Part 10

80 10 1
                                    

Hari ini Elang tidak pulang dengan Adell karena seperti biasa Adell ada kumpulan osis.
Saat Elang hendak keluar gerbang sekolah terlihat ada Dara yang nampak berdiri seperti menunggu seseorang. Namun Elang seperti biasa tidak terlalu peduli jadi terus melajukan motornya bahkan ia tidak berniat untuk berhenti apalagi menanyakan perihal kedatangan Dara tersebut.

"Duh.. dimana sih tu bocah." Dara mulai capek karena ia menunggu sudah hampir setengah jam di depan gerbang SMA SHS.

Dara melirik jam di tangannya menunjukan pukul 14:50.
"mana Si Rean gue suruh pulang duluan lagi." Dara beberapa kali menengok kedalam gerbang namun belum ada juga sosok yang ia cari.

"eh Niel noh liat ntu cewek siapa?" Bimo menengokkan kepala Daniel 180° tepat mengarah pada keberadaan Dara.

"Anying Lo ah Bim jadi kalah kan gue." Daniel kesal karena game yang ia mainkan menjadi game over karena ulah Bimo.

"ya maap.. Tapi kaya nya dia bukan anak sini kan yhak?" Bimo memicingkan kedua matanya.

"Tau ah." Daniel tidak meladeni ucapan Bimo karena Daniel ini tipe orang yang suka ngambek jika diganggu saat bermain game.

"Dih ngambekan Lo kayak hidung ." teriak Bimo pada Daniel yang kini sudah melangkah pergi.

Mendengar teriakan Bimo Dara sempat melirik kearah Bimo. Dan mungkin ia bisa bertanya pada Bimo seseorang yang tentu belum ia kenal.

"Lo kenal Elang nggak? " Dara bertanya. Namun yang ditanya malah bedegeur wae.

"Lo kenal Elang? " Bimo malah bertanya balik.

Yaelah nih bocah napa jadi nanya balik sih. Batin Dara bersabar.

"kira-kira udah keluar belum yha?" ucap Dara sembari menaikan satu alisnya.

"hampir aja keluar." Bimo kini terlihat pucat dan mendadak lemas.

"oh gitu.." Dara menganggukkan kepalanya beberapa kali namun dikagetkan dengan keluarnya darah dari hidung Bimo. "Eh itu daRAH!" ucap Dara setengah berteriak.

"ini nih.. Ini, yang gue maksud mau keluar." ucap Bimo sembari mengusap Darah tersebut menggunakan punggung tangannya.

"Lo sakit?" Dara sedikit merasa panik. bahaya jika terjadi sesuatu saat ini.

"Lo Santss aja gue tuh emang udah biasa kea begini kalo pertama kali ngobrol sama cecan nanti kalo semisal nih kita ketemu lagi, nggak bakalan kea beginian lagi."  ucap Bimo Blak-blakan namun terlihat santai.

Mendengar itu dara meringis kikuk bahkan merasa aneh.
"oh aneh juga yha penyakit Lo."

"iya donk Limited editions. Oh iya Elang bukannya dah balik sekitar 10 menitan yang lalu toh. " ucap Bimo.

"nggak mungkin, orang dari tadi gue hampir 30 menit disini." jelas Dara.

"Lo kagak liat kali pas Elang keluar. "

"iya mungkin, yaudah gue nitip ini aja deh sama Lo." Dara mengeluarkan jaket dari dalam tasnya. Dan menyerahkannya pada Bimo.

"oke nanti gue balikin nih jaket ke Elang." ucap Bimo.

"Makasih." Setelah itu Dara pergi dan tidak perlu memikirkan jaket milik Elang lagi.

***

Elang memarkirkan motornya tepat didepan rumah dimana dia tinggal. Dan terlihat juga disitu ada mobil milik Papanya yang terpakir tak jauh dari pintu masuk.

Elang masuk kedalam rumah dan menuju kamarnya untuk mengambil beberapa pakaian dan juga buku namun rupanya Satria menyadari kedatangan Elang dan masuk kedalam sontak membuat Elang menoleh dan mendapati Papanya ada diambang pintu masuk kamarnya.

ABOUT ELLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang