Night - 33 [NSFW!!!]

3.3K 203 14
                                    

"Zhan-Ge."

Jemari lentiknya sedikit tertekuk dan mencengkram sesuatu yang ada di bawahnya. Nafas yang naik turun, dibarengi dengan aduan pandangan yang enggan lepas satu sama lain. Keduanya tidak akan mau berhenti untuk kapanpun itu, yang ada di pikiran mereka saat ini hanyalah satu yaitu untuk sekedar berbagi oksigen saat ini. Tak ada lagi yang mereka pikirkan, tak perlu mereka memikirkan hal lain lagi.

Karena disini mereka sudah saling mempunyai dan memiliki. Baik hati dan tubuh mereka hanya menginginkan satu sama lain bersatu tanpa sedikit pun detik terlewatkan tanpa kulit mereka saling bersatu dan bergesekan. Ketakutan, kekhawatiran, kebahagiaan, semangat, tangisan, tawa, senyum, kehangatan, semua itu mereka rasakan dan bercampur menjadi satu menjadi satu perasaan.

Yaitu kelegaan dimana semua perasaan itu bisa tercurahkan keluar dan mereka akan memulai yang baru dengan satu sama lain, tidak lagi kekurangan sosok salah satu dari mereka lagi, tidak perlu lagi merasa takut akan hari esok yang akan kembali diselimuti perasaan takut dan hampa. Tak perlu lagi, karena sekarang mereka akan bersama.

Air mata itu mengalir dengan jelas di pipi memerah milik insan ini, ia menangis tapi juga ia terlihat sangat lega dan bahagia. Pergerakan tubuh mereka terhenti dan membuat insan dengan tubuh seputih salju itu membungkuk dan menyatukan kedua dada telanjang mereka. Detak jantung mereka bahkan seirama dan hal kecil itu membuat keduanya tertawa renyah di sela-sela saling berebut oksigen.

Lekaki yang sedang berbaring di kasur itu menekukkan kedua lututnya seraya merapatkan pinggulnya lagi dengan dua bongkahan kenyal diatasnya. Persatuan mereka terasa semakin intens dan kembali menyelimuti satu sama lain dengan kehangatan baru. Tentu saja tidak berakhir disana, desahan itu lolos di bibir membengkak sang pemilik dua bongkahan kenyal itu. Suaranya masih keras terdengar walau ini sudah hampir keempat kalinya mereka melakukan pelepasan yang tidak peduli lagi dimana.

Mereka hanya mau menandai malam ini sebagai titik dimana mereka boleh memiliki satu sama lain tanpa ada satu orang pun yang menginterupsi, memisahkan, menganggu, bahkan takdir pun tak akan bisa menghentikan mereka untuk bersama terus malam ini. Tak peduli lagi dengan hari esok. Xiao Zhan dan Wang YiBo hanya tau akan hari ini, tak ada besok atau nanti karena yang ada adalah sekarang dan saat ini mereka akan habiskan sesuka mereka.

"Zhan-Ge."

"Aah-aaahh..! Jangan tiba-tiba bocah..! Kau itu kenapa bisa sebesar itu hah.." yang membuat desahannya tiba-tiba lolos keluar adalah karena Wang YiBo yang merasa tiba-tiba persatuan mereka terasa longgar dan dengan konyolnya ia menghentakkan kebanggannya jauh lebih dalam lagi sampai mencapai titik kesukaan Xiao Zhan yang bisa membuatnya memekik keenakan.

"Ge.. jangan tahan suaramu." Bagaikan tidak bisa merasakan sakit apapun lagi, YiBo sama sekali tidak masalah dengan gigitan maut yang menancap pundaknya. Itu adalah Xiao Zhan yang sangat suka menahan suaranya ketika YiBo akan sangat sengaja menekankan kejantanannya pada titik nikmat itu.

"Bo-bocahh..!!"

"Hahaha.." dan kemudian yang paling menjadi kesukaan YiBo adalah saat bokong itu mencengkram kejantanannya dengan baik karena titik itu disentuh dengan baik pula, lalu akan disusul dengan sekujur tubuh Xiao Zhan yang refleks bergetar kecil karena hentakan yang akan ditumbukkan kemudian.

Ketika tubuh itu bergetar maka akan mengalirkan aliran listrik yang memancing seluruh urat kejantanan YiBo terus mengeras. Inilah yang membuat seks mereka terasa sangat tidak ada akhirnya. Xiao Zhan yang diam-diam keenakan dengan menggigit punggung YiBo juga akan memancing emosi YiBo untuk terus dan terus menggenjot sampai gua hangat milik Xiao Zhan akan sangat lembut, basah, dan hangat karena cairannya sendiri.

"Aah.. Ge..."

Seharuanya YiBo akan mendengar Xiao Zhan yang mendesah keenakan karena genjotan di bawah sana sudah begitu mengenai prostat sang kekasih. Tapi sesuai dugaan Xiao Zhan akan menahan suaranya karena sungguh desahan dan tangisan pria bermarga Xiao ini sangat merdu. Kapan itu akan terjadi? Itu adalah saat ini.

My Heroine - YIZHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang