Part 5

89 7 0
                                    

POV Dara,

Dara masih memikirkan ucapan pak guru tadi yang suruh membujuk Elang.

"Rean tau gak yah masalah ini." Ucapnya lirih, kini Dara memangku gulingnya dan meletakan dagu di atas guling tersebut.

Ia kini meraih hp nya.
Ada LINE masuk dari Rean.

Rean Dinata,

Besok kaya biasa gue jemput Lo ya Ra

Asyifa Dara,

Ya sekalian ada yang mau gue omongin ke Lo

Rean Dinata,

Oke...

Dilihat oleh Asyifa Dara.

Dara merasa tidak enak saat duduk ia meraba pantatnya yang ternyata basah.
"Yahh gue tembus." Ia berjalan menuju kamar mandi sembari ngedumel. "Males banget dah baru juga jam setengah delapan udah bocor aja nih pembalut." Dan menutup kamar mandi cukup keras karena kesal.

Saat dalam kamar mandi ternyata pembalutnya tersisa satu. "Masih ada satu lagi, besok gue pake apa donk." Terpaksa ia harus membeli nya ke mini market.

"Mau kemana Fa ?" Tanya Liana Mama Dara.

"Syifa mau ke mini market Ma pembalut Syifa habis." Kata Dara. "Mama mau titip sesuatu gak?" Tanya Dara.

"Minyak aja deh yang ukuran sedang 1 ya Fa." Pinta Liana.

"Yaudah Syifa pergi dulu." Dara berlalu keluar.

POV Elang,

"Inget ya Lang pulang main Lo harus beliin gue es krim 5 bungkus." Saat diperjalanan pulang Elang teringat pesan Adell. Ellangga memarkirkan motornya tepat didepan mini market.

Saat ia berjalan melewati lorong demi lorong ia melihat beberapa pembalut disana. Ia meraih satu pembalut yang sama persis saat ia temukan didalam tas Dara. Saat Elang masih diam memegang pembalut itu dikejutkan oleh seorang ibu-ibu yang diduga itu adalah sales dari beberapa merek pembalut karena terlihat ia memegang beberapa Sempel pembalut.

"Oh adek lagi mau beliin pembalut buat pacarnya ya?" Terlihat ibu sales itu tersenyum jahil. "Nih adek boleh pegang satu-satu kualitas dari beberapa Sempel pembalut ini." ibu sales itu menarik tangan Elang supaya Elang menyentuhnya namun Elang berusaha menjauhkannya.

"Maaf saya tidak membelinya." Tak lupa ia menaruh kembali pembalut yang ia pegang tadi. Dan kini ia berjalan ke tempat es krim dan mengambilnya sesuai keinginan Adell yaitu 5.

Ia segera menuju ke tempat pembayaran. Namun ada yang memanggilnya dari arah pintu masuk.
"Elang." Suara yang sering ia temui akhir-akhir ini.
Elang sempat menoleh ke sumber suara dan mendapati Dara tengah berdiri di ambang pintu. Bukannya menjawab ia malah menoleh kembali dan membayar belanjaan nya.

Saat berjalan tepat disamping Dara ia tidak berhenti sama sekali bahkan  menoleh saja tidak. Ia anggap Dara adalah angin malam. Mungkin?

"Ada ya manusia super cuek kaya gitu." Sesekali Dara melirik Elang yang kini sudah menaiki motor. Sesudah mengambil barang kebutuhan nya Dara berjalan menuju tempat pembayaran.
"Nih mba." Dara meletakkan barang belanjaannya.

"Jadi semuanya 30 ribu mba." Dara menyerahkan uang 50 ribu.

"Ini jadi kembaliannya 20 ribu ya mba." Pelayan kasir itu menyerahkan uang kembalian namun Dara masih melamun.
"Rese emang tu anak." gerutu Dara yang didengar oleh pelayan kasir.
"Yaudah lah mba gak usah dipikirin nih kembaliannya." Sekali lagi pelayan itu menyerahkannya.

ABOUT ELLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang