Perjalanan yang dilalui sangatlah mencekam, begitu mencekam sampai-sampai Guo Cheng yang biasanya menahan diri untuk mengelusrka ekspresinya kali ini harus melemparkan semua ekspresi terburuk yang ia miliki. Dan yang menyebabkan lelaki ini sampai menunjukkan ekspresi itu adalah karena Wang YiBo lelaki yang selalu tenang di hadapan mereka saat ini sedang membantai semua yang ada di hadapannya, bukan dengan pisau tapi ia cukup mematahkan semua leher yang ia lihat.
Awalnya mereka berempat memang berpisah dan tidak berjalan bersama sesuai rencana, tapi setelah FangXin dan PeiXin berhasil melemparkan rumor yang berisi bahwa kemungkinan Wang YiBo ada di dalam ruangan ini, tapi dengan tambahan bahwa berita ini masih abu-abu. Kebiasaan yang dilakukan klan Xiao adalah tidak boleh ada gosip yang sampai naike keatas tanpa fakta yang jelas, jadinya sekarang semua prajurit yang ada di bawah sini harus menahan diri untuk tidak memberitau secara massal bahwa kemungkinan Wang YiBo ada di dalam sini.
Ditambah dengan informasi abu-abu itu membuat semua orang tidak bisa bergerak sesuka hati, belum lagi banyak prajurit yang mati mendadak. Entah apakah mereka harus melarikan diri, menyelamatkan diri, atau malah sebaliknya yaitu menyerang dan membawa YiBo kepada Ketua.
Keadaan tidak jauh beda di jalur yang tak sengaja GuoCheng tempu, disini ada YiBo yang going berserk setelah ia berjalan masuk sendiri tadi. Ada keraguan dan sungguh GuoCheng mulai bingung apakah mereka harus membunuh sebanyak ini?
Beberapa kali GuoCheng mencoba untuk memanggil YiBo tapi didengar saja tidak, bagaimana dia mau bertanya, "Dia gila atau apa sih.."
Perjalanan mereka untuk menelusuri area di sayap kiri berakhir dengan baik tetapi berantakan, YiBo membalikkan tubuhnya dan akhirnya ia bersuara, "Kembali ke jalurmu."
"YiBo-Ge.. di.. belakangmu.."
YiBo mengernyitkan keningnya, ia menatap kearah sebuah pintu besar yang dipahat dengan ukiran-ukiran bahasa mandarin yang dibawahnya tertulis artiannya dalam bahasa inggris. Pintu itu terlihat tua dan tidak begitu mewah, hanya saja pahatan yang terukir disana terlihat sangat menarik untuk dibaca. Ukiran tersebut menuliskan, "The Doctor Who Never Fail." dalam bahasa Mandarin.
"Dokter yang tak pernah gagal..?" GuoCheng mendekati pintu kayu itu, diatasnya sebuah sensor yang masih menyala seolah-olah sedang menunggu sesuatu yang tidak akan pernah datang lagi, dan sensor itu akan terus mendeteksi siapapun yang ada di bawahnya, tanpa akan membukakan diri apabila yang ia inginkan berdiri disana.
"Pendeteksi tubuh?"
YiBo menyentuh ukiran kayu itu, "Mn, semua tubuhmu sebelumnya harus discan sedemikian rupa sampai mereka mendapatkan semua bagian dari tubuhmu. Tidak melewatkan apapun."
"Dokter Yang Tak Pernah Gagal.."
"Xiao Zhan.."
"Dia.. ini ruangannya."
YiBo menyentuh lagi sebuah lubang kecil yang menyediakan tempat untuk mendeteksi sidik jari, disana tersedia 8 lubang dimana semua jari kecuali jempol juga akan meminta verifikasi, "Ruangan ini.. hanya miliknya." Dan saat Yibo dengan iseng memasukkan jarinya ke dalam lubang itu, sebuah suara bip kecil membuat keduanya mundur dan mengarahkan senjata api mereka kearah pintu kayu yang terbuka!
"YiBo-Ge.. sidik jarimu.."
Bahkan sang empu jari saja sampai terkaget, bukan karena pintu itu terbuka hanya saja memperhatikan bahwa sidik jari telunjuk itu sama dengan milik Xiao Zhan!
Ia menarik nafas dan menghembuskan nafasnya, dengan tangan terkepal dan nafas yang masih agak berantakan, YiBo berjalan mendekati pintu yang hanya terbuka sedikit, "Pelan-pelan."
"Aku dan Guo Cheng masuk ke dalam ruangan Xiao Zhan dan karena kalian tak bisa masuk jadi tetap di rencana, kalau memang kami tak kembali, cari ZhuoCheng." YiBo menurunkan kerahnya sebelum ia berjalan masuk ke dalam ruangan yang mempunyai plang di samping pintu besar ini, terukir dengan sangat baik tapi di bawah nama itu pangkat sebagai Dokter Xiao dihancurkan dan pecah tanpa diperbaiki lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heroine - YIZHAN
Fiksi PenggemarCOMPLETED. Xiao Zhan, seorang dokter kalangan kelas bawah yang tidak pernah mendapat gaji yang pantas sebagai dokter konsultasi umum, hanya selalu menjadi dokter yang dibayar murah karena ia terpaksa melayani orang-orang itu dan juga terpaksa ada di...