PNEUMA III

400 53 18
                                    

"Sayang, tenanglah. Jangan membuat kami takut," Luhan berucap sembari mengelus pelan kepala Jinyoung.

Tiiiiiiiiiiiiiitttt... (Anggap aja bunyi monitor jantung yg udah GK berdetak lagi)

"Jie?!!!" teriak Bambam sambal menguncang tubuhnya.

Luhan menggeleng, "Andwe..."

.
.
.

A Marjin Fanfiction

By Ree '456'
.
Boyslove
.
Mark Tuan
.

Park Jinyoung

.

Maafkan Typo

.

Yang pengen 2up, jadi malam Minggu ini aku up lagi setelah chap 2 kemaren. Yaahh.. sebelum sibuk persiapan bla... bla.. dan berharap banyak dapat greetings nanti.. ok.. enjoy your story, chingu... But, aku gk tau bisa up apa gk Minggu depan. Takut penyakit lupaku kambuh, kalo lagi ada perayaan, makanya aku up lagi sekarang. Lagian ini juga baru beberapa chap.

.

FYI

'Italic' = Arwah yg bicara

Italic = inner voice

Bold = bukan arwah ataupun manusia

.

"Appa?" Jinyoung tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Air mata menggenang di wajah mulusnya. Jinyoung berlari bahkan terjatuh beberapa kali sambil terus bergumam appa.

“Appa!!” pekik Jinyoung girang, memeluk erat appa nya.

“Baby Jie, kenapa ada di sini?”

Hiks

Jinyoung menangis. Tidak, dia tidak menangis karena sedih tapi karena dia sangat bahagia.

“Appa, apa aku sudah—” Jinyoung melepaskan pelukannya, sekitarnya dipenuhi bunga mawar peach, bunga kesukaannya dan juga eommanya, “—mati?”

Appa nya tersenyum, “Tidak sayang, kau seharusnya tidak berada di sini. Eomma pasti sangat sedih jika kau meninggalkannya sendirian.”

“Eomma tidak akan sendiri,” Jinyoung menundukkan kepalanya, “Appa—aku ingin menemani appa di sini.”

Taecyeon tersenyum melihat anak semata wayangnya, “Anak appa semakin cantik, sama seperti eomma mu.”

“Aku namja appa,” Jinyoung mengerucutkan bibirnya.

Aigoo!!” Taecyeon menyubit gemas pipi gembil Jinyoung, lalu memeluknya. Jinyoung menyamankan pelukan hangat appa nya.

Rasa hangat yang begitu familiar untuknya. Sudah belasan tahun lamanya tidak pernah dirasakannya lagi. Taecyeon meninggal saat Jinyoung berusia 3 tahun, tapi Jinyoung sempat bertemu appa nya dalam wujud arwah saat dia tidak sengaja melakukan meditasi di rumah keluarga besar Park sewaktu berumur 7 tahun.

Jinyoung mencengkeram baju Taecyeon, “Aku ingin tetap bersama appa,” Jinyoung menunduk, “Eomma tidak sediri lagi, ada appa Sehun dan Jaebum hyung yang akan selalu menyayangi eomma.”

PNEUMA (ARWAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang