"Langsung aja, lo yang larang Airin buat nerima tawaran jadi partner gue kan?" Sehun langsung to the point dirinya tidak suka basa-basi "Kenapa? Takut?" Sehun menatap remeh Jeffrey.
Sedsnhkan Jeffrey laki-laki itu nampak tenang sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan Sehun.
"Kalo lo takut gue bakal rebut Airin dari lo, lo tenang aja gue udah gak punya perasaan apa-apa lagi sama Airin" Ucap Sehun bangga.
"Gue harap lo bisa profesional lo ketua BEM disini kan? lo mau kalo acaranya gak sukses hanya karena lo lebih mentingin cemburu lo?"
"Gue gak paham apa yang lo omongin" Ucap Jeffrey tenang.cih!.
Sehun berdecih mendengar ucapan Jeffrey apalagi laki-laki itu mengucapkannya dengan sangat santai.
"Gak usah pura-pura bego atau lo emang bego beneran? Haha Atau lo tutup mata segitu sukanya lo sama Airin?" cerca Sehun.
Jeffrey menghela napas kasar Sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok, matanya lurus menatap Sehun yang terus mengoceh menyesal kenapa Jeffrey tidak membeli snack dulu dikantin. Lumayan nonton lawakan gratis secara live.
"Lo tau kan kalo Airin masih cinta sama gue? Dia pacaran sama lo cuma buat pelarian doang!"
Jeffrey mengepalkan tangannya ia mulai terpancing dengan kata-kata sehun namun sebisa mungkin ia tahan emosinya.
"Lo takut Airin baper lagi sama gue? Secara kalo Airin nerima pasti dia bakal lebih ngabisin waktu sama gue daripada sama lo" Sehun terus saja berbicara.
"Gue tegasin sekali lagi, kalo itu yang lo takutin lo tenang aja gue bakal jaga batasan sama Airin karena gue juga punya Lisa gue gak mungkin nyakitin ngehianatin Lisa!"
"Jadi gue minta sama lo buang keegoisan lo ini demi nama kampus kalian juga lo bujuk Airin supaya dia mau nerima tawaran itu, kalo acara ini sukses yang untung juga kampus kalian gak akan berpengaruh apa-apa buat kampus gue"
"Udah ngomongnya?"
Kata seseorang yang baru saja keluar dari balik tembok.
Jeffrey dan Sehun sama-sama menoleh mereka cukup terkejut dengan keberadaan Airin.
"A-airin?" ucap sehun terkejut
Airin melangkah mendekati Sehun dan Jeffrey "Udahan ngomongnya?" Tanya Airin sekali lagi.
"Sejak kapan kamu disitu?" Tanya Sehun.
"Gak penting, sekarang gue tanya lo udahan ngomongnya?".
"A-airin ini..."
"Apa? kenapa? Lo gak perlu jawab yang lain cukup lo jawab udah atau belum!" Ucap Airin.
Ya, sebenarnya ketika Lisa sedang memesan makanan tanpa sepengetahuannya Airin diam-diam pergi mengikuti Jeffrey dan sehun.
Sehun diam tidak menjawab pertanyaan Airin dirinya terkejut dengan kedatangan Airin yang tiba-tiba.
Sejak kapan Airin disana?.
Apa Airin mendengar semuanya?.
Banyak sekali yang ingin Sehun tanyakan kepada perempuan yang sampai saat ini masih ada dihatinya itu. Namun entah kenapa tiba-tiba rasanya bibir sehun terasa kelu tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun.
Jeffrey laki-laki itu menahan tawanya melihat sehun yang masih diam, ia ingin sekali menanyakan kemana perginya kepercayaan diri laki-laki itu?.
Bukankah beberapa saat yang lalu Sehun dengan angkuhnya terus berbicara dan menyudutkan dirinya. Kenapa setelah kedatangan Airin laki-laki itu malah menjadi pendiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traición (Sehun, Irene, Jaehyun)
FanfictionTidak ku sangka penantianku selama bertahun-tahun ternyata berujung pengkhianatan. Aku sudah rela melepaskanmu Sehun -Airin Maaf hanya itu yang bisa ku katakan, maaf karena tidak bisa menepati janjiku untuk tetap menjaga hatiku agar tidak berpaling...