Airin duduk di halte yang letaknya tidak jauh dari apartemen Jeffrey, setelah semalaman menemani pacarnya itu Airin memutuskan untuk pulang karena Papi nya sudah bawel sejak tadi pagi.
Sebenarnya Jeffrey menawarkan untuk mengantarnya pulang namun ditolak mentah-mentah oleh Airin dengan alasan Jeffrey masih sakit dan ia menyuruhnya untuk istirahat.
Bisa saja Airin meminjam mobil milik Jeffrey tapi karena ia sedang malas menyetir ia memilih untuk menunggu taksi saja.
Tiba-tiba saja ada mobil yang berhenti tepat didepannya.
Orang itu membuka kaca mobilnya, Airin ber oh ria ketika tahu siapa yang pemilik mobil itu.
Reno Chandra.
"Cel ngapain lo duduk disitu?" Tanya Reno.
Cel maksudnya boncel, Reno memang suka memanggil Airin boncel karena menurut Reno tinggi badan Airin sangat minimalis sekali sangat kontras dengan tinggi badan Reno yang sudah mirip tiang listrik itu.
Airin mendengus, tidak Reno tidak Kean seenaknya saja memanggil dirinya boncel "Lagi hibernasi nih gue"Jawabnya asal.
"Naik sini mau balik kan lo?" Reno bertanya lagi yang dibalas anggukan oleh Airin lalu naik ke mobil milik Reno.
"Dih belum mandi ya lo? Baju yang kemarin? Dih najis jorok banget lo anjir jadi cewek" Kata Reno setelah Airin duduk disampingnya.
Airin menimbuka cengirannya "Gue lupa bawa ganti baju Ren, ini pertama kali juga gue nginep di apart nya Jeffrey" Ucapnya santai.
"Lo ngapain nginep di apart si Jepri? Abis mantap-mantap ya lo!" Tuding Reno.
Mendengar celotehan Reno Airin memutar bola matanya malas lalu menoyor kepala temannya itu "Bahasa lo anjir please Ren! Jeffrey lagi sakiy gak tega gue ninggalin dia sendirian" Ucapnya.
"Alah bohong! gak percaya gue, percaya sama lo mah musyrik!".
"Idih gue juga gak pengen dipercayain sama lo maap-maap aja!" Balas Airin tak mau kalah.
Mereka sibuk dengan argumennya masing-masing sampai tidak menyadari jika dibelakang ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua.
Rico Chandra.
Iya, dia orangnya. Rico tersenyum melihat Airin
"Cantik, lebih cantik aslinya daripada difoto" Rico membatin.Ekhem..
Rico berdehem.
"Eh Ren ada orang selain kita disini?" Airin bertanya.
Reno mengangguk "Noh abang gue dibelakang, lo gak nyadar"
Airin pun menoleh "Eh?"
"Hai..." Rico menyapa Airin.
"H-haii...." Balas Airin gugup.
Wajahnya sudah memerah malu, jadi sedari tadi ada yang memperhatikan ke absurdannya?.
Reno bajingan!.
Reno menahan tawanya melihat Airin yang tiba-tiba gugup "Idih malu-malu, biasanya juga malu-maluin lo!" Ucap Reno.
"Bacot ih caplang! udah deh nyetir aja!" Kata Airin pura-pura kesal, padahal itu untuk menutupi rasa malunya.
"Maaf kak aku gak tau ada kakak daritadi, hehe" Kata Airin merasa tidak enak.
Rico mengangguk sambil tersenyum "Santai aja, kalian juga asik ngobrol tadi" Balas Rico.
"Airin, aku Airin nama kakak siapa?" Ujarnya sambil mengulurkan tangannya.
"Rico...." Jawabnya sembari membalas uluran tangan Airin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traición (Sehun, Irene, Jaehyun)
FanficTidak ku sangka penantianku selama bertahun-tahun ternyata berujung pengkhianatan. Aku sudah rela melepaskanmu Sehun -Airin Maaf hanya itu yang bisa ku katakan, maaf karena tidak bisa menepati janjiku untuk tetap menjaga hatiku agar tidak berpaling...