Part 2

222 13 7
                                    

Sesampainya di markas ada beberapa pasukan nya yang berada diluar sedang berkumpul dan begitu mereka melihat kedatangan Elang mereka semua berdiri dan bersorak bak kedatangan artis dan menghampiri dengan mengangkat tangannya keatas dan melakukan kompak ala cowok dan Elang menyalaminya satu persatu teman-temannya.

Elang masuk diikuti pasukannya di belakang dan seperti biasa sudah banyak pasukannya yang berada di dalam dan sibuk dengan bermain kartu, catur, merokok, dan ada juga yang makan dan minum sambil ngobrol.

"Eh ada bos Elang ." Salah satu dari mereka menyadari kedatangan Elang.
Elang kini duduk bersama mereka dan ikut makan kuaci entah itu bawaan siapa. Ketika sedang asyik makan kuaci Hp nya bergetar ada panggilan masuk.

Papa is called.. Elang membiarkan hp nya bergetar. Namun itu sangat mengganggu dan dengan geram ia mengangkat telepon dari papa nya.

"Elang maksud kamu apa menyuruh teman kamu mengantar mobil ke rumah dan ngambil motor." Elang tetap diam tanpa menjawab Papanya dan membiarkan Papanya selesai bicara.

"Dan semalam kamu kemana saja tidak pulang ke rumah ." Bentak Satria dari ujung telepon.

"Sekarang juga kamu pulang!! Halo Elang.. Papa tau kamu dengar papa ngomong, jadi sekarang kamu cepat pulang ke rumah!"

Kini Elang angkat bicara. "Elang gak mau pulang ke rumah." Dan Elang mematikan sambungan telepon dengan papanya.

Kini ia menjauh dari sekumpulan temannya dan beralih untuk duduk sendiri.

POV Dara

Pulang sekolah Dara pergi ke toko buku untuk membeli beberapa buku pelajaran di Smart books yang letaknya tak jauh dari sekolah SHS. Biasanya jika Dara ingin membeli buku Rean lah yang akan membelikannya, namun tidak untuk kali ini ia pergi sendiri.

Bus menurunkan Dara di halte. Semua orang yang tadi duduk begitu bus datang langsung naik.
Toko Smart books tidak jauh dari halte, Dara hanya perlu berjalan beberapa meter saja untuk bisa sampai.

Keadaan jalanan begitu sepi hanya ada satu pengendara motor yang melintas dan membuat Dara merasa cukup takut, ia menoleh kebelakang memastikan tidak akan ada yang terjadi namun ketika Dara baru saja ingin menoleh ke depan dikejutkan dengan seorang pria bertubuh besar dan menakutkan bak preman menyerobot tas yang di pegang oleh Dara dengan spontan Dara menjerit dan mencoba melawan hingga kini Dara jatuh dan tas nya tidak bisa ia selamatkan.

Kini telapak tangan, lengan tangan dan lututnya penuh dengan darah karena saat Ia berusaha menyelamatkan tas nya ia mati-matian hingga ia harus jatuh bangun namun tetap tubuhnya yang kecil tak mampu melawan preman bertubuh besar itu, sekarang ia menangis dan Dara mencoba untuk kembali ke halte dan duduk di sana.

Dara mengecek keadaan hp nya yang kini layar nya retak karena jatuh tadi. Namun untungnya hp nya masih bisa dihidupkan. Begitu hp nya nyala Dara menelpon Rean.

Saat Elang sedang melamun hp Rean yang sedang di-charge berbunyi. Dan ada panggilan masuk dari Asyifa Dara. Elang mengangkatnya.

"Rean tolongin gue, barusan ada preman yang ngambil tas gue saat gue mau beli buku di smart books dan gue jatuh saat ngelawan preman tadi." Terdengar tangisan dari ujung telepon.

"Gue Elang__" pada saat Elang ingin berbicara terpotong oleh Dara.

"Rean nya kemana, kok bisa Lo yang ngangkat? Ya udah sampein ke Rean pesenin gue taxi. sekarang gue ada di halte dekat sekolah SHS."

Belum sempat Elang menjawab teleponnya begitu saja ditutup oleh Dara.
Elang mencari Rean namun tidak ketemu dan kemungkinan Rean pergi dengan Reno keluar untuk membeli minuman.

🍁🍁🍁

Dara duduk berharap Rean cepat datang. Sesekali ia memegang tangannya yang berdarah mencoba menahan perih luka di tangannya.

Seorang laki-laki duduk tepat di samping Dara, namun bukan Rean yang berada disampingnya saat ini melainkan Elang.

"Kenapa Lo yang kesini." Saat di telepon Dara meminta Rean untuk datang kesini bukan Elang.

"Gue juga gak mau kesini." Jawab Elang datar.

"Trus Rean mana?" Tanya Dara.

"Gue udah cari Rean tapi Rean lagi keluar beli minuman."  Rupanya Dara tidak mendengarkan Elang karena Mendadak luka ditangannya perih membuat Dara meringis menahan sakit. Elang miris melihatnya.

"Ayok taxi nya udah datang." Elang cukup lega karena akhirnya taxi datang.
Elang dan Dara masuk ke dalam taxi.

"Bawa gue pulang aja." Kata Dara. Dara mencoba membersihkan luka dengan tangannya. Elang yang melihat itu menaruh tisu di samping Dara.

Tanpa ragu Dara mengambil dan menaruh tisu di atas luka dan menekannya dengan kuat dan sempat berteriak pelan, ketika tisu di ambil ada beberapa tisu yang menempel di lukanya. Dara menoleh ke arah Elang sambil tersenyum kikuk.

"Sini biar gue bantu." Kali ini Elang mengelap darah menggunakan tisu basah dengan hati-hati dan sebisa mungkin untuk tidak mengenai lukanya. Namun beberapa kali Elang melihat Dara seperti menahan sakit.

"Pak kita kerumah sakit saja." Kata Elang pada sopir.

"Gue bilang bawa gue pulang kerumah." Lalu dari balik kaca spion supir melirik kearah Elang, namun Elang mengisyaratkan untuk tetep pergi ke rumah sakit.

"Lo mau luka Lo nanti infeksi trus membusuk kalo gak diobatin." Elang mencoba menakut-nakuti Dara.

"Ya gue bilang kan gue bakalan obatin nih luka dirumah." Dara masih tetap mengelak.

Dengan wajah kesal Dara turun dari taxi dan berjalan masuk rumah sakit Dara berjalan sangat cepat meninggalkan Elang .

Tuh bocah gak sakit apa kakinya. Batin Elang sembari tersenyum miring.

"Kesel sih boleh aja.. tapi gausah pake sok-sokan jalan cepet juga kali. gak inget apa kalo kaki Lo lagi sakit." Sindir Elang

Mendengar Elang begitu cerewet Dara bertambah kesal. Dara tetap tidak memperdulikan ucapan Elang barusan.

"Lo bandel ya, Lo mau kaki Lo tambah parah hah!"

Dara mendadak berhenti tanpa menoleh ke belakang, Elang benar jika kaki sakit terus dipaksa akan tambah parah. Akhirnya kini Dara berjalan seperti biasa.

Setelah selesai dokter membersihkan luka dan membungkusnya dengan perban Dara berniat untuk pulang sendiri.

"Lo gak usah anterin gue pulang. Gue bisa pulang sendiri." Kata Dara.

"Oh ya udah bagus deh kalo gitu." Tanpa ada rasa kasihan Elang pergi meninggalkan Dara.

"Maksud tu cowok apa sih tadi sok perhatian sekarang cuek." Akhirnya Dara kini pulang dengan perasaan kesal.

Jangan lupa votment sesudah membaca👌

Maaf ya kalo banyak typo atau gak nyambung ceritanya.

Sampe ketemu di next part..🤗🤗

Salam.
@yesamonica27

Follow juga Ig aku Ysmc_027

ABOUT ELLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang