawan tapi ingat betapa buruk rupa kakinya sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heroine - YIZHAN
FanfictionCOMPLETED. Xiao Zhan, seorang dokter kalangan kelas bawah yang tidak pernah mendapat gaji yang pantas sebagai dokter konsultasi umum, hanya selalu menjadi dokter yang dibayar murah karena ia terpaksa melayani orang-orang itu dan juga terpaksa ada di...